Review Ivanna (2022)

Upaya Balas Dendam dari Bangkitnya Noni Belanda yang Terbilang Sadis

“Setiap tetes darah saya yang menetes, tidak akan membuat hidup kalian mudah,” – Ivanna.

 

Pada 2017 lalu, bioskop Indonesia kedatangan sebuah film horor berjudul ‘Danur: I Can See Ghost’ yang diadaptasi dari novel karya Risa Saraswati berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang Indigo. ‘Danur’ pun berhasil menjadi salah satu film horor terlaris, dan sejak saat itu, ‘Danur’ mengembangkan waralabanya hingga melahirkan beberapa sekuel serta spin-off yang tak kalah larisnya.

Masih didasarkan pada seri novel karya Risa, saat ini, waralaba ‘Danur’ atau yang akrab disebut Danur Universe telah mempunyai 3 sekuel serta beberapa spin-off yang salah satunya baru saja dirilis bulan ini, ‘Ivanna’.

Bagi para penggemar Danur Universe, tentu sudah tidak asing dengan sosok hantu yang satu ini. Pasalnya, sosok Ivanna sempat muncul di film ‘Danur 2: Maddah’ dengan diperankan oleh Elena Victoria Holovcsák. Tapi pada filmnya kali ini, pemerannya akan diganti oleh Sonia Alyssa.

Selain pemerannya yang berganti, waralaba ‘Danur’ yang sebagian besar identik dengan arahan dari Awi Suryadi dan Rizal Mantovani ini menggaet sutradara Kimo Stamboel, yang juga sudah dikenal dengan karyanya yang bernuansa horor, seperti ‘Ratu Ilmu Hitam’ hingga ‘DreadOut’. Seperti apa entri baru dari Danur Universe ini? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Sinopsis

© MD Pictures

Sejak kematian ayah dan ibunya, Ambar (Caitlin Halderman) dan Dika (Jovarel Callum) pindah ke sebuah panti jompo milik sahabat orang tua mereka dan anaknya, Agus (Shandy William). Panti Jompo itu ditinggali tiga orang, yaitu Nenek Ani (Yati Surachman), Kakek Farid (Yayu Unru), dan Oma Ida (Rina Hassim). Ketiganya diurus oleh Rina (Taskya Namya), suster yang juga pacar Agus.

Tidak lama setelah kepindahan Ambar dan Dika, cucu Oma Ida, Arthur (Junior Roberts), datang untuk merayakan Idul Fitri. Mereka tidak sengaja menemukan patung tanpa kepala beserta piringan hitam di ruang bawah tanah di samping panti.

© MD Pictures

Ambar yang memiliki kemampuan melihat hal-hal mistis, secara tidak sengaja mendapatkan penglihatan dari masa lalu seorang gadis bernama Ivanna (Sonia Alyssa), perempuan Belanda yang mengalami penyiksaan oleh tentara Jepang yang mengakibatkannya kehilangan kepala. Sejak itu, serangkaian kejadian mistis mulai menghantui Ambar dan seluruh penghuni panti jompo.

Latar belakang sosok Ivanna yang digambarkan dengan baik

© MD Pictures

‘Ivanna’ memulai kisahnya dengan malam di mana tentara Jepang menyergap sebuah rumah yang diyakini milik keluarga Ivanna. Dirinya digambarkan sebagai seorang gadis dari keluarga Belanda yang sangat mencintai kaum pribumi.

Di saat para tentara Jepang datang, ia membuktikan kecintaannya dengan lebih memilih untuk mengutamakan keselamatan kaum pribumi dibandingkan keselamatannya. Namun, rasa cintanya itulah yang akhirnya menempatkan dirinya dalam bahaya, hingga akhirnya gadis itu menemukan ajalnya.

© MD Pictures

Setelah berpuluh-puluh tahun sejak saat itu, menurut diary-nya yang dibacakan kakek Farid, keluarga Van Dijk sangat menyayangi kaum pribumi layaknya kaum mereka sendiri. Keluarga tersebut bahkan menamai putra bungsu mereka dengan nama khas Indonesia, Dimas.

Tapi, keharmonisan keluarga tersebut tidak berusia panjang seperti halnya usia ayah, ibu, dan Dimas yang satu persatu meninggal dunia. Dengan semua flashback, buku diary, dan penglihatan Ambar, sosok Ivanna yang ingin digambarkan sebagai orang Belanda yang mencintai dan memihak pribumi sudah cukup jelas diterima.

Sinematografi dan visual yang di luar ekspektasi

© MD Pictures

Berbicara tentang penglihatan Ambar, ‘Ivanna’ mempunyai cara unik dalam menampilkan penglihatannya. Mendengar lewat interkom dan melihat lewat siluet cahaya dari senter, adegan itu dengan cerdik dibuat agar semua karakternya dapat ikut melihat apa yang terjadi kepada Ivanna, dibandingkan jika hanya diceritakan melalui Ambar.

Tak hanya diganggu maupun ditampakkan seperti halnya film horor lokal lainnya, meskipun samar-samar dilihatnya, semua karakter dapat ikut melihat dan merasakan siksa hidup Ivanna hingga titik darah penghabisannya melalui adegan menarik tersebut. Selain itu, transisi saat adegan di mana penglihatan Ambar yang tiba-tiba menjadi jelas juga cukup menarik.

© MD Pictures

Semua transisi, pengeditan, efek dan pergerakan kamera terasa sangat menjanjikan. Yang lebih okenya lagi, sosok badan hantu kepala buntung dan adegan pembantaian kepala yang dilakukan Ivanna terlihat lumayan mulus tanpa ada pengeditan kasar yang sekiranya mengganggu penglihatan.

Dengan Kimo Stamboel yang kali ini duduk di kursi sutradara, tentu saja adegan gore berdarah-darah yang sudah menjadi ciri khasnya, masuk ke dalam bahan pokok film ini. Meskipun tidak lebih gory dari ‘Ratu Ilmu Hitam’, adegan sadis yang menegangkan serta jumpscares yang ditempatkan dengan pas, sukses membuat para penonton satu studio menjerit, mengumpat, dan membuat sebagian orang memalingkan wajahnya.

Jika Ivanna digambarkan dengan jelas, bagaimana dengan karakter lainnya?

© MD Pictures

Sebelum mulai membicarakan karakter lain selain sang pembantai kepala itu, harus diakui dan diapresiai bahwa hampir semua deretan pemeran ‘Ivanna’ melakukan pekerjaannya dengan baik. Dari grup aktor dan aktris lawas seperti Yati Surachman, Yayu Unru, dan Oma Ida, hingga aktor cilik Jovarel Callum, semua tampil nyaris sempurna saat memerankan karakternya masing-masing.

Namun, jika membuka pembahasan tentang penggambaran dan latar belakang karakter, ada banyak tugas yang diabaikan disini.

Mungkin dengan durasi 1 jam 43 menit yang dimiliki ‘Ivanna’ kurang cukup untuk menambahkan sedikit waktu perkenalan bagi karakternya, seperti tentara jepang Matsuya (Hiroaki Kato) yang tidak digambarkan dengan jelas hubungannya dengan Ivanna dan bagaimana mereka bisa bertemu. Mengapa Ivanna bisa mempercayakannya?

© MD Pictures

Juga sosok Saiful (M. Khan), pribumi yang setia menemani Ivanna. Siapa dan hubungan seperti apa yang dimiliki Ivanna dengan Saiful? Siapa orang-orang pribumi yang ditolong maupun yang menindasnya?

Selain itu, diketahui bahwa Ambar dapat melihat hal-hal mistis sejak melakukan operasi mata, namun kita tidak diberitahu bagaimana itu terjadi? Apa penyebabnya? Apakah ada kaitannya dengan kematian ayah dan ibunya (yang juga tidak diungkapkan mengapa)?

Beberapa kurangnya pengenalan karakter dan plot hole yang ada cukup disayangkan mengingat alur di awal ‘Ivanna’ yang terasa cukup memakan waktu dan membosankan, yang harusnya bisa dibagi sedikit untuk pengenalan 2 karakter yang dekat dengan Ivanna agar bisa lebih menjelaskan kejadian hidup masa lalunya.

Kesimpulan

Datang dengan tanpa berharap banyak, film ‘Ivanna’ dengan mengejutkan dapat melampaui harapan yang sejak awal ditanamkan. Walau tidak sepenuhnya bebas cela, aspek-aspek dieksekusi dengan cukup baik dan terlihat diproduksi dengan niat.

Bahkan jika boleh dibilang, ‘Ivanna’ merupakan salah satu entri terbaik dari Danur Universe, serta mampu melewati film horor yang masih sama-sama dinaungi oleh MD Pictures, ‘KKN di Desa Penari’.

Meskipun kalian tidak mengikuti waralaba Danur, ‘Ivanna’ masih tetap bisa ditonton karena film tersebut menceritakan kisah yang berbeda. Namun, dengan banyaknya adegan sadis, senjata tajam, dan banyak darah, penonton diharap dapat menonton dengan bijak dan mematuhi batas usia yang sudah ditetapkan ya!

 

Director: Kimo Stamboel

Cast: Caitlin Halderman, Jovarel Callum, Junior, Sonia Alyssa, Roberts, Shandy William, Taskya Namya, Tanta Ginting, Rina Hassyim, Yati Surachman, Yayu Unru, Kenes Andari, M. Khan, Hiroaki Kato

Duration:  103 minutes

Score: 7.8/10

WHERE TO WATCH

The Review

Ivanna

7.8 Score

'Ivanna' mengisahkan sosok gadis Belanda tanpa kepala yang ingin membalaskan dendamnya setelah apa yang terjadi dengan hidupnya. Dengan akting yang nyaris sempurna dari para pemeran, sinematografi yang niat, dan slasher khas ala Kimo Stamboel, 'Ivanna' menyajikan kisah baru pada penggemar Danur Universe setelah 2 tahun sejak spin-off terakhirnya.

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 8
  • Entertain 8
  • Scoring 8
  • Story 7
Exit mobile version