Review Black Crab (2022)

Perjalanan Mengakhiri Perang Melintasi Laut Beku

“This isn’t the end of the war. It’s the end of everything,” – Malik (Black Crab).

 

Memiliki judul yang unik, ‘Black Crab’ merupakan film garapan sutradara Adam Berg yang berasal dari Swedia. Film ini diadaptasi dari novel karya Jerker Virdborg yang berhasil mendapatkan penghargaan di Literature Prize dan sudah diterjemahkan dalam banyak bahasa.

© Netflix

Ditetapkan di dunia pasca-apokaliptik selama musim dingin tanpa akhir, film ini mengikuti enam tentara yang dikirim dalam misi berbahaya melintasi laut beku untuk mengangkut paket yang diyakini bisa mengakhiri perang.

‘Black Crab’ akan dibintangi oleh bintang-bintang terkenal, seperti Noomi Rapace yang pernah muncul dalam trilogi ‘The Girl with the Dragon Tattoo’. Ia juga membintangi film besar Amerika lainnya, termasuk ‘Prometheus’ dan film horor indie terbaru, ‘Lamb’.

Selain Rapace, ‘Black Crab’ juga dimainkan oleh Jakob Oftebro, Dar Salim, Aliette Opheim, Cecilia Säverman, Ardalan Esmaili, dan Martin Hendrikse.

Sinopsis

‘Black Crab’ bermula ketika seorang ibu dan anak bernama Caroline Edh (Noomi Rapace) dan Vanja (Stella Marcimain Klintberg), ingin melarikan diri dari keadaan perang di negaranya. Sayangnya, mereka malah tertangkap dan Edh harus terpisah dari Vanja yang dibawa oleh tentara musuh.

© Netflix

Waktu berlalu, Edh kemudian bertahan hidup dan akhirnya menjadi tentara yang terpilih untuk sebuah misi. Ia bersama dengan lima orang lainnya akan menjalankan misi ‘Black Crab’ yang dianggap sebagai misi bunuh diri.

Dalam misi tersebut, mereka di minta untuk membawa kapsul yang diyakini akan mengakhiri perang. Untuk itu, Edh bersama lima orang lain harus melintasi laut beku sebagai jalan teraman dan tercepat demi membawa perdamaian dan bertemu dengan sang anak.

Visualisasi apik dan mencekam

Untuk film bertemakan apokalipstik di mana terjadi perang yang membuat kekacauan di derah tersebut, ‘Black Crab’ mampu memadukan keindahan wilayah Skandinavia dengan suasana perang yang mencekam.

Sejak awal, film ini dengan apik memperlihatkan suasana carut-marut, penuh dengan kekacauan dan kekerasan. Hal ini diperparah dengan keadaan Swedia yang ketika itu sedang dalam kondisi bersalju, sehingga menambah ketegangan ketika para pemain turun ke jalan – laut es tepatnya, untuk memenuhi misi.

© Netflix
© Netflix

Tidak lupa, tone gelap dan dingin banyak diperlihatkan oleh sang sutradara. Karena sebagian besar perjalanan mereka dilakukan ketika senja hingga malam hari, alhasil para penonton juga akan disuguhkan dengan pemandangan aurora borealis yang sangat menawan.

Selain visualisasi, skoring dalam film ‘Black Crab’ dibuat sederhana dan cukup mendebarkan, sehingga mampu membangun suasana tegang nan mengerikan.

Terlalu banyak lubang cerita

Kekurangan terbesar dari alur cerita yang menarik ini adalah eksekusi film yang gagal serta banyaknya plot hole dalam cerita. Padahal, sang sutradara telah cukup kreatif dengan membuat para tentara – alih-alih berjalan di dataran, mereka diatur untuk berseluncur di lautan es yang beku. Betul, berseluncur.

© Netflix

Swedia memang memiliki suhu sangat rendah pada musim dingin, sehingga ketika pertama kalinya dalam 37 tahun laut tersebut membeku, tim Black Crab jelas akan menggunakan kesempatan tersebut.

Selain ide cerita yang cukup menarik, pembukaan film juga diatur semisterius mungkin sehingga penonton tentu merasa penasaran akan apa yang terjadi sebenarnya.

Adegan demi adegan berlalu, namun penjelasan tersebut tak kunjung datang. Para tokoh tambahan yang sudah muncul di awal cerita, sebenarnya sangat memiliki potensi untuk mendorong film agar bisa lebih emosional.

Kebersamaan mereka sudah cukup terasa sehingga apabila salah satu dari tim tersebut mati, tentunya sang sutradara harus lebih pintar memainkan emosi penonton. Namun tidak, mereka dibiarkan begitu saja. Tertutupi salju, dan pergi berlalu.

© Netflix

Hal ini terus berlanjut hingga akhir cerita. Jelas akan ada banyak pertanyaan yang muncul setelah selesai menonton film ‘Black Crab’. Perang apa yang mereka lewati, kebebasan apa yang mereka perjuangkan, pemerintah mana yang mereka bela, semuanya ditinggalkan begitu saja usai tokoh utama mengorbankan diri.

Kesimpulan

‘Black Crab’ muncul sebagai film bertema perang yang kosong, dan sayangnya tidak memiliki jalan cerita serta eksekusi yang baik. Dibangun dengan cukup rapi, penuh misteri yang membuat penonton penasaran, film ini hanya menjual emosi-emosi hampa belaka yang akan terlupakan di adegan selanjutnya.

© Netflix

Padahal, chemistry tim sudah terbangun dengan cukup baik meski tak tersirat secara jelas.

Visualisasi yang apik, performa dari para bintang yang luar biasa, dan skoring yang mendebarkan, tidak mampu jadi penyelamat atas kekosongan film. ‘Black Crab’ kembali hadir sebagai film perang biasa dan tak menarik – selain aurora borealis serta bagaimana mereka berseluncur tentunya.

 

Director: Adam Berg

Cast: Noomi Rapace, Jakob Oftebro, Dar Salim, Aliette Opheim, Cecilia Säverman, Ardalan Esmaili, dan Martin Hendrikse.

Duration:  114 minutes

Score: 5.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Black Crab

5.6 Score

Ditetapkan di dunia pasca-apokaliptik selama musim dingin tanpa akhir, film ini mengikuti enam tentara yang dikirim dalam misi berbahaya melintasi laut beku untuk mengangkut paket yang diyakini bisa mengakhiri perang.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 7
  • Entertain 5
  • Scoring 4
  • Story 6
Exit mobile version