Review Duty After School (2023)

Ketika Para Siswa Kelas 12 Ikut Wajib Militer untuk Melawan Monster yang Mematikan

“Komandan peleton bilang, kalau kita harus saling melindungi. Begitulah cara kita bisa bertahan sampai akhir.” – Kim Yoo-jung (Duty After School)

Hai, Cilers!

Suka dengan drama Korea bertemakan militer? Suka juga dengan drama tentang anak sekolahan? Atau lebih suka dengan cerita tentang perjuangan melawan monster mematikan? Bagaimana jika ketiganya digabungkan dalam satu drama? Maka Duty After School jawabannya.

Yap, drama Korea terbaru yang sudah tayang lengkap di Viu ini mengisahkan tentang para siswa kelas 12 yang terpaksa mengikuti wajib militer untuk melawan para monster mengerikan yang turun ke bumi. Dari premis yang diberikan saja sudah menarik, bukan?

© TVING

Berjumlah 10 episode, drama ini membagi dua bagian. Pada bagian pertama, Duty After School tayang mulai dari episode 1-6 di tanggal 31 Maret. Kemudian episode 7-10 baru dirilis pada 22 April kemarin. Oleh karenanya, ulasan di bawah ini akan menggabungkan dua bagian tersebut. Yuk, baca selengkapnya di bawah ini!

Sinopsis

Duty After School akan menggambarkan kisah para siswa dari seluruh negeri yang harus mengikuti wajib militer dan berjuang untuk mendapatkan poin ekstra dengan melawan makhluk tak dikenal menjelang ujian masuk universitas.

Kisahnya akan mengikuti sekelompok siswa di kelas 12-2 yang harus berperang melawan makhluk asing aneh yang muncul di langit. Hal itu disebabkan oleh perintah dari pemerintah yang mengumumkan bahwa semua siswa SMA akan dibentuk menjadi pasukan cadangan.

Pemimpin Peleton Lee Choon-ho (Shin Hyun-soo) dan Sersan Kim Won-bin (Lee Soon-won) datang ke sekolah menengah untuk melatih para siswa. Lee Choon-ho sangat ketat pada siswa, tetapi dia sangat peduli pada mereka.

Lalu ada Park Eun-young (Im Se-Mi), seorang guru wali kelas 12-2 yang sangat mengutamakan keselamatan siswa.

Lantas, bagaimana nasib para siswa yang terpaksa ikut menjadi pasukan cadangan? Akankah mereka berhasil menyelamatkan dunia dari invansi alien yang banyak menimbulkan korban?

Penuh dengan Intensitas Ketegangan

© TVING

Drama ini berhasil menyajikan ketegangan demi ketegangan yang dialami para siswa dengan baik, hingga penonton pun turut merasakan apa yang sedang mereka rasakan. Ketakutan, situasi mengancam, serta monster mengerikan yang bisa membunuh mereka kapan saja.

Memilih karakter para siswa juga menjadi poin menarik, karena mereka cenderung mudah takut, panik, dan gegabah dalam bertindak. Ketegangan yang diberikan bukan hanya soal kehadiran monster saja, melainkan ketika para siswa sedang dilatih dan satu di antara mereka tidak bisa melakukan pelatihan dengan benar.

Ketegasan Letnan Lee dalam melatih mereka tak main-main. Tentunya semua itu ada alasan dan tujuan tersendiri, bukan hanya dapat membunuh para monster saja. Melainkan memahami dengan benar apa itu arti kebersamaan dan saling melindungi satu sama lain.

© TVING

Monster yang hadir dalam drama ini memang tidak dijelaskan bagaimana asal usul kemunculannya, latar waktu yang diceritakan berkisah satu tahun setelah bola-bola berwarna ungu memenuhi langit Korea.

Ketegangan kembali dibangun ketika bola jatuh tepat di lapangan sekolah. Semua siswa yang sedang berdemo untuk segera pulang pun langsung berhamburan mencari perlindungan. Teriakan ketakutan terus mereka suarakan, belum lagi mereka melihat teman-teman yang gugur di depan mata.

Pengembangan Karakter yang Bagus

© TVING

Selain premis yang menarik, proses pengembangan karakter dalam drama ini terbilang cukup bagus. Semua tampil dengan semestinya, seperti penolakan wajib militer, kecemasan, ketakutan, rasa panik, gegabah, ceroboh, dan ambisi untuk mendapatkan poin ekstra. Segalanya hadir sebagaimana anak sekolah yang labil dan belum dewasa.

Tidak ada adegan yang tiba-tiba membuat mereka menerima dengan lapang dada atau lihai dalam pelatihan. Semua bersatu padu menunjukkan rasa solidaritas untuk penolakan ikut militer dan meminta dipulangkan.

Sampai di bagian kedua, setiap karakter mulai berkembang dengan baik. Mereka dipaksa mengerti lewat keadaan yang tidak aman. Terpaksa berpikir dewasa dan memilih untuk saling melindungi serta bertahan agar tak ada yang mati di antara mereka. Terbukti, walau beberapa ada yang masih kesal dengan yang lain. Namun, pasukan mereka memiliki jumlah anggota paling banyak ketimbang kelas lain.

© TVING

Hubungan antar pemain dikatakan berhasil sampai ke penonton, bagaimana mereka bersenang-senang setelah menghadapi monster yang banyak. Candaan dan kisah romansa yang ditampilkan juga cukup menghibur. Kebersamaan yang sampai akhir kisah pun digambarkan selalu bersama. Iya, mati bersama, kecuali empat siswa yang selamat.

Bagian Pertama Lebih Baik Ketimbang yang Kedua

© TVING

Jika boleh dibandingkan, part 1 yang berisi episode 1-6 jauh lebih baik dari segi eksekusi dan penyajian alur cerita. Semua pengembangan karakter, visual, konflik, dan perjuangan bertahan hidup, lebih unggul ketimbang bagian keduanya. Ketegangan yang diberikan di part 1, tidak terulang di part 2. Justru pada bagian kedua hanya menampilkan konflik lain yang sulit diterima penonton.

Rasanya kehilangan yang disebabkan monster lebih baik daripada dibunuh teman sendiri. Akan tetapi, pada bagian kedua ini lah pesan perihal ambisi manusia terasa lebih kuat dan menakutkan. Haus akan pencapaian hingga melupakan arti pertemanan. Kejujuran terasa menakutkan, sampai akhirnya memilih jalan kejam yang mengerikan.

Kebersamaan yang mereka jalani dan lewati terasa sia-sia jika dihadapkan oleh perasaan egois. Semua luntur begitu saja, menyisakan perasaan sedih dan sesak dalam dada.

© TVING

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Duty After School memberikan nuansa cerita yang baru dan segar dalam penyajian alurnya. Pengembangan karakter yang ditampilkan pun terbilang cukup baik. Mereka yang awalnya ketakutan berhasil membawakan pemikiran bijaksana dalam menyikapi keadaan, meski segelintir orang masih menunjukkan penolakan. Namun, pasukan kelas 12-2 tetap kompak dan semakin solid ketika menjalankan misi yang diperintahkan.

Memang benar jika bagian pertama, yakni episode 1-6 jauh lebih baik ketimbang bagian kedua, yakni episode 7-10. Akan tetapi, pesan yang bisa kita ambil lewat 4 episode akhir adalah sifat manusia yang mengerikan lewat ambisi dan haus akan pencapaian, membuatnya memikirkan hal-hal buruk demi menyelamatkan diri sendiri. Melupakan arti dari kebersamaan yang sudah dijalani dan dilewati dengan susah payah.

 

Director: Sung Yong-il

Cast: Shin Hyun-soo, Im Se-mi, Kim Ki-hae, Lee Soon-won, Choi Moon-hee, Kim Su-gyeom, Lee Yeon, Kwon Eun-bin, Woo Min-gyu, Moon Sang-min, Kim Min-chul

Episodes: 10 (Part 1: 6 – Part 2: 4)

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Duty After School

7.4 Score

Duty After School mengisahkan tentang para siswa kelas 12 yang terpaksa mengikuti wajib militer untuk melawan para monster mengerikan yang turun ke bumi

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 8
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version