“There were people in the house. I saw someone.” – Beckett.
Memasuki minggu kedua Agustus ini, Netflix kembali merilis film unggulannya. Film yang berjudul ‘Beckett’ ini disutradarai oleh Ferdinando Cito Filomarino, dan dibintangi John David Washington, dan didukung bintang lain seperti Alicia Vikander, Vicky Krieps dan Boyd Holbrook.
Dengan setting di negara Yunani, film ini memang film official pertama Netflix dari negara tersebut. Menarik melihat peran John David Washington di film ini, setelah sebelumnya tampil cemerlang di beberapa film terakhirnya seperti di ‘BlacKkKlansman’ (2018), ‘Tenet’ (2020) dan ‘Malcolm & Marie’ (2021).

Di film yang menjadi official selection di Festival Film Locarno di Swiss belum lama ini, kita melihat Washington bekerja keras berlari susah payah, dengan tangan diperban, dan terpincang-pincang, melewati medan berat di bukit pedesaan dan perkotaan Yunani. Bukan perkara yang mudah melakukan adegan yang ia lakukan sendiri ini.
Tapi sebelum kita menuju ke arah itu, kita lihat dulu seperti apa kisah film ini. Beckett (John David Washington) dan April (Alicia Vikander) merupakan sepasang kekasih yang sedang menikmati liburannya di Yunani.
Mereka berdua sedang di mabuk asmara, mengunjungi reruntuhan kuil, makan di sebuah restoran di pedesaan dengan suasana intim yang sulit sekali dialihkan perhatiannya. Sebelumnya mereka sudah tinggal di Athena, ibu kota Yunani, tapi karena muncul demontrasi politik yang tak kunjung berhenti, mereka akhirnya mencari tempat di luar kota.
Suatu hari di kegelapan malam, Beckett sedang mengemudikan mobilnya dengan April tertidur di kursi depan. Namun mobil yang dikemudikan Beckett kehilangan kendali dan masuk ke dalam jurang yang tak terlalu dalam, sehingga menghancurkan tembok rumah.
Beckett kemudian tersadar dan keluar dari mobilnya, dan melihat kekasihnya April tergeletak dengan penuh genangan darah. Ia kemudian melihat anak kecil berambut merah dan lalu pingsan.

Saat ia terbangun lagi, ia mendapati dirinya terbangun di rumah sakit. Beckett sempat terkendala oleh bahasa saat menanyakan kondisi April. Ia kemudian diinterogasi polisi setempat dan diberitahu kalau April sudah meninggal.
Yang kemudian jadi masalah adalah polisi menyatakan bahwa di tempat kejadian tak ada anak yang tinggal di rumah yang dindingnya hancur oleh kecelakaan tersebut.
Beckett pun penasaran, ia berjalan kaki dari kantor polisi dengan tangan di gips menuju tempat kejadian perkara yang jaraknya hanya 4 kilometer saja. Belum lama ia ada di rumah itu, seorang wanita menembaki dirinya dengan pistol. Wanita itu kemudian bertemu polisi yang menginterogasinya di kantor polisi. Ia kemudian ditembaki juga, dan peluru sempat menembus lengannya.
Beckett lantas berlari sejauh mungkin di bukit tajam berbatu dan dengan susah payah ia melompat dirinya ke bawah bukit tersebut dan kemudian berlari lagi.
Ia bertemu sejumlah orang yang menolongnya, dan terakhir ia bertemu sepasang aktivis yang menempelkan poster anak hilang dari anak berambut merah yang sempat ia temui saat kecelakaan.
Sejak itu Becket mulai mengurai satu per satu sejumlah kejadian yang menimpanya, dan tetap saja bahaya masih mengancamnya, dan itu berujung pada peristiwa demonstrasi yang selama ini ia hindari sebelumnya.

Apa yang sedang terjadi sebenarnya? Salah apa Beckett sehingga mesti harus ditembak? Siapa anak kecil berambut merah yang ia sebut kepada polisi?
Film yang ceritanya ditulis oleh Kevin A. Rice ini memang sudah berbau konspirasi, namun tak terlalu dalam, namun implikasi yang dihasilkannya membuat Beckett menjadi kambing hitam dari sebuah agenda politik yang sudah direncanakan sebelumnya dan melibatkan banyak pihak.
‘Beckett’ sekilas juga mengingatkan kita akan beberapa film lawas seperti ‘The Fugitive’ (1993) yang dibintangi Harrison Ford, dengan hint dari thriller lawas Alfred Hitchcock, ‘North by Northwest’ (1959).
Memang film ini tak sebagus kedua masterpiece yang telah Cineverse sebut di atas. Latar belakang masalah dalam film ini hanya terlihat samar-samar saja, dan justru yang memperkuat film ini malah dihadirkan oleh Washington sendiri.
Dengan cermat kamera mengikuti arah kemana Beckett berlari, secara konsisten adegan solo Beckett berlari ini menghiasi jalannya film. Tak sekedar hanya menumpang mobil atau berpindah-pindah dengan moda kendaraan lain saja.
Beckett juga bisa tampil membela dirinya dengan baik saat terancam. Dan kemampuan yang dimilikinya termasuk menggelikan, mengingat profesinya dalam film itu hanya sebagai penjual software. Tak seharusnya ia mempunyai refleks baik ataupun mampu membela dirinya dengan tangan kosong. Perlu tahapan khusus agar adegan seperti itu tampak nyata sesuai latar belakangnya.

Karakter April yang diperankan Alicia Vikander walau tampil sebentar di awal, memberikan chemistry yang cukup intim dan disorot dengan baik oleh kamera. Dan setelah ia tiada pun, Beckett bisa memperlihatkan rasa keterguncangannya yang begitu dalam di sepanjang film dan terus berusaha lari dari kejaran dan membela dirinya dari para pengejarnya.
Salah satu karakter lainnya yang sedikit menyita perhatian adalah Lena, yang diperankan oleh Vicky Krieps. Berperan sebagai aktivis, Lena menjadi penghubung dan mendukung Beckett saat ia berusaha menghubungkan masalah yang membelitnya. Sayangnya karakter Lena jelang konklusi, lagi-lagi hanya sebagai pelengkap saja, dan tak sedominan Beckett,
Dengan narasi yang dibangun cukup apik ini, ternyata hasilnya tak sebaik yang kita bayangkan. Semua bisa diprediksi, dan tak ada kepuasan yang berarti saat menonton film ini. Hanya akting John David Washington saja yang patut diacungi jempol.

Pengambilan gambar sama sekali tak menarik, banyak shot saling tumpang tindih dengan cepat akibat editing yang cenderung kasar. Tapi di satu adegan lain malah tampak bagus, dan inkonsistensi seperti itu sama sekali tak mengesankan, karena hal itu pula lansekap Yunani yang indah itu juga tak digarap secara maksimal. Begitu pula dengan alur ceritanya yang menyisakan plot hole.
Scoring-nya yang tampil minimalis, tak mampu mendukung performa Washington yang tampil baik. Sangat disayangkan juga peran Alicia Vikander yang seperti menyia-nyiakan aktris sekaliber dia yang hanya main dalam durasi singkat.
Buat kita yang menyukai film bergenre thriller konspirasi, bisa menyukai film ini. Walaupun konklusi akhirnya cenderung datar, dan tak berkesan, paling tidak kita bisa melihat akting John David Washington yang tampil prima di film ini.
Director: Ferdinando Cito Filomarino
Cast: John David Washington, Boyd Holbrook, Vicky Krieps, Panos Koronis, Alicia Vikander
Duration: 108 Minutes
Score: 5.8/10
WHERE TO WATCH
The Review
Beckett
Setelah kecelakaan mobil tragis di Yunani dan menewaskan kekasihnya, Beckett, seorang turis Amerika, berada di pusat konspirasi politik yang berbahaya dan ia harus melarikan dari kejaran pihak yang menginginkan dirinya mati