“Can’t you feel it? There’s something wrong with this place.” – Jess (Blink Twice, 2024)
Hai, Cilers!
Bioskop Indonesia kedatangan film baru yang dibintangi Channing Tatum. Kisahnya menarik untuk diikuti, yakni tentang seorang miliader dengan segala keanehannya di pulau pribadi miliknya.
Film ini disutradarai oleh Zoe Kravitz, yang menjadi debut pertamanya dalam mengarahkan film layar lebar. Pemain yang terlibat selain Channing Tatum, di antaranya ada Naomi Ackie, Christian Slater, Simon Rex, dan Adria Arjona.
Blink Twice sudah bisa disaksikan di bioskop Indonesia, sebelum menyaksikannya, simak ulasan di bawah ini!
Sinopsis
Seorang miliarder Slater King (Channing Tatum) sedang mengadakan acara penggalangan dana. Tak lama ia bertemu dan berkenalan dengan seorang pelayan bernama Frida (Naomi Ackie) di acara tersebut.
Frida memang tampak tergila-gila dengan sang miliarder dan mencari cara untuk bisa mendekatinya. King ternyata memperhatikannya dan tertarik dengan Frida. Ia lantas mengundang Frida dan temannya, Jess (Alia Shawkat) ke pulau pribadi Slater.
Tanpa berpikir panjang, keduanya mengiyakan tawaran tersebut dan merasakan kesenangan yang tiada henti dan belum pernah dirasakan mereka berdua.
Namun, mereka berdua melihat ada banyak keanehan di rumah King. Makin aneh lagi saat pada suatu hari Frida menyadari kalau temannya Jess menghilang tiba-tiba dan membuka matanya terhadap King. Apa yang sebenarnya terjadi di tempat itu?
Narasi yang Mengalun Tajam
Sebagai debut perdananya di layar lebar, Zoe Kravitz berhasil membawakan sebuah karya yang luar biasa, dengan ketajaman visinya terhadap sebuah narasi yang ia eksekusi.
Melihat Blink Twice seperti melihat karya Jordan Peele yang terkenal seperti Get Out ataupun Us. Beberapa struktur naratif terlihat sama, lewat sejumlah adegan di mana orang-orang dikumpulkan di sebuah tempat terisolir, dengan simbolisasi binatang yang terlihat jelas di menit pertama film dimulai.
Semua itu dirangkai apik lewat interaksi sosial yang absurd, penuh canda tawa yang terasa fana, juga semiotika yang terpampang jelas di sepanjang naratifnya.
Semua keanehan ini sebenanrya mulai terlihat sejak sampai di pulau milik King, di mana semua gawai dikumpulkan dan mereka semua mengenakan outfit berwarna putih, para pelayan di pulau itu juga seolah tak bernyawa, dan teman-teman baru mereka ternyata tak saling mengenal sebelumnya.
Sisi Teknis yang Menawan
Ke sisi teknis, hal luar biasa yang terlihat signifikan adalah sorotan close-up terhadap Frida yang memperlihatkan raut mukanya yang terasa emosional, intens dan cenderung menakutkan.
Kegelisahan Frida tetap terjaga seiring berjalannya waktu hingga ia menyadari sesuatu yang membuatnya harus bertindak ekstrem.
Apa yang disuguhkan Kravitz lewat visualisasinya memang sangat baik. Film ini bisa menipu pikiran kita lewat kebahagiaan yang mereka rasakan (walaupun semua itu ternyata semu).
Transisi antar adegan yang mulus juga mendapat kredit lebih. Teknik cut to cut yang cepat membuat seolah kita terlempar ke lini masa para karakternya yang cenderung repetitif dengan lingkaran waktu yang seolah muncul dan mengganggu semua yang kita pikirkan. Ini semua berhasil terwujud oleh alur ceritanya yang jenius.
Kesimpulan
Well, sebagai karya perdananya di layar lebar, Zoe berhasil membawa film ini ke level yang berbeda. Walaupun alurnya sedikit lambat, namun perlahan film ini sangat kuat mengusung isu feminis yang kental.
Rasa trauma mendalam yang kerap dialami kaum perempuan digambarkan secara nyata dan tentu semua akan mendapatkan balasannya secara brutal.
Director: Zoë Kravitz
Cast: Naomi Ackie, Channing Tatum, Christian Slater, Simon Rex, Adria Arjona
Duration: 102 minutes
Score: 8.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Blink Twice
Seorang miliarder Slater King (Channing Tatum) sedang mengadakan acara penggalangan dana. Tak lama ia bertemu dan berkenalan dengan seorang pelayan bernama Frida (Naomi Ackie) di acara tersebut. Frida memang tampak tergila-gila dengan sang miliarder dan mencari cara untuk bisa mendekatinya.