Review Babylon (2022)

Dongeng Tentang Hollywood Era 1920-an yang Absurd dan Vulgar

babylon (5)

© Paramount Pictures

“You don’t become a star. You either are one, or you ain’t. I am,” – Nellie Laroy (‘Babylon’)

 

Kita kedatangan sebuah film yang seharusnya bisa tayang pada Desember 2022. Namun, karena jadwal yang padat, film ini baru bisa dirilis di Indonesia pada minggu ini. ‘Babylon’ adalah film terbaru arahan Damien Chazelle, sutradara muda yang pada tahun 2017 pernah mendapatkan penghargaan Oscar sebagai Sutradara Terbaik dalam film drama musikal, ‘La La land’.

Film yang bergenre drama komedi ini juga mendapatkan nominasi penghargaan Oscar tahun 2023 dalam tiga kategori, Best Original Score, Best Costume Design dan Best Production Design. Di film ini juga, Brad Pitt dan Margot Robbie kembali dipertemukan lagi setelah keduanya sempat main bersama dalam film Quentin Tarantino, ‘Once Upon a Time in Hollywood.’

Sinopsis Film

© Paramount Pictures

Berkisah tentang Nellie Laroy (Margot Robbie), calon bintang yang ambisius mengejar karirnya di dunia film, aktor mapan Jack Conrad (Brad Pitt) yang sedang mengalami masa-masa surut dalam karirnya, dan Manny Torres (Diego Calva), pemuda keturunan Meksiko yang menginginkan dirinya menjadi bagian besar dalam industri perfilman. Ketiganya lalu bertemu dalam pesta pora memabukkan dalam era zaman keemasan Hollywood.

 

Mengambil waktu setting di era 20-an

© Paramount Pictures

Berlatar di saat Hollywood masih baru diciptakan, era ketika daerah berbukit di negara bagian California tersebut sedang dalam membentuk dirinya sebagai pusat perfilman, ‘Babylon’ berlatarkan era tahun 20-an, atau tepatnya pada tahun 1926, dengan narasi saat ketika gambar-gambar yang tadinya bisu, mulai bersuara dan menjadi fenomena yang mencengangkan. Ini adalah kisah tentang Hollywood di akhir era film bisu.

‘Babylon’ atau juga dikenal dengan judul ‘Babel’ mengikuti sejumlah besar karakter saat industri film bertansformasi dari film bisu menjadi film bersuara. Ada tiga karakter utama yang menjadi pusat cerita di sini, ada Nellie Laroy calon bintang potensial yang kesulitan beradaptasi saat Hollywood mengalami perubahan drastis, juga ada Jack Conrad, aktor film bisu terkenal yang mencapai akhir zamannya dan sulit melepaskannya dan terakhir ada karakter Manny Torres, yang sedang mencari kesempatan untuk mencapai tempat tertinggi dalam industri film yang baru tersebut.

Pesta pora yang hedonistik, vulgar dan liar

© Paramount Pictures

Damian Chazelle membawa kita ke dalam pesta pora yang liar yang penuh kemabukan dan melibatkan narkoba, minuman keras, serta kevulgaran yang penuh dengan berbagai karakter yang terlibat atau terjun dalam kancah perfilman. Chazelle membawa kita latar dan refleksi ke masa ketika Hollwood masih liar dan tanpa aturan. Pesta tersebut memberikan kita perkenalan pada karakter-karakternya, dengan banyak cerita tentang karakter yang tumpang tindih, terjalin dan berpotongan di berbagai titik plot cerita di seluruh bagian film.

‘Babylon’ menjelajahi sekelompok karakter yang selama bertahun-tahun terlibat dalam bisnis perfilman, yang mengalami pergeseran bisnis film dari era kebisuan ke sinema bersuara. Saat di mana ketika film bersuara mulai dilahirkan ikut menyurutkan kejayaan sebagian besar para pelakunya.

© Paramount Pictures

Mereka menghadapi tantangan dan kesulitan karena apa yang telah mereka ketahui mulai berubah. Dengan cara ini, Chazelle mencoba bergulat dengan pertanyaan besar seputar tentang siapa yang relevan di dunia yang terus berputar dan berubah dengan cepatnya.

Secara lebih luas lagi, Chazelle membawa kita dari pesta liar ke lokasi syuting, memberikan kepada kita reprentasi tentang bagaimana proses pembuatan film bisu di masa era 20-an, serta masa transisi ketika para kru film berjuang untuk menyesuaikan pengambilan gambar dengan suara. Selain berkonsentrasi pada tiga karakter utama, ada karakter-karakter lain yang mendapatkan sub-plot ceritanya tersendiri dan memberikan spektrum gambaran luas tentang keragaman saat awal Hollywood didirikan.

Ada kisah keragaman kulit berwarna di Hollywood

© Paramount Pictures

Ada Sidney Palmer (Jovan Adepo), pemain terompet kulit hitam di band jazz dalam pesta tersebut yang bercita-cita melakukan lebih dari sekadar bermain musik di pesta-pesta. Juga ada Lady Fay Zhu (Li Jun Li), penyanyi kabaret yang penuh teka-teki.

Selain dua karakter sekunder itu ada karakter lain yang juga pantas mendapatkan perhatian, seperti kolumnis gosip Hollywood terkenal, Elinor St. John (Jean Smart). Dan meski bukan karakter utama, ada sutradara wanita di era tersebut, Ruth Adler (Olivia Hamilton) yang menjadi sutradara utama di salah studio Hollywood.

Selain diperkaya dengan musik dan tarian plus visual yang megah, film ini juga punya tampilan mendetail dari set produksi, tata rias, tata rambut dan kostum. Chazelle juga menghiasi panel layar pada awal- awal film dengan memakai tone warna coklat suram lalu berganti ke warna keemasan. Perubahan palet warna tersebut seakan memberikan metamorfosis dari kesuraman menuju masa yang penuh kejayaan.

Kesimpulan

‘Babylon’ penuh potongan-potongan karakter yang bergelimang dengan cinta, sensualitas dan pengkhianatan lengkap dengan daya pikat ketenaran dan gaya hidup hedonistik yang menyertainya. Menghibur, informatif dengan set piece yang liar, berantakan serta ambisius.

 

Director: Damien Chazelle

Cast: Brad Pitt, Margot Robbie, Diego Calva, Jovan Adepo, Li Jun Li, Jean Smart, Olivia Wilde, Samara Weaving, Tobey Maguire, Lukas Hass, Eric Roberts, Flea, Katherine Waterston, Max Minghella, Spike Jonze

Duration: 188

Score: 7.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Review Babylon (2022)

7 Score

Berkisah tentang Nellie Laroy (Margot Robbie), calon bintang yang ambisius mengejar karirnya di dunia film, Jack Conrad (Brad Pitt) aktor mapan yang sedang mengalami masa-masa surut dalam karirnya, dan Manny Torres (Diego Calva), pemuda keturunan Meksiko yang menginginkan dirinya menjadi bagian besar dalam industri perfilman. Ketiganya lalu bertemu dalam pesta pora memabukkan dalam era zaman keemasan Hollywood.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 8
  • Entertain 6
  • Scoring 8
  • Story 6
Exit mobile version