Review Elemental: Forces of Nature (2023)

Kisah Rom-com Dua Elemen Bertentangan dengan Visualisasi Mengagumkan

elemental forces of nature ed9

© Disney/Pixar

“Why does anyone get to tell you what you can do in your life?” – Wade Ripple (Elemental: Forces of Nature, 2023) .

Elemental: Forces of Nature adalah film animasi yang dibuat oleh Pixar Animation Studios, perusahaan animasi yang sukses dengan film-film animasinya yang fenomenal, seperti Cars, Toys Story, Inside Out, Coco dan yang lainnya. Pixar kemudian diakuisisi oleh Walt Disney Studios pada tahun 2006 dan menjadi bagian dari Disney Entertainment. Elemental merupakan film ke-27 dari Pixar sejak perusahaan ini mulai membuat Toy Story di tahun 1995.

Elemental disutradarai oleh Peter Sohn yang sebelumnya sukses membuat film animasi pendek Party Cloudy (2009) dan ini adalah film animasi panjang yang kedua dari Sohn yang sebelumnya telah membuat The Good Dinosaur (2015). Satu hal menarik lainnya adalah juara MotoGP 2022 asal Italia, Francesco Bagnaia memulai debutnya sebagai pengisi suara. Bagnaia akan menjadi pengisi suara dari penduduk Element City yang berasal dari elemen udara.

© Disney/Pixar

Sinopsis

Mengikuti kisah Ember Lumen (Leah Lewis) gadis elemen api yang mulai mengambil alih tanggung jawab untuk bekerja di toko serba ada milik ayahnya di Element City. Sampai suatu peristiwa menyebabkan pecahnya pipa air di tokonya dan menyebabkan kebanjiran di toko tersebut.

Hal ini menarik perhatian dari Wade Ripple (Mamoudou Athie) inspektur kota dari elemen air yang kemudian berniat menutup toko milik ayah Ember. Ember lalu berhasil membujuknya untuk tidak menutupnya dan mengikuti Wade untuk mencari sebabnya, petualangannya ke berbagai tempat di Element City pada akhirnya membuka pikiran dan mata Ember tentang siapa dia sebenarnya.

Kedatangan keluarga Lumen ke Element City

Elemen dari seluruh dunia mengejar impian dan kehidupan baru di Element City, mencari peluang lebih besar untuk masa depan yang lebih baik.

Orang tua Ember, Bernie Lumen (Ronnie Del Carmen) dan Cinder Lumen (Shila Omni) adalah elemen api yang berimigrasi ke Element City demi untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan menetap di pinggiran kota (sub urban) bersama dengan elemen api lainnya yang sekarang dikenal sebagai Fire City.

Tampaknya Element City dibangun sebagai tempat tinggal, bekerja dan lainnya untuk elemen lainnya, udara, air dan tanah tapi tidak untuk elemen api karenanya mereka mengalami perlakuan yang tidak sama. Maka Bernie dan lainnya dipaksa menepi ke pinggiran kota.

Bertahun-tahun kemudian keluarga Lumen sukses membangun bisnis dari awal dengan membangun toko serba ada untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari elemen api. Putri mereka, Ember yang telah dewasa tampaknya sudah siap mewarisi bisnis keluarga dari ayahnya begitu dia pensiun.

© Disney/Pixar

Ember yang menghormati keinginan ayahnya berusaha keras untuk mewujudkan harapan ayahnya, tetapi pandangannya berubah begitu dia bertemu Wade.

Pria dari elemen air itu secara tidak sengaja masuk ke dalam kehidupan Ember pada hari Ember seharusnya membuktikan dirinya bahwa dirinya layak untuk menggantikan ayahnya.

Satu insiden yang mempertemukan Wade dan Ember

Satu kebocoran misterius yang kemudian diperiksa Wade sebagai inspektur kota mengungkapkan bahwa tokonya harus ditutup. Setelah Ember memohon, bahwa tokonya adalah satu-satunya yang dimiliki keluarganya, Wade berubah pikiran dan keduanya memulai perjalanan untuk menyelamatkan toko agar tidak ditutup oleh pemerintah kota.

Sepanjang perjalanan mereka saling tertarik satu sama lain dan pertemuan mereka yang tidak disengaja mungkin sebenarnya adalah takdir romantis. Api dan air tidak cocok dan tidak bisa bercampur, Pixar memakai formula komedi romantis yang premisnya setua waktu itu sendiri.

© Disney/Pixar

Di mana elemen-elemen yang kemudian diterjemahkan ke dalam karakter lawan jenis dan menjajaki kemungkinan ketika mereka akhirnya menjadi pasangan yang tak terduga.

Tidak sekedar hanya elemennya (ras) yang berbeda tapi karakter dari mereka juga saling bertolak belakang, Ember adalah gadis api pemarah dan Wade adalah pria air yang sensitif.

Sebenarnya, jika kita terbiasa menonton film bergenre rom-com alur ceritanya dengan mudah dapat diprediksi, di mana seorang gadis bertemu dengan seorang pria, pada awalnya mereka tidak akur sampai sesuatu yang secara tidak terduga menyatukan mereka dan mereka akhirnya mulai jatuh cinta.

Sohn di film ini tidak hanya sekedar berfokus pada cerita rom-com semata tapi juga pada mengeksplorasi dinamika hubungan ayah dan anak antara Bernie dan Ember. Bekerja tanpa lelah, dia dan istrinya Cinder meninggalkan negara asalnya datang ke Element City untuk memulai hidup baru.

Dia bahkan mengajari Ember untuk menjalankan bisnis toko karena Bernie memiliki harapan besar bahwa suatu hari nanti putrinya yang akan menggantikannya.

Sohn memakai metafora untuk menjelaskan benturan ras dan budaya

Elemental juga menggunakan metafora tentang benturan budaya dan hubungan antar ras antara api (Ember) dan air (Wade). Ayah Ember, Bernie tidak menyukai kehadiran Wade, apalagi Wade memasuki kehidupan mereka khususnya kehidupan putrinya.

Bernie adalah tipikal pria kuno yang pikirannya kaku dan konservatif, yang melarang Ember untuk berhubungan dengan seseorang yang bukan dari elemennya (api). Dia juga menilai kebersamaannya dengan Wade akan lebih banyak mendatangkan kerugian dari pada kebaikan.

© Disney/Pixar

Hal inilah yang menempatkan Ember pada posisi sulit dan akan lebih banyak menimbulkan konflik di antara dirinya dan ayahnya. Kebalikannnya dengan Wade, di balik kepribadiannya yang terkadang konyol, dia adalah seseorang yang memiliki pikiran terbuka dan tidak takut untuk mengungkapkan perasaannya.

Saat Wade membawa Ember untuk bertemu dengan keluarganya dan menampilkan sisi keluarganya yang lebih santai, kedua orang tua Wade lebih menerima jika Wade berkencan dengan Ember.

Sohn juga menekankan isu sosial lainnya tentang pendatang atau imigran, dalam awal film kita melihat metafora yang menggambarkan keluarga Lumen sebagai orang asing yang datang demi mencari masa depan yang lebih baik.

Di mana Element City adalah reprensentasi dari tanah peluang dan impian untuk semua elemen untuk hidup berdampingan meski keluarga api tidak diterima oleh elemen lainnya karena dianggap berbahaya dan diasingkan ke sudut kota terpencil bersama elemen api lainnya.

Peter Sohn mengambil hal ini mungkin lebih refleksi pengalaman hidupnya, ketika keluarganya datang dari Korea ke Amerika, di mana keluarganya berhasil membuka toko kelontong di New York.

Visualisasinya memukau dan mempesona

Berbicara tentang Element City, visualisasinya dan animasinya memukau dan apik, di mana kita dapat melihat pemandangan arsitektur dan multikultural dari metropolis fiksi ini yang ditampilkan secara rinci area-area yang ditinggali oleh masing-masing elemen.

Karakter elemennya tidak sekedar terlihat lucu tapi cara mereka bergerak juga dibuat secara cermat sesuai dengan ciri khas elemen-elemennya.

© Disney/Pixar

Misalnya, sifat api yang tidak menentu bisa menjadi lebih terang atau pun lebih redup tergantung dari emosi dan situasinya. Hal yang sama bisa dilihat pada gerakan elemen air yang reflektif, fluiditas gerakan mereka bagus dan mempesona.

Oleh karena dalam hal efek visual untuk membuat visualisasi dari air terlihat hidup merupakan seseatu yang cukup sulit tapi tim animator dari Pixar berhasil mewujudkannya dengan menyatukan gerakan khas masing-masing elemen menyatu ke dalam kepribadian yang terlihat manusiawi.

Dengan pula dengan skoring musiknya yang dibuat oleh Thomas Newman yang menggabungkan berbagai instrumen musik dari budaya berbeda, ada alunan musik dari India, Native Amerika, Tibet yang menghasilkan harmoni unik secara keseluruhan dan menggambarkan keharmonian elemen atau dunia.

Selain itu,banyak aspek dalam film Elemental yang terasa akrab dengan film Disney lainnya, Zootopia (2016). Dunia di mana hewan-hewan dipersonifikasikan layaknya manusia, keduanya terlihat artistik dan saling terhubung.

Di mana dalam salah satu adegan  ketika Wade dan Ember mencoba mencari informasi dari elemen tanah yang bekerja di kantor Wade bernama Fern (Joe Pera) yng bergerak lambat seakan mengingatkan kita kepada karakter Flash (Raymond S. Persi) dalam Zootopia, yang gerakannya dan bicaranya sangat lambat tapi dijuluki sebagai sloth tercepat yang bekerja di bagian DMV kepolisian.

Kesimpulan

Elemental: Forces of Nature adalah kisah tentang romansa pada intinya tapi di dalamnya juga mengisahkan tentang cinta lintas budaya, kisah kegigihan dan perjuangan dari imigran yang datang untuk mengejar mimpi kehidupan yang lebih menjanjikan di tanah impian dan usaha mereka untuk membangun jalannya sendiri untuk sukses dan hidup berdampingan dengan budaya lainnya.

 

Director: Peter Sohn

Cast: Leah Lewis, Ronnie Del Carmen, Shila Omni, Mamoudou Athie, Joe Pera, Catherine O’Hara, Wendi McLendon-Covey, Mason Wertheimer, Matt Yang King

Duration: 102 minutes

Score: 7.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Elemental: Forces of Nature (2023)

7.6 Score

Elemental: Forces of Nature mengisahkan komedi romantis antara dua elemen yang bertentangan

Review Breakdown

  • Character 8
  • Drawing 8
  • Entertain 7
  • Scoring 8
  • Story 7
Exit mobile version