Review Assassination Classroom Season 1 (2015)

Perjuangan Para Murid Menjadi Seorang Professional Assasin

Assassination Classroom merupakan adaptasi animasi karya Brain’s Base yang dialihwahanakan dari manga berjudul Ansatsu Kyoushitsu yang diputar dalam ajang Jump Super Anime Tour pada bulan Oktober – November 2013.

Hal ini kemudian dilanjutkan dengan adaptasi anime yang diproduksi oleh Lerche, yang mulai tayang di Fuji TV pada bulan Januari 2015, dan juga telah dilisensi oleh Funimation untuk dirilis di Amerika Utara dan pada akhirnya tayang di Netflix.

Sinopsis

Setelah makhluk super berbentuk gurita menghancurkan bulan menjadi bentuk bulan sabit, Bumi lah yang menjadi target makhluk misterius itu selanjutnya. Akan tetapi, makhluk super ini menawarkan akan menunda penghancuran Bumi hingga ke bulan Maret tahun depan asalkan diberi kesempatan mengajar sebagai wali kelas 3-E SMP Kunugigaoka.

Murid-murid kelas 3-E SMP Kunugigaoka akhirnya ditugaskan oleh pemerintah untuk membunuh makhluk makhluk yang mereka namai “Korosensei” (Jun Fukuyama) dengan janji hadiah sebesar 10 miliar yen. Namun, tugas ini terbukti sangat mustahil, dengan kecepatan Mach 20 (satuan kecepatan yang umum untuk mengekspresikan kecepatan suatu pesawat terbang relatif terhadap kecepatan suara) dan berbagai kekuatan supernya.

Korosensei selalu berhasil lolos dari rencana-rencana pembunuhan oleh muridnya. Lalu yang membuatnya lebih rumit ternyata Korosensei adalah guru terbaik yang para murid kelas 3-E pernah dapatkan.

Meski begitu, ternyata Korosensei memiliki kemampuan mengajar yang luar biasa dan mampu membuat para muridnya berubah menjadi lebih baik. Dia merupakan guru terbaik yang pernah mereka miliki. Selain belajar seperti biasa, murid kelas 3-E diajarkan keterampilan membunuh dan melatih diri demi untuk menyelamatkan Bumi dari ancaman besar ini.

Pembagian cerita setiap karakter

Kelas 3-E adalah tempat para murid buangan dari SMP Kunugigaoka. Mereka kurang memliki kemampuan kognitif dan motorik secara bagus dibidang apapun pada akhirnya akan tergabung di kelas 3-E.

Melihat situasi kelas 3-E yang sangat jauh dari gedung utama tentunya cukup membuat para murid sekolah SMP Kunugigaoka bisa mengalami gangguan Psikosomatik yang mendalam. Mereka merasa, jika bergabung di dalam kelas 3-E sama saja mereka tidak akan mendapatkan kesempatan hidup yang lebih layak selama masa hidupnya kedepannya, terutama saat mereka menentukan jenjang SMA nantinya.

© Netflix

Pada season pertama ini, kita akan melihat lebih dalam kepada pengembangan karakter-karakter murid kelas 3-E. Pembagian porsi untuk karakter guru yang mengajar kelas 3-E juga terpapar cukup jelas. Kontekstualisasi latar belakang karakter akhirnya dapat memberikan porsi yang cukup pada masing-masing murid pada season 1.

Akan tetapi, secara keseluruhan pada season pertama ini tidak bisa di jelaskan secara kesulurahan, mengingat jumlah murid yang cukup banyak di salam satu kelas 3-E ini. Namun, beberapa karakter utama dan pendukung pada season pertama dapat terpahami oleh kami dari berbagai latar mereka secara mendetail tentang alasan mereka yang akhirnya tergabung dalam kelas ini.

Pada season pertama ini, kita akan lebih banyak melihat dominasi karakter baru secara perlahan hingga akhir episode dimulai, dari murid pindahan yang bergabung ke dalam kelas 3-E, hingga guru baru yang akan mengajar para murid.

Visualisasi yang indah dan aksi pembunuhan professional

© Netflix

Keuntungan kelas 3-E SMP Kunugigaoka yang terpisah dari gedung utama adalah kelas ini memiliki lingkungan yang sangat strategis serta indah karena lokasi mereka tepat berada dibawah kaki pegunungan yang tinggi. Dengan kondisi seperti ini tentunya cocok bagi para murid untuk mengasah kemampuan dan belajar secara mendalam tentang teknik pembunuhan yang akan mereka lakukan untuk membunuh Korosensei.

Menariknya, pembunuhan ini tidak hanya melibatkan pihak pemerintah dan sekolah, tapi pihak pemerintah juga bekerjasama dengan pihak pembunuh profesional untuk mengajari para murid tentang teknik-teknik pembunuhan serta diharuskan mendirik para murid untuk dapat berprestasi dari segi akademis.

Tak hanya murid yang harus melakukan misi pembunuhan ini, ternyata salah satu karakter guru yang baru hadir yaitu Irina Jelavic (Shizuka Itoh) yang memiliki panggilan akrab dari para murid sebagai Bitchsensei mempunyai peran untuk menjadi guru bahasa asing di kelas 3-E. Motif awal yang menarik yang akhirnya membuat arahan karakter antagonis yang berubah menjadi protagonis.

Kepedulian seorang guru dan pembunuhan yang mustahil

© Netflix

Pengembangan karakter utama dalam seri anime ini terbilang masih sangat minim pada season pertama. Namun, kita akan melihat perkembangan cerita dari para murid lainnya terlebih dahulu.

Alur perkembangan kerjasama antara para murid yang sebelumnya terbilang tidak mengenal satu sama lain, berkat peran Korosensei, akhirnya mereka dapat saling bekerjasama sebagai kelompok dan mampu berkembang secara individu di bidang akademis.

Korosensei di season pertama ini tidak banyak diperlihatkan dari segi latar belakang ceritanya. Garis besarnya masih tetap kepada para murid yang diharuskan bisa belajar dibidang akademis serta belajar untuk meningkatkan kemampuan sebagai pembunuh professional.

Aksi-aksi menegangkan dari para murid yang saling berkordinasi satu sama lain ini sempat membuahkan hasil untuk membunuh Korosensei. Namun tetap saja, si pemlik kecepatan 20 Mach ini mampu menghindari pembunuhan terhadap dirinya dengan kemampuan-kemampuan unik lainnya.

Kesimpulan

Assassination Classroom pada akhirnya  menjadi sajian anime yang menghibur. Ceritanya terbilang unik karena mengisahkan tentang para murid yang harus membunuh gurunya demi keselamatan bumi.

Ragam teknik-teknik pembunuhan akan dapat kita lihat pada serial anime ini. Namun, memang untuk season pertama ini eksplorisasi Korosensei masih terbilang kurang. Layaknya kebanyakan anime, bagian akhir season akan menjadi penjelasan latar belakang dan motifnya.

 

Director: Seiji Kishi, Eiichiro Hasumi

Cast: Jun Fukuyama, Masaki Suda, Maika Yamamoto, Seika Taketomi, Mio Yuki, Miku Uehara, Kanna Hashimoto, Seishiro Kato, Kang Ji-Young, Masanobu Takashima, Kippei Shina, Wakana Aoi, Mirei Kiritani, Rena Takeda, Koki Osamura

Episode: 22

Score: 7.8/10

WHERE TO WATCH

The Review

Assassination Classroom Season 1

7.8 Score

Murid-murid kelas 3-E Kunugigaoka akhirnya ditugaskan oleh pemerintah untuk membunuh makhluk makhluk yang berbentuk gurita, yang mereka namai "Korosensei" (Jun Fukuyama) dengan janji hadiah sebesar 10 miliar yen. Akan tetapi tugas ini terbukti sangat mustahil, dengan kecepatan Mach 20 dan berbagai kekuatan supernya.

Review Breakdown

  • Character 8
  • Drawing 8
  • Entertain 8
  • Scoring 7
  • Story 8
Exit mobile version