“The sinkholes have reached the outskirts. What would happen if they reached town?” – Murat (Burning Days, 2024)
KlikFilm selalu konsisten menyajikan film-fim Internasional dengan kualitas yang menjanjikan setiap bulannya.
Setelah sebelumnya mengulas Evil Does Not Exist, kini giliran Burning Days yang akan diulas. Kedua film ini dihadirkan KlikFilm lewat back-to-back screening dan sekarang kedua film ini telah bisa kita tonton di saluran streaming tersebut.
Penasaran seperti apa filmnya? Simak ulasan lengkap di bawah ini!
Sinopsis
Emre (Selahattin Paşalı), baru saja diangkat sebagai jaksa penuntut di kota kecil Yaniklar di Turki. Kota ini dilanda kekeringan dan dipenuhi banyak lubang besar. Namun, ia langsung terlibat dalam perkara kecil dengan warga setempat yang kemudian membesar.
Konflik ini awalnya dipicu oleh penggunaan senjata api di tengah kota, yang ternyata menyeret Emre jauh lebih dalam.
Ia terlibat konflik politik dengan orang penting di kota tersebut ketika seorang perempuan muda bernama Peknez (Eylul Ersoz) diperkosa, di saat dirinya tidak sadarkan diri karena mabuk dan mengaburkan ingatannya.
Hal ini kian diperparah dengan tuduhan kalau ia memiliki hubungan seksual dengan Murat (Ekin Koç), editor surat kabar lokal.
Narasi yang Kaya akan Simbol
Burning Days mempunyai banyak lapisan dengan bahasa simbol tersebar di beberapa adegan. Ada tiga masalah substansial yang membangun narasinya, yang pertama adalah pemerkosaan Peknez, konspirasi politik setempat soal pengelolaan air & munculnya lubang besar, dan yang terutama adalah orientasi seksual Emre.
Ketiga permasalahan ini berjalan sendiri-sendiri sampai di sebuah peristiwa, semua ini akan terangkai dengan caranya yang mengejutkan.
Secara teknis, film ini hadir nyaris tanpa cela. Sinematografi dan skoringnya memukau, di mana kesesuaian judul dan narasi menjadi sebuah kesatuan yang secara gamblang menjelaskan apa yang akan terjadi.
Sajikan Kritikan untuk Pemerintah
Kontradiksi antara kearifan lokal yang cenderung tendensius di satu sisi, membuat orang asing seperti Emre (Selahattin Pasali) menjadi paranoid dalam menyikapi suatu permasalahan.
Ia bertindak berdasarkan hukum yang ada, namun sejumlah kebiasaan (yang dianggap benar oleh warga) sangat meresahkan baginya.
Kritik sosial, politik, hukum dan juga budaya muncul secara sporadis dan mempengaruhi orang-orang lokal seperti Kemal (Erdem Senocak) dan Sahin (Erol Bablaogu) yang notabene berpendidikan.
Kedua orang ini seharusnya tampil lebih bijak dalam menyikapi setiap gesekan yang timbul di antara mereka dan pola pikir Emre yang modern dan taat pada hukum.
Analogi babi hutan yang diburu dan diseret di tengah jalan secara eksplisit telah menggambarkan paradigma yang berlaku di desa itu.
Tentu dalam kasus ini kita tahu siapa yang dimaksud. Setiap perbedaan yang muncul dari pendatang baru selalu disikapi tindakan agresif karena memiliki pola pikir yang berbeda.
Bagian konklusinya memang multi tafsir, dan berimplikasi kepada sejumlah teori liar. Namun, bisa diartikan kalau lubang dan retakan yang muncul merupakan makna harafiah dari semua problematika yang makin masif dan tidak terkendali di tempat tersebut, di mana Emre dan Murat berusaha keluar dari semua persoalan yang kian memanas.
Kesimpulan
Secara keseluruhan film ini berani mengkritik masyarakat yang masih hidup dalam norma tradisional yang konservatif dan tidak adaptif dengan perubahan zaman.
Memang, orientasi seksual Emre dan Murat tidak secara eksplisit dijelaskan, walaupun sebagai penonton sudah bisa mengira kalau ada riak asmara yang timbul di antara mereka berdua.
Director: Emin Alper
Cast: Selahattin Pasali, Ekin Koç, Erol Babaoglu, Erdem Senocak, Selin Yeninci, Sinan Demirer
Duration: 131 minutes
Score: 8.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Burning Days
Emre (Selahattin Paşalı), baru saja diangkat sebagai jaksa penuntut di kota kecil Yaniklar di Turki. Kota ini dilanda kekeringan dan dipenuhi banyak lubang besar. Namun, ia langsung terlibat dalam perkara kecil dengan warga setempat yang kemudian membesar.