“You and your mom, are the best thing that ever happened to me.” – Matt Logelin.
Film bertajuk ‘Fatherhood’ ini sudah dirilis perdana pada Jumat (18/06) kemarin di Netflix. ‘Fatherhood’ sendiri merupakan film bergenre drama komedi yang disutradarai oleh Paul Weitz dan naskahnya ditulis oleh Weitz dan Dana Stevens. Cerita pada film ini diadaptasi dari memoar tahun 2011 yang berjudul ‘Two Kisses for Maddy: A Memoir of Loss and Love’ yang ditulis oleh Matthew Logelin.
‘Fatherhood’ menyoroti kisah dari kehidupan seorang pria bernama Matt Logelin (Kevin Hart). Matt merupakan seorang pria tangguh yang sudah menikah dengan seorang perempuan cantik berkulit eksotis bernama Liz Logelin (Deborah Ayorinde), kehidupan Matt selalu dilimpahi kebahagiaan selagi ia bersama Liz bahkan ia dikaruniai seorang anak yang masih berada di dalam kandungan istrinya.
Suatu hari, Liz dan Matt pergi bersama ke sebuah rumah sakit yang berada di kota Boston. Salah satu dari mereka tidak sakit, mereka justru pergi kesana untuk memeriksa kesehatan bayi yang berada di kandungan Liz. Kemudian Dokter mengungkapkan pada mereka bahwa Liz harus segera di operasi caesar karena anak mereka akan lahir tepat pada hari itu juga, Matt yang mendengar hal tersebut pun terkejut sekaligus gembira karena anak pertamanya bersama Liz akan segera lahir.

Mereka menyambut anak pertamanya dengan suka cita, begitu pun juga dengan Marion (Alfre Woodard) dan Mike (Frankie Faison) yang datang untuk menjenguk anaknya yang baru saja melahirkan cucu pertama mereka. Setelah melahirkan, Liz ingin melihat anaknya dibantu dengan Matt dan suster, alih-alih dapat melihat anaknya Liz justru terlihat kesakitan dan kehabisan napas. Tepat di hari anaknya lahir, Matt kehilangan Liz untuk selamanya.
Sejak saat itulah, Matt sangat terpukul dengan kepergian Liz, ia sangat mencintai istrinya. Di sisi lain, Matt terpaksa harus mengurus anaknya yang bernama Maddy Logelin (Melody Hurd) sendirian. Dia tak ingin orang tuanya yang mengurus Maddy dengan alasan tersendiri, akhirnya ia membuat pilihan untuk membesarkan Maddy seorang diri. Ia bahkan tidak mengerti bagaimana cara untuk mengurus anak bayi, tentu saja karena dia tak pernah membayangkan hal ini akan terjadi pada dirinya.
Keseharian Matt diisi oleh tangisan Maddy yang membuatnya geram, hampir setiap hari ia mendengar tangisan Maddy bahkan di waktu yang seharusnya ia gunakan untuk bekerja atau pun istirahat di malam hari. Karena itu ia mendatangi sebuah komunitas yang dihadiri oleh orang-orang yang baru saja menjadi orang tua, kemudian Matt memasuki ruangan komunitas tersebut yang ternyata dihadiri oleh para ibu. Hebatnya, tanpa rasa gugup Matt mulai menceritakan keluhan yang ia alami, setelah pulang dari sana ia dapat merawat anaknya dengan sangat baik.

Maddy Logelin tumbuh sebagai anak yang cantik, ia memiliki rasa penasaran yang tinggi dan juga cerdas persis seperti ibunya. Namun, karena ia dibesarkan tanpa seorang ibu dan hanya dirawat oleh ayah beserta teman dari ayahnya, Maddy menjadi anak yang tomboy. Selama bersekolah, ia enggan menggunakan rok dan malah berpakaian layaknya anak laki-laki. Meskipun seringkali terkena teguran, Maddy dan Matt tidak menggubris nya karena ia merasa itu tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Hari-hari Matt mulai berjalan normal seperti biasanya, suatu ketika saat ia bermain bersama Maddy ia bertemu dengan seorang wanita bernama Lizzie (DeWanda Wise) yang juga dipanggil dengan nama Liz. Awalnya Matt merasa terganggu dengan keberadaan Lizzie karena ia belum dapat melupakan mendiang istrinya, namun semakin lama hubungan mereka pun semakin akrab.
Mulai dari berteman, makan malam bersama, bermain game bersama, hingga memutuskan untuk berpacaran. Matt khawatir bahwa Maddy tidak akan menyukai Lizzie, namun sebaliknya, Maddy menerima Lizzie dengan senang hati dan memanggilnya dengan nama Swan.

Hubungan yang sebelumnya baik-baik saja tiba-tiba dilanda sebuah masalah, Matt mulai menjauh dan memutuskan hubungannya dengan Lizzie. Matt meninggalkan Maddy di rumah nenek nya sebab ia diperintahkan oleh atasannya untuk pergi ke Kroasia, tanpa disangka-sangka ia membatalkan kepergian nya dan memutuskan untuk menjemput Maddy untuk pulang kerumah bersamanya saat itu juga.
Beberapa hari kemudian, Matt dan Maddy mengunjungi rumah Lizzie sambil membawa buket bunga yang sangat cantik. Guess what? Ya, Matt meminta Lizzie untuk kembali bersamanya dan Lizzie pun menerima tawaran tersebut. Matt, Maddy, dan Lizzie hidup layaknya keluarga yang utuh.
Seluruh aspek pada film ini mulai dari akting hingga sinematografi nya, benar-benar tertata dengan sangat rapi. ‘Fatherhood’ menyuguhkan kisah kekeluargaan yang membuat hati penontonnya tersentuh. Selain itu, akting dari para pemain juga patut diacungi jempol karena mereka terlihat sangat mendalami perannya masing-masing.

Film berdurasi 110 menit ini juga menggambarkan bahwa tak hanya seorang perempuan yang dapat membesarkan anak dengan baik, akan tetapi laki-laki pun bisa melakukannya. Dalam hal membesarkan anak, biasanya laki-laki bergantung pada perempuan, namun tidak bagi seorang Matt Logelin.
Meskipun alur dan cerita nya cukup ringan, film ini diselingi dengan banyak pesan moral sehingga membuat penonton terbawa suasana dengan perjuangan Matt yang ingin membuktikan bahwa ia bisa membesarkan anaknya meskipun anaknya tumbuh besar tanpa seorang ibu.
Ketika menyaksikan ‘Fatherhood’, penonton akan disuguhkan dengan cerita yang dapat membuat penonton hanyut dalam suasana hingga menitikkan air mata, namun film ini juga dapat membuat kalian tertawa saat pemain menampilkan humor-humor ringan.
Director: Paul Weitz
Cast: Kevin Hart, Anthony Carrigan, Melody Hurd, Deborah Ayorinde, DeWanda Wise, Lil Rel Howery, Paul Reiser, Alfre Woodard, Frankie Faison, Holly Gauthier-Frankel
Duration: 110 minutes
Score: 6.8/10
WHERE TO WATCH
The Review
Fatherhood
Fatherhood yang merupakan kisah nyata ini, mengisahkan tentang seorang ayah yang baru menduda sedang bergelut dengan keraguan, ketakutan, duka, saat ia mulai membesarkan putrinya sendirian.
Salah satu akting terbaik kevin harrt yg pernah gw liat 👍