“Sebagai agen kalian harus bisa menjadi siapa saja dan bertindak apa saja. Buat klien kalian percaya, buat klien yakin, bahwa peran yang kalian mainkan adalah diri kalian sendiri” – Diana (Arini by Love.inc)
Bagi para pengikut cerita ‘Love For Sale’ dan ‘Love For Sale 2’ pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Arini (Della Dartyan), seorang wanita cantik yang datang untuk menjadi pendamping dari aplikasi Love.inc.
Arini Kusuma dan Arini Chaniago adalah orang yang sama yang bekerja di sebuah perusahaan bernama Love.inc. Perusahaan ini menyajikan layanan jasa wanita atau pria yang dapat menjadi rekan, teman, atau bahkan pacar kliennya.
Dalam film spin-off terbaru ini, ‘Arini by Love.inc’, akan lebih menitikberatkan pada kisah perjalanan seorang Arini yang bekerja sebagai agen di perusahaan tersebut. Kita akan disajikan pada suasana yang berbeda dan bertolak belakang dari apa yang telah kita saksikan di dalam film aslinya.
Mungkin dapat dikatakan sang sutradara, Adrianto Sinaga, ingin menunjukkan sisi lain yang sebenarnya terjadi pada para agen di sana.
Bagaimana mereka dapat memiliki kemampuan yang hebat dalam bersosialisasi, berpenampilan menarik, hingga dengan mudahnya menarik hati para klien.
Bagi sebagian orang mungkin telah mempertanyakan sosok asli Arini, dan tak sedikit pula netizen mengatakan bahwa Arini merupakan sosok yang menyeramkan dengan kepribadiannya yang ganda.
Tak heran jika sang sutradara yang sekaligus menggarap sebagai penulis naskah membuat film spin-off mengenai sosok dirinya.
Film yang akan dirilis mulai 4 Februari ini akan menjadi jawaban bagi para penonton, dan apakah mungkin film ini menyelipkan petunjuk untuk kelanjutan film aslinya?
Sinopsis
Di sebuah kota yang yang cukup ramai penduduk terdapat sebuah bangunan yang menjadi tempat bekerjanya para pria dan wanita di bidang layanan jasa, ialah Love.inc.
Seorang wanita biasa bernama Arini mendaftarkan diri menjadi salah satu pekerja disana semata hanya untuk mencari kebahagiaan, namun ia akan mendapatkan gaji yang besar apabila ia terus mematuhi peraturan di perusahaan tersebut.
Selama Arini bekerja, seluruh waktu, tenaga, serta pikirannya, sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Hidupnya diatur 24 jam sehari, dimulai dari cara berpakaian, cara makan, berjalan, tersenyum, dan bahkan berinteraksi dengan orang lain.
Ia bahkan disediakan kamar pribadi untuk tinggal dan tidak boleh melarikan diri dari perusahaan tersebut, kecuali saat mendapatkan panggilan dari klien seperti yang pernah kita lihat di film aslinya.
Awalnya Arini mulai merasa lelah, akan tetapi ia masih terus berusaha tampil maksimal dalam pekerjaannya sebagai “agen”. Sesampai ia bertemu dengan Tiara, seorang wanita yang senang memberontak dari aturan perusahaan.
Arini mulai mencoba mendengarkan perkataannya dengan bertemu Tiara pada jam 12 malam.
Setelah saat itu, Tiara mulai menunjukkan kepada Arini beberapa hal yang berkaitan dengan masa lalu Arini yang terlupakan.
Bukti bahwa Arini memiliki sebuah buku yang tersimpan di suatu ruangan rahasia mereka menjadi petunjuk bagi Arini mulai mencari ingatannya yang mungkin saja “dihilangkan”.
“Kerja di tempat ini, menghapus semuanya!” seru Tiara kepada Arini.
Dari buku itu, Arini mulai kembali mengingat beberapa serpihan kejadian yang ada di dalam pikirannya, hari-hari bersama seorang pria dan berkumpul bersama.
Hal ini yang membuatnya terus bertanya mengenai masa lalu dan apa yang sebenarnya telah terjadi pada dirinya.
Bersama dengan Tiara, mereka mulai melakukan beberapa rencana penyelidikan pada perusahaan tersebut. Perusahaan ini memiliki sistem keamanan yang ketat dan para penjaga dimana-mana.
Mereka bahkan harus pintar-pintar bermain wajah saat pelatihan agen sedang dimulai dihadapan para petugas dan bu Diana, pengelola Love.inc.
Tidak hanya itu, karena nasib yang sama dan berselisih paham. Pada suatu ketika, Arini berseteru dengan Tiara dan menjadikan mereka terpecah belah.
Perjalanan yang rumit membuat Arini harus dapat berpikir jernih dan bekerja sama kembali dengan Tiara agar mereka dapat melarikan diri dari tempat tersebut.
Karakterisasi pemain
Film ini kembali diperankan oleh Della Dartyan sebagai Arini, dan ditemani oleh Kelly Tandiono sebagai Tiara. Kedua aktris yang pernah bertemu di film ‘Gundala’ tersebut kini bermain sebagai pasangan dalam film spin-off ‘Arini by Love.inc’. Kemampuan akting mereka berhasil membuat film ini menjadi semakin menarik untuk disaksikan.
Di luar dari karakterisasi Della yang ceria dan penuh tawa, ia berhasil menghidupkan karakter Arini yang datar nan lembut serta penuh misteri. Pada film spin-offnya, ia menunjukkan sisi serius Arini hingga ekspresi tersiksa yang terlihat nyata di adegan akhir film.
Karakter Arini sendiri pun akan mulai banyak diperkenalkan secara mendalam dalam film ini.
Selain itu, Kelly sebagai Tiara memiliki karakter tegas, kasar dan humoris juga dapat menjadi karakter kesukaan para penonton.
Mungkin tanpa dia, Arini akan terus terjebak dalam zona yang sama dan film ini akan minim tawa karena cenderung pada permasalahan yang serius.
Pemain lainnya yang berperan adalah Farish Nahdi sebagai Galang dan Marissa Anita sebagai Diana, yang tentunya menjadi pemeran penting dalam kemajuan film spin-off ini.
Sinematografi yang dinamis
Bermain dalam sudut ruangan yang sempit menjadi tantangan terbesar bagi para kameramen, DOP, dan sutradara. Ini bukanlah hal yang mudah dilakukan untuk dapat mengambil sudut penggambaran yang dapat terlihat dengan jelas dan sesuai dengan naskah, akan tetapi Visinema Pictures berhasil melakukannya.
Pengambilan gambar secara bird eye pada awal pemutaran film yang kemudian mengikuti objek yang sedang berjalan hingga menuju ke tempat penyeberangan merupakan salah satu adegan yang luar biasa dalam film ini.
Kita tidak hanya disajikan suasana malam pada kota tersebut, melainkan bertanya apa yang sedang kamera ini cari sampai akhirnya bertemu dengan sosok Arini.
Tidak hanya itu, beberapa transisi unik dan menarik juga diberikan dalam film spin-off ini. Adegan saat Arini dan beberapa agen lainnya sedang tertidur, kamera mengambil sisi samping mereka dengan memanfaatkan benda seperti kaca yang berada di dalam ruangan tersebut menjadi transisinya.
Hal ini dapat memanjakan mata dan menjadi ide yang bagus untuk memperlihatkan secara indah beberapa orang yang tertidur saat itu.
Kronologi cerita dan hubungannya dengan ‘Love For Sale’
Mulanya penonton akan dibikin bertanya-tanya mengenai kronologi cerita dalam film spin-off ini, namun kemudian penonton akan dibuat terkejut bahwa setiap adegan dalam film ini memiliki kaitan antara satu sama lain, juga pada dua film aslinya, ‘Love For Sale’ dan ‘Love For Sale 2’.
Film spin-off ini memiliki alur cerita maju mundur, yang bermain antara realita dan ingatan sang karakter. Pakaian yang dikenakan Arini pada awal pemutaran film pun adalah gaun putih sambil menarik sebuah koper merah.
Itu bukanlah kejadian setelah pemberontakan Arini dan Tiara terjadi, mungkin bisa saja itu saat di mana Arini mencoba melarikan diri dan ingatannya kembali dihilangkan.
Sementara, spin-off ini terjadi saat setelah ‘Love For Sale’ pertama berakhir. Hal ini dijelaskan saat buku catatan yang Tiara berikan kepada Arini memperlihatkan beberapa gambaran, salah satunya adalah gambar kura-kura yang jelas menjadi simbol khas di ‘Love For Sale’ pertama.
Kemudian beberapa ingatan yang sekilas mengingatkan sosok Richard (karakter utama ‘Love For Sale’ yang diperankan oleh Gading Marten) menjelaskan bahwa itu adalah ingatan terakhir yang Arini miliki.
Selebih dari itu, tampaknya tidak ada ingatan mengenai Ican, karakter utama ‘Love For Sale 2’ yang diperankan Adipati Dolken.
Namun, kemungkinan dua film tersebut terjadi sebelum Arini mulai memberontak bersama Tiara. Karena selain gambaran kura-kura, terdapat gambaran seorang pria yang mengenakan kemeja dan memandangi perkotaan.
Mungkin saja awal pemutaran film spin-off itu tertuju pada rencana pelarian Andini ke rumah Ibu Rosmaida (Ratna Riantiarno) selaku ibunya Ican, akan tetapi ia kembali bertemu Diana dan kembali ke Love.inc dengan ingatannya yang hilang.
‘Love For Sale 3’ atau Spin-Off ‘Arini’ bagian 2?
Film spin-off ini berakhir secara bahagia, namun penuh tanya. Dan lagi, sutradara Adrianto sama seperti sutradara film aslinya, Andibachtiar Yusuf, yang ingin membuat penonton kembali penasaran mengenai cerita yang sebenarnya.
Ending pada ‘Love For Sale 2’ yang sempat menjadi pertanyaan banyak orang mengenai kelanjutannya, nyatanya tidak terjawab dalam spin-off ini.
Jika melihat dari kesamaan adegan dalam spin-off ini dengan akhir di ‘Love For Sale 2’, kemungkinan besar untuk film ‘Love For Sale 3’ akan segera dibuat. Arini mungkin sudah tidak lagi bekerja di Love.inc, atau mungkin sekarang ia menjadi tawanan dari perusahaan tersebut, melihat akhir dari spin-offnya yang berhasil melarikan diri.
Namun, kita hanya dapat berasumsi demikian. Meski tidak menutup kemungkinan jika sang sutradara kini berfokus pada film spin-off ‘Arini’ yang cenderung lebih dekat menjelaskan mengenai sisi gelap Love.inc.
Bagaimana pun, kedua film yang berbeda genre ini sama-sama menarik untuk disaksikan. Kisah romantis yang penuh suka dan duka di ‘Love For Sale’, nyatanya menyimpan rahasia yang pilu yang dialami oleh para pekerja atau “agen” di Love.inc.
Adanya spin-off kedua untuk ‘Arini’ juga merupakan pilihan yang baik untuk kita mengetahui lebih dalam tidak hanya mengenai perusahaan tersebut, melainkan para agen lainnya seperti Tiara.
Kesimpulan
Arini yang menginginkan kebahagiaan saat menjadi agen di Love.inc berujung pada kesengsaraan yang berbalut senyuman. Ingatan mengenai masa lalunya menjadi pertaruhannya untuk dapat bertahan dalam pekerjaan tersebut.
Meski kehadiran Tiara perlahan membantunya untuk mengingat kenangan Arini dan menyelidiki Love.inc lebih dalam, akan tetapi bencana besar dari Ibu Diana beserta para petugas keamanan selalu menghambat mereka.
Film spin-off ini dapat disaksikan diluar sepengetahuan penonton mengenai film aslinya, yaitu ‘Love For Sale’ dan ‘Love For Sale 2’.
Karena hubungan diantara ketiganya tidak terlalu mengubah banyak jalan cerita dalam cerita selingan tersebut. Meski alangkah lebih baiknya jika kita menonton pula kedua film aslinya.
Banyak sekali pengambilan gambar yang indah dalam film spin-off ini, salah satunya pada adegan awal yang menunjukkan suasana kota malam dengan bird eye.
Pemain yang menjiwai masing-masing karakter juga berhasil mengangkat kemajuan dalam film ini. Meskipun kekurangannya terdapat dalam pemilihan gaya akting pemain.
Saat percakapan antara Arini dan Tiara terjadi, cara bicara mereka terlihat seperti kurang seimbang. Arini yang lemah lembut berbicara halus dan natural, sementara Tiara cenderung menjiwai peran seperti berada di dalam naskah film layar lebar.
Mungkin karena pengkarakteran yang dibuat di Love.inc yang menyebabkan mereka bersifat demikian. Namun selain itu, kedua aktris tersebut sangat baik memerankan perannya tersebut.
Beberapa teori yang dijelaskan dari beberapa petunjuk dalam spin-off itu membuat kita dapat menaruh prediksi akan adanya ‘Love For Sale 3’ atau lanjutan dari spin-off ‘Arini’. Untuk ke depannya, kita hanya bisa menunggu kabar yang pasti dari Visinema Pictures dan film ini tentu sangat direkomendasikan untuk kita tonton meski belum menonton film aslinya!
Film spin-off ‘Arini by Love.inc’ sudah dapat disaksikan di Bioskop Online pada 4 Februari 2022, dan hanya diperuntukkan untuk anak berusia 18 tahun keatas, karena mengandung unsur dewasa.
Director: Adrianto Sinaga
Cast: Della Dartyan, Kelly Tandiono, Marissa Anita, Farish Nahdi
Duration: 72 minutes
Score: 7.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Review Arini by Love.inc
Arini yang menginginkan kebahagiaan saat menjadi agen di Love.inc berujung pada kesengsaraan yang berbalut senyuman. Ingatan mengenai masa lalunya menjadi pertaruhannya untuk dapat bertahan dalam pekerjaan tersebut. Meski kehadiran Tiara perlahan membantunya untuk mengingat kenangan Arini dan menyelidiki Love.inc lebih dalam, akan tetapi bencana besar dari bu Diana beserta para petugas keamanan selalu menghambat mereka.