This all seems like a very long dream to me – Suzanne.
”76′ merupakan film Nigeria yang dirilis pada tahun 2016, disutradarai oleh Izu Ojukwu dan didasarkan atas kisah nyata yang terjadi pada tahun 1976. Film tersebut terpilih untuk tayang perdana di Toronto International Film Festival selama September 2016 dan di The BFI London Film Festival. Film ini merupakan salah satu unggulan Netflix di bulan ini dan sudah tayang di Netflix sejak 4 Agustus 2021.
Berlatar enam tahun setelah perang saudara, tepatnya pada 1976, film diawali dengan kisah kehidupan sehari-hari seorang perwira tentara bernama Joseph Dewa bersama sang istri tercinta, Suzanne. Walaupun sebenarnya ditentang oleh keluarga Suzanne, mereka mampu mempunyai kehidupan rumah tangga yang sangat bahagia, sambil menunggu momen kelahiran anak yang tengah dikandung oleh Suzanne.
Hingga suatu hari, teman Joseph bernama Gomos datang ke rumah dan seakan mencoba mengakrabkan diri. Namun, ternyata di balik itu terdapat niat lain, Gomos berusaha menjebak Joseph agar ikut terlibat dalam operasi rahasia yang sedang direncanakan oleh beberapa anggota militer yang bermaksud melakukan kudeta terhadap pemerintah dan melakukan pembunuhan terhadap orang-orang penting, termasuk kepala negara Nigeria saat itu.
Joseph yang memang mempunyai karakteristik pemberani dan cerdas sadar bahwa dia sedang dijebak. Dia segera bertindak dengan menyembunyikan kartu identitas dan berusaha kabur ke luar kota. Ia juga berusaha menyelamatkan istrinya dengan memberinya sebuah pesan. Namun, usaha penyelamatan diri Joseph dapat diketahui oleh beberapa pihak sehingga dia gagal kabur ke luar kota. Akan tetapi, ia berhasil kabur dari sergapan tentara.

Kudeta di Nigeria pun segera dilakukan oleh beberapa pihak, presiden berhasil dibunuh. Namun, usaha Kudeta tersebut gagal dengan tertangkapnya berbagai pihak. Meskipun Joseph tidak terlibat dengan segala aktivitas kudeta tersebut, semua pihak militer dipanggil untuk diinterogasi mengenai keterlibatan mereka terhadap kudeta. Joseph pun ditangkap di waktu yang bersamaan ketika istrinya melahirkan.
Walaupun tidak bersalah tapi Joseph tidak mampu membuktikkan ketidakterlibatannya terhadap kudeta tersebut karena berbagai kesalapahaman dan tidak ada bukti yang mampu mebebaskannya, termasuk kartu identitas yang dapat menjadi bukti tiba-tiba tidak bisa ditemukan sehingga ia terancam mendapat hukuman mati.
Suzanne yang baru saja pulih pasca-melahirkan ditambah mengalami rasa sakit emosional berusaha melakukan semua yang dia bisa untuk membuktikan suaminya tidak bersalah. Berhasilkah Suzanne membuktikan bahwa suaminya tidak bersalah?
Karena berlatar di tahun 1976, tampilan di sepanjang film ini dibuat sangat jadul, mulai dari pengambilan gambar, tone, hingga efek film. Ditambah pula setting tempat maupun pakaian yang menggambarkan kesesuaian latar waktu itu mampu membuat penonton seakan benar-benar dibawa menuju ke tahun 1976. Film ini ditangkap dengan indah, memberikan banyak perhatian pada detail, dan skor musik yang berhasil membuat film semakin cocok dengan visualnya. Soundtrack musik pun ditawarkan dengan beragam genre, mulai dari jazz hingga lagu-lagu blues.

Pada awal film, hanya diceritakan tentang keseharian Joseph dan belum ada permasalahan yang benar-benar pelik, namun film ini mampu menyita perhatian penonton sejak awal. Penonton dibuat serius mengikuti cerita dari awal hingga akhir. Film ini mempunyai durasi yang cukup lama, yaitu hampir 2 jam, tetapi saat menonton, entah kenapa tidak membuat bosan.
Walau film ini menceritakan tentang kudeta militer, drama romansa menjadi hal yang paling kuat dalam pengisahannya. Kehidupan rumah tangga Joseph dan Suzanne ditampilkan secara realistis. Tidak selalu indah, banyak masalah yang mereka hadapi, seperti kesalahpahaman, kekecewaan, dan amarah menyelimuti kehidupan rumah tangga mereka.
Apa lagi saat di mana Joseph dipenjarakan dan Suzanne baru saja melahirkan, akan sangat terasa bahwa film ini merupakan film yang hangat atas rasa kekeluargaan dan suasana penuh rasa cinta. Memperlihatkan bagaimana Suzanne tetap berusaha percaya pada suaminya dan berusaha tegar di tengah masalah yang ada.

Film ini juga tetap mampu memberikan ketegangan saat Joseph berusaha dijebak dan dikejar-kejar oleh pihak yang berusaha menjebaknya. Film ini mampu memberikan porsi yang pas antara drama romansa dan juga thriller politik. Kisahnya diceritakan dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang patriotik prajurit melalui Joseph dan dari sudut pandang istri perwira melalui Suzanne. Ia juga memberikan gambaran tentang kekuatan seorang istri khususnya istri seorang perwira tentara, di mana mereka adalah orang-orang yang menderita dari keputusan mengenai suami mereka di medan perang.
Transisi antara adegan satu dan adegan lain bisa dikatakan kurang mulus. Selain itu, beberapa dialog terdengar agak klise. Akan tetapi, kedua hal tersebut tidak menghilangkan kenikmatan film ini ditambah akting pemeran utamanya yang sangat luar biasa. Secara keseluruhan, film ini mampu menjadi film keluarga dan film perang yang menghibur sekaligus emosional untuk ditonton.
Director: Izu Ojukwu
Cast: Ramsey Nouah, Chidi Mokeme, Rita Dominic, Ibinabo Fiberesima, Daniel K Daniel
Duration: 118 minutes
Score: 7.2/10
WHERE TO WATCH
The Review
'76
Berlatar pada tahun 1976, seorang anggota tentara bernama Joseph Dewa dijebak oleh temannya, Gomos, agar terlibat dalam kudeta militer dan rencana pembunuhan presiden sehingga dirinya ditangkap. Suzanne, istrinya yang baru saja melahirkan melakukan semua yang dia bisa untuk membuktikan suaminya tidak bersalah.