Review A Madea Homecoming (2022)

Madea Kedatangan Keluarga Besarnya Saat Merayakan Wisuda Cicitnya

“Kadang kau harus ambil risiko soal cinta. Cinta itu sepadan.” – Madea (A Madea Homecoming)

 

Madea telah kembali! Setelah sebelumnya kreator karakter serta sutradara dan penulis naskah film-film Madea, Tyler Perry, mengumumkan akan menyudahi perjalanan Madea di ‘A Madea Family Funeral’, Perry memutuskan untuk melanjuti sepak terjang Madea di film ke-12 nya, ‘A Madea Homecoming’. 

Di film terbaru ini, rumah Madea kedatangan keluarga besarnya yang ingin merayakan wisuda cicitnya, Tim.  ‘A Madea Homecoming’ menghadirkan sajian komedi yang bertema kekeluargaan, tetapi tetap ada isu sosial yang disertakan di film ini, yang sayang dalam penyampaiannya dilakukan secara setengah-setengah.

Madea yang diperankan oleh Tyler Perry sendiri masih menjadi bintang dan pemeran utama film, bersama dengan karakter lainnya yang kalah menonjol dibanding dirinya. Mereka semua bagaikan tempelan kulkas yang ada hanya untuk meramaikan film.

Tak perlu pusing juga memperhatikan sinematografi dan skoring dari  ‘A Madea Homecoming’, sebab tidak banyak yang bisa menjadi unsur penguat cerita. Adanya alunan musik di film ini cuma sebatas formalitas dari kreator film.

Sinopsis

Mabel “Madea” Simmons (Tyler Perry) adalah seorang wanita tua yang hidup bersama saudara lelakinya, Joe Simmons (Tyler Perry). Bersama dengan mereka berdua, ada juga Leroy Brown (David Mann) yang hidup di rumah yang sama. Suatu hari, mereka kedatangan anggota keluarga lainnya untuk merayakan kelulusan dan wisuda cicit Madea, Tim (Brandon Black).

Tim datang ke rumah Madea dengan pacarnya, Davi (Isha Blaaker), agar bisa sekalian memberi tahu keluarganya kalau dia adalah seorang gay. Di rumah Madea, ada anggota keluarga dia yang lain seperti anaknya, cucunya, bahkan dua anggota keluarga Davi jauh-jauh dari Irlandia ingin melihat dia wisuda.

Selama mereka berkumpul, banyak kejadian mencengangkan yang ternyata baru diketahui oleh masing-masing anggota keluarga. Semua rangkaian kejadian tersebut mengantarkan mereka ke masalah keluarga yang lebih kompleks.

Tidak konsisten ingin menyampaikan apa

Banyak isu yang disinggung oleh Tyler Perry di film ini. Dari mulai kekerasan polisi terhadap warga kulit hitam, fanatisme buta para aktivis black lives matter, LGBT, dll. Semua itu hanya disampaikan sekilas dan secara cepat, tidak mencoba untuk memberi pendalaman pada sesuatu yang hendak dijelaskan.

Semua isu tersebut Perry coba tumpahkan di bagian pertama film, tanpa disertakan penjelasan terlebih dahulu sehingga penonton tidak bisa larut ke dalamnya. Ambil contoh saat salah satu anggota keluarga Madea yang seorang petugas polisi, Ellie (Candace Maxwell), menjelaskan bagaimana gerakan black lives matter dari sudut pandangnya sebagai aparat dan menyebutkan bagaimana para aktivis dibutakan oleh gerakan tersebut.

© Netflix

Pernyataan yang disampaikan hanya bertahan di adegan tersebut karena setelah itu ‘A Madea Homecoming’ bergegas memindahkan fokusnya ke hal lain. Ini bisa dibilang sebagai sesuatu yang tanggung dan mampu menyulut emosi dari komunitas kulit hitam. Kalimat yang Ellie sebutkan cenderung multitafsir dan berseberangan dari apa yang selama ini komunitas kulit hitam perjuangkan mengenai pergerakan black lives matter itu sendiri. 

Ada juga momen dimana Tim memberi tahu kalau dia gay terasa hambar dan begitu saja. Seharusnya, panggung utama diberikan kepada Tim yang notabene sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari, apalagi untuk persiapan mental dan hal lainnya perlu kesiapan yang sangat matang. 

Pesan cinta yang disampaikan bertolak belakang

Ada semacam standar ganda dari ‘A Madea Homecoming’ ketika memasuki konflik utama dari cerita. Perlakuan yang didapat oleh kedua pihak ini sangat berbeda, padahal mereka melakukan kesalahan yang sama, selingkuh dan menyelinap di balik pasangannya masing-masing. 

© Netflix

Film komedi yang seharusnya mengundang gelak tawa, malah membuat geram karena ketidakadilan yang didapat oleh salah satu karakter di film ini. Dari bagaimana mereka merespon juga sangat berbeda. Bisa dikatakan kalau keluarga Madea ini diisi oleh kemunafikan. 

Karakter Madea menjadi yang satu-satunya mencolok

Sebenarnya, tidak masalah jika Madea menjadi yang paling mencolok. Lagipula, ini adalah film dengan judul nama dia. Tetapi, lampu sorot Madea kelewat terang, membuat karakter lainnya berada di posisi yang redup. Karakter lain tidak bisa memiliki pengembangan tanpa bantuan Madea. Mereka perlu lampu sorot milik Madea jika ingin menjadi relevan di film.

© Netflix

Tak ada satupun karakter yang ikut andil membawa perubahan dalam film, terutama saat konflik sudah mulai masuk lebih dalam. Mereka hanya sebagai bahan guyon dan olok-olokan Madea. Mungkin hanya Neneknya David, Agnes Brown (Brendan O’Carroll), yang bisa mengimbangi Madea, meski hanya tidak secara penuh.

Terlepas dari itu, jokes yang dilontarkan Madea bisa sesekali menimbulkan tawa. Candaannya banyak didominasi oleh mengolok-olok anggota keluarga dia, namun tidak sampai menyinggung dan kelewat batas.

Kesimpulan

‘A Madea Homecoming’ adalah film dengan tumpukan cerita yang tak tersusun rapi. Segudang isu coba disinggung, namun penempatannya sangat berantakan sehingga membuat film ini sulit ditebak mau kemana arahnya. Madea menjadi bintang di film ini dengan mengorbankan relevansi deretan karakter lainnya, membuat karakter selain Madea sukar berkembang.  

 

Director: Tyler Perry

Cast: Tyler Perry, Cassi Davis-Patton, David Mann, Tamela Mann, Gabrielle Dennis, Brendan O’Carroll, Brandon Black, Isha Blaaker

Duration: 105 minutes

Score: 4.2/10

WHERE TO WATCH

The Review

A Madea Homecoming

4.2 Score

Madea kembali! — halelujer! Dan dia tidak tahan dengan omong kosong apa pun ketika drama keluarga meletus di perayaan kelulusan perguruan tinggi cicitnya.

Review Breakdown

  • Acting 5
  • Cinematography 3
  • Entertain 5
  • Scoring 4
  • Story 4
Exit mobile version