Review Hatching (2022)

Film Horor Finlandia yang Menampilkan Sesuatu yang Berbeda dari Apa yang Terlihat

‘Hatching’ merupakan film horor berbahasa Finlandia. Film yang berjudul asli ‘Pahanhautoja’ ini pertama kali ditayangkan dalam Festival Film Sundance 2022. 

 

Selain itu, film ini masuk sub genre horor, Body Horror, dan merupakan film debutan dari sutradara Hanna Bergholm.

Sinopsis Film

Film ini berpusat pada Tinja (Siiri Solalinna), seorang gadis remaja yang diharapkan oleh ibunya untuk menjadi pesenam yang sukses. Tinja sendiri tumbuh dalam asuhan ibunya yang terobsesi untuk menampilkan citra keluarga yang sempurna keapada dunia melalui blog populernya.

Suatu hari, Tinja menemukan telur misterius yang dia pilih untuk dibawa pulang. Setelah menetas, dia menamai makhluk itu Alli dan merawatnya dan tumbuh menjadi ‘doppelganger’ yang bertindak berdasarkan emosi Tinja yang tertekan.

Anak sebagai representasi orang tua

Seorang anak sering kali dianggap sebagai representasi dari orang tuanya dari bagaimana mereka berpakaian, bagaimana mereka bersikap, bagaimana mereka bertindak, semuanya itu akan kembali kepada orang tua tentang bagaimana mereka dididik dan diasuh.

© IFC Films

Dan yang menjadi sesuatu yang cukup mengesalkan adalah tentang sikap dari para orang tua yang tiap saat selalu mendikte dan mengontrol setiap detail dari kehidupan anak-anak mereka sendiri. Hal tersebut sering membuat kehidupan anak-anak merasa tertekan, terkekang dan bahkan yang lebih ekstrem lagi mereka kehilangan identitas pribadi karena orang tua mereka terlalu mengatur setiap peri kehidupan mereka.

Dalam ‘The Hatching’ kita akan melihat segala sesuatunya melalui sudut pandang Tinja, yang keseharian hidupnya berada dalam tekanan untuk tampil mengikuti citra kesempurnaan yang didambakan oleh sang ibu. Dan untuk itu Tinja rela melakukan apa saja untuk menyenangkan ibunya walaupun hal itu bertentangan dengan keinginan dan kehendak pribadinya.

Bermain dalam suasana yang terang dan cerah

Secara klasik film-film horor biasanya identik dengan kegelapan, akan tetapi The Hatching seperti halnya film garapan Ari Aster dalam ‘Midsommar’, malah bermain dalam suasana yang terang dan cerah. Semua visualisasi itu digunakannya untuk mengeksplorasi kecemasan yang dialaminya saat masa remaja.

Hal yang sangat menarik dalam film ini bila kita kaitkan dengan judul film adalah soal penetasan (hatching). Apa yang sebenarnya ditetaskan? Telurkah? Atau ada yang lain?

© IFC Films

Apapun asumsi kita, ternyata yang dimaksud adalah telur. Seekor makhluk rupanya berhasil ditetaskan oleh Tinja, dan makhluk itu adalah manifestasi dari ketakutan, kebencian dan ketidaknyamanan dirinya yang merupakan dampak langsung dari perfeksionisme dan kemunafikan yang keras dari ibunya.

Dengan begitu kita ikut pula merasakan ketegangan demi ketegangan yang tertangkap dengan mudahnya sepanjang film ini berlangsung dan pada akhirnya menimbulkan perasaan tidak nyaman yang melekat erat hingga akhir film. 

Mode Horor Tubuh

Hubungan antara Tinja dan Alli merupakan sesuatu yang memungkinkan Hanna Bergholm untuk bermain dalam berbagai mode ‘horor tubuh’ di mana premis tentang kecemasan perempuan yang normal dibelokkan melalui gagasan feminin dengan detail yang mengerikan.

© IFC Films

Tentunya yang mengejutkan kita adalah adegan yang berkaitan dengan gangguan makan (bulimia), dalam hal ini Tinja menyadari bahwa Alli hanya mau makan makanan yang dimuntahkan olehnya. Atau juga adegan ketika Alli bermain-main dengan percikan darah yang akhirnya mengotori tempat tidur Tinja dan diketahui oleh ayahnya yang malu mengetahui putrinya sedang mengalami mentruasi.

Peran Ganda Siiri Solalinna

© IFC Films

Sorotan utama film ini jatuh tentunya pada aktris pendatang baru, Siiri Solalinna yang patut mendapat pujian untuk peran gandanya baik itu sebagai Tinja dan doppelgangernya. Siiri Solalinna memberikan penampilan yang menyentuh jiwa sebagai Tinja.

Seorang diri ia membawa beban dan rasa sakit saat mencoba memenuhi harapan ibunya. Keinginannya untuk dicintai malah membuatnya bingung melihat perilaku ibunya. Periode kehidupan seorang anak ini diisi dengan berbagai perubahan kritis dengan banyaknya pertanyaan yang muncul dan membuat sisi moralnya mengalami gangguan.

Salah satu yang paling menakutkan di film ini adalah penampilan Sophia Heikkila yang berperan sebagai sang ibu. Dia tampil cukup memukau dan sanggup merangkum kualitas narsisme dan perfeksionis yang dibutuhkan peran tersebut. Mungkin kita yang menonton sambil tersenyum sinis mempertanyakan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Kesimpulan

‘The Hatching’ adalah dongeng jaman modern, dalam dongeng kita sering mendapatkan pesan moral atau juga kisah-kisah yang memberikan peringatan. Dan di sini, Tinja sebagai protagonist muda muncul sebagai wujud di mana peringatan itu disampaikan.

Tinja muncul sebagai peran yang mencari tahu tentang semua perubahan yang terjadi padanya, tentang tubuhnya, tentang perannya sebagai perempuan, tentang keluarganya dan pada akhirnya ini adalah tentang drama yang merinci toksisitas yang melekat pada dinamika hubungan ibu dan anak.

 

Director: Hanna Bergholm

Cast: Siiri Solalinna, Sophia Heikkila, Jani Volanen, Oiva Ollila, Reino Nordin, Ida Maattanen, Saija Lentonen

Duration: 86 minutes

Score: 7.0/10

WHERE TO WATCH

TBA

The Review

Hatching

7 Score

Film ini berpusat pada Tinja (Siiri Solalinna), seorang gadis remaja yang diharapkan oleh ibunya untuk menjadi pesenam yang sukses. Tinja sendiri tumbuh dalam asuhan ibunya yang terobsesi untuk menampilkan citra keluarga yang sempurna keapada dunia melalui blog populernya.Suatu hari, Tinja menemukan telur misterius yang dia pilih untuk dibawa pulang. Setelah menetas, dia menamai makhluk itu Alli dan merawatnya dan tumbuh menjadi ‘doppelganger’ yang bertindak berdasarkan emosi Tinja yang tertekan.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version