“Mungkin Tuhan sedang pergi, karena manusia sedang sibuk sendiri.” – Djarot.
KlikFilm merilis tiga film Indonesia terbarunya sekaligus di saluran streaming miliknya. Salah satu film yang diputar pertama di saluran ini adalah film berjudul ‘Balada Sepasang Kekasih Gila’. Film ini merupakan alih wahana dari cerita karya Han Gagas yang dipilih Anggy Umbara di ajang pencarian naskah film bertajuk Falcon Script Hunt yang digelar oleh rumah produksi Falcon Pictures yang bekerjasama dengan kwikku.com tahun 2020 lalu.
Film ini berkisah tentang dua insan yang saling berseberangan. Yang pertama, Djarot, seorang lelaki muda yang terlihat berada di ruang isolasi di sebuah rumah sakit jiwa karena pernah membunuh orang-orang yang sering menjatuhkan martabatnya, dan acapkali bertindak kasar kepada orang lain.
Yang kedua adalah Lastri, perempuan muda yang dipenjara akibat membunuh para lelaki bejat yang memperkosanya secara bergiliran.
Djarot secara perlahan berhasil melewati masa sulitnya dan dapat bebas dari rumah sakit jiwa tersebut. Namun Djarot dengan kegilaannya yang masih nampak nyata hidup menggelandang dan tidur di pinggir jalanan. Dengan susah payah ia menyusuri jalan dengan memungut makanan dari tempat sampah dan memakannya demi menyambung hidup. Djarot menjalani hidupnya dengan penuh duka, karena orang-orang yang ditemuinya tak satupun yang berbaik hati padanya demi sesuap nasi.
Lastri pun tak kurang pahit hidupnya. Suatu hari ia dikeluarkan oleh seorang wanita mapan yang ternyata mempunyai itikad buruk padanya. Ia malah dijerumuskan ke dalam bisnis prostitusi yang dijalankannya. Tak ada hari di mana ia tidak melayani lelaki berhidung belang, sampai akhirnya dirinya berontak dan dapat kabur dari tempat tersebut.
Saat kabur dan kemudian ia dikejar oleh penjaga tempat prostitusi itu, ia bertemu dengan Djarot yang menolongnya dari penjaga tersebut. Lastri senang diselamatkan oleh Djarot saat itu. Namun sayangnya, Lastri yang ia dudukkan di sebuah pickup, dan malah keburu pergi saat supir tersebut menjalankan kendaraannya. Dan Djarot pun menangisi kepergian Lastri secara tiba-tiba. Ia kembali berpisah dengannya.
Keesokan harinya ia kembali menggelandang di jalanan, dan di satu titik, saat Djarot sudah sampai di titik terendah dalam hidupnya, ia berkeluh kesah kepada Tuhan secara imajiner dan jawaban yang diberikan lewat percakapan itu memperkuat dirinya untuk terus berjalan.
Tepat di sebuah kuburan tua, ia terkejut melihat Lastri di tempat itu. Dari situ ia tahu kalau Lastri tinggal di sebuah cungkup sebuah makam yang bisa mereka tempati.
Apakah pertemuan mereka itu menjadi tanda kalau keduanya ditakdirkan untuk bersama nantinya?
Film ini secara unik dihadirkan Anggy Umbara dengan menggunakan narator anak kecil yang secara berkala memberi tahu kita tentang dirinya yang merupakan hasil buah cinta dari kedua orang tuanya (Djarot dan Lastri-red).
Narator ini secara tak langsung mengisahkan awal mula ayah dan ibunya bertemu. Tapi penggunaan narator seperti ini jujur saja sangat mengganggu kita yang terbiasa menonton film secara konvensional. Akan lebih baik lagi bila narator ditempatkan saat awal mula film dan/atau saat film selesai. Karena keberadaannya membuat kita diberi spoiler yang mengurangi twist yang seharusnya diberikan dalam sebuah film.
Kelemahan lainnya yang bisa kita tangkap adalah scoring-nya yang tak menyatu dengan film, eksekusi pengambilan gambarnya yang terbilang biasa saja, dan cenderung main aman. Akan lebih bagus lagi bila pengambilan gambar dilakukan secara realistis seperti film Anggy sebelumnya (Trilogi I Will Survive di segmen Survive-red), walaupun konsekuensinya rating film ini pastinya akan dinaikkan.
Namun dibalik semua kelemahan teknis yang ada, akting kedua bintang utamanya sangat mumpuni dan salah satu yang terbaik yang pernah Cineverse lihat dalam banyak film mereka lakoni selama ini. Sara Fajira yang melakoni debutnya di film ini setelah sebelumnya menghentak di mini seri ‘Hitam‘, memang sangat mengesankan. Begitu pula dengan Denny Sumargo yang membuat kita terpana melihat aktingnya yang luar biasa. Keduanya sangat layak diperhitungkan, terlebih di berbagai ajang festival film di Indonesia.
‘Balada Sepasang Kekasih Gila’ sendiri berhasil menangkap momen haru kisah cinta mereka sebagai pasangan yang mengalami gangguan kejiwaan, perjalanan hidup mereka, dan di akhir film, mereka tetap setia dan bahagia satu sama lain.
Director: Anggy Umbara
Cast: Denny Sumargo, Sara Fajira
Duration: 90 Minutes
Score: 6.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Balada Sepasang Kekasih Gila
Balada Sepasang Kekasih Gila mengisahkan pertemuan yang tidak disengaja antara Jarot (Denny Sumargo) dan Lastri (Sara Fajira) menghasilkan benih cinta dan kerinduan yang dalam. Mereka dianggap gila oleh sekeliling mereka dan berusaha terus mempertahankan cinta abadi yang mereka berdua jalani.