“If you believed you could do something, you half way there.” – Nikolas.
Satu lagi film yang bisa menjadi tontonan di akhir pekan menjelang Natal baru saja dirilis. Film berjudul ‘A Boy Who Called Christmas’ merupakan film yang diangkat dari buku berjudul sama oleh penulis Matt Haig.
‘A Boy Who Called Christmas’ dirilis pertama kali pada 24 November 2021 melalui layanan streaming Netflix. Film ini menyajikan kisah asal usul Sinterklas yang melegenda di mana seorang pria datang memberi hadiah dengan menaiki rusa terbang.
Sinopsis
‘A Boy Called Christmas’ bercerita tentang petualangan seorang anak laki-laki bernama Nikolas (Henry Lawfull) yang mencari keberadaan ayahnya, Joel (Michiel Huisman) di tengah hutan yang terletak di Finlandia.
Suatu hari di musim dingin saat dirinya hendak menyambut Natal, Nikolas memutuskan melakukan perjalanan untuk menemukan sang ayah hingga dirinya singgah ke desa peri, Elfhelm. Desa tersebut ternyata dihuni oleh para peri yang tengah bersiap merayakan natal.

Di sana, ia bertemu dengan Blitzen, si rusa keras kepala, juga seekor tikus yang setia bernama Miika. Perjalanan Nikolas mencari sang ayah membawanya pada petualangan seru yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Selama perjalanan tersebut, Nikolas menemui berbagai sihir dan berhadapan dengan berbagai hal ajaib.
Karena itu pula, dirinya memikirkan hal-hal yang tak terduga. Lantas, bagaimanakah petualangan Nikolas di negeri para peri untuk menemukan sang ayah?
Keajaiban Malam Natal dan Kehadiran Kaum Peri
Film diawali dengan seorang babysitter bernama Bibi Ruth (Maggie Smith) yang ditugasi menemani ketiga anak yang masih berduka atas kematian ibu mereka. Sementara sang ayah, Matt (Joel Fry) harus pergi bekerja. Demi menumbuhkan kembali harapan dalam diri ketiga anak tersebut, Bibi Ruth mulai menceritakan asal usul keajaiban malam Natal yang dibawa oleh Sinterklas.
Ia menceritakan bahwa ada seorang anak bernama Nikolas (Henry Lawfull) yang hanya tinggal bersama ayahnya bernama Joel (Michiel Huisman). Keduanya tinggal di sebuah pondok kecil dalam hutan Finlandia.

Sejak kecil Nikolas sering kali diceritakan tentang keberadaan kaum Elf oleh ibunya, kala itu ia sedang merasa sedih saat tahu bahwa alasan sang ayah pergi bukanlah untuk menemukan keajaiban, melainkan untuk mendapatkan uang banyak.
Kesedihan semakin bertambah ketika Nikolas mengetahui jika ayahnya meninggalkannya bersama dengan sang Bibi Charlotte (Kristen Wiig) yang sama sekali tak pernah bersikap baik padanya.
Setelah menemukan peta keberadaan wilayah Elfhem yang merupakan tempat tinggal kaum Elf, Nikolas bersama tikusnya yang bisa berbicara bernama Miika memutuskan pergi dari rumah untuk menyusul sang ayah. Sekaligus untuk mencari keberadaan kaum peri yang sering diceritakan ibunya dulu.

Perjalanan Seru yang Hadirkan Visual Menarik
Tiba di Elfhem, Nikolas menyadari perbedaan perlakuan yang diberikan oleh penduduk dengan apa yang pernah diceritakan mendiang ibunya. Ibu Vodal (Sally Hawkins) selaku pemimpin Elf murka begitu melihat sosok manusia di wilayahnya.
Setelah di telisik lebih jauh ternyata kemurkaan tersebut disebabkan oleh perlakuan ayah nikolas dan kelompoknya yang telah menculik seorang anak dari Elfhem dan belum ditemukan hingga saat ini. Karenanya, Nikolas pun memutuskan untuk memulai sebuah perjalanan dalam mencari ayahnya guna melepaskan anak laki-laki dari Elfhem tersebut.
Film ‘A Boy Who Called Christmas’ berhasil menyajikan visual menarik dengan menghidupkan isi cerita dari buku karangan Matt Haig tersebut. Pemandangan lautan gunung es serta hutan pinus yang membeku digambarkan dengan sempurna disertai dengan interior dari bangunan-bangunan di wilayah Elfhem.

Makhluk-makhluk fantasi dalam film ‘A Boy Who Called Christmas’ ini disuguhkan dalam tampilan yang ciamik, sebut saja Truth Pixies dan kaum Elf.
Begitu pula dengan karakter Miika, si tikus berbicara yang berhasil mencuri perhatian penonton di sepanjang film nya. Hanya saja pemilihan pengisi suara untuk Miika terdengar terlalu tua untuk seekor tikus kecil yang menemani Nikolas, si karakter utama yang merupakan anak-anak.
Penggunaan Skoring yang Asik dan Kostum Unik Khas Kaum Elf
Selain visual yang menarik, film ini turut hadir dengan musik khas Hari Natal yang mampu memanjakan telinga pendengar. Hanya saja ada beberapa musik yang ditampilkan dengan terlalu keras atau bahkan terlalu pelan sehingga membuat penonton agak menganggu, apalagi saat adegan klimaks sedang berlangsung.
Penyajian kostum khas kaum Elf juga terlihat unik dan khas yang menambah nilai plus tersendiri. Mulai dari para penyihir hingga sejumlah kurcaci tampil memukau dengan pakaian khas mereka.


Tak hanya skoring dan kostum saja yang apik, akting dari para aktor kelas A dalam film ini seperti, Maggie Smith yang sebelumnya tampil dalam franchise Harry Potter, juga tak bisa diragukan lagi. Hampir seluruh aktornya berhasil mendapatkan spotlight nya masing-masing dalam durasi yang pas.
Selain itu, terdapat kerancuan dimana Nikolas dan manusia lain di daerah tempat tinggalnya tidak mengetahui adanya Christmas atau Hari Natal, ditambah pula dengan fakta bahwa kaum Elf menganggap Christmas hanya sebagai hari bersuka ria untuk berpesta. Hal ini tentunya membingungkan mengingat Christmas merujuk pada Hari Raya umat Kristiani.
Kesimpulan
Film ‘A Boy Who Called Christmas’ menawarkan dongeng masa kecil setiap orang mengenai kisah Sinterklas yang datang di Malam Natal untuk memberikan hadiah secara diam-diam. Eksplorasi makna mengenai keajaiban yang disajikan dari film ini mampu menjadikan Hari Natal yang dihabiskan dengan keluarga akan terasa lebih hangat.
Untuk ide cerita sendiri, ‘A Boy Who Called Christmas’ terkesan memiliki alur sederhana, sehingga dengan durasi mencapai 103 menit terdapat beberapa adegan yang sebenarnya kurang mendukung jalannya cerita.
Film ‘A Boy Who Called Christmas’ bisa kalian saksikan di layanan streaming Netflix dan tentunya bisa dijadikan sebagai opsi tontonan di hari libur Natal dan Tahun Baru.
Director: Gill Keenan
Cast: Henry Lawfull, Joel Fry, Kristen Wiig, Maggie Smith, Michiel Huisman, Sally Hawkins
Duration: 103 menit
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
A Boy Who Called Christmas
A Boy Who Called Christmas berkisah tentang seorang anak yang ingin menciptakan keajaiban guna menghadirkan rasa kedamaian serta ketenangan di Hari Natal dengan cara bekerja sama dengan kaum Elf hingga akhirnya berhasil menciptakan tokoh bernama Sinterklas.