Review Spriggan (2022)

Teknologi peradaban kuno yang mengancam kehidupan umat manusia

“If I’m not true to my word, I really am no better than berserker,” – Yu Ominao (Spriggan).

 

Netflix Anime telah menambah IP terbaru dari remake film anime klasik tahun 1998. ‘Spriggan’ mungkin baru dalam bentuk serial anime, tetapi manga dari penulis Hiroshi Takashige dan ilustrator Ryōji Minagawa berusia lebih dari 30 tahun dengan bab pertama dirilis pada tahun 1989.

Spriggan sendiri adalah serial manga karya Hiroshi Takashige dan Ryoji Minagawa dengan tema sci-fi. Serial ini pertama kali terbit pada tahun 1989 dan berhasil mengoleksi 11 volume.

‘Spriggan ‘diproduksi oleh David Productions (Jojo’s Bizarre Adventure Diamond is Unbreakable) dan disutradarai oleh Hiroshi Kobayashi. Pada tanggal 18 Juni 2022 lalu memulai debut season pertamanya di Netflix.

Sinopsis

Di masa sekarang, peringatan dalam bentuk kitab suci kuno telah menjadi jalan ke artefak yang mereka tinggalkan. Peradaban kuno yang menulisnya tumbuh terlalu maju untuk kebaikannya sendiri dan akhirnya dihancurkan.

ARCAM, sebuah organisasi yang mengklaim sebagai penyelamat dunia dengan mencegah relik ini jatuh ke tangan yang salah, menugaskan agen untuk mengambilnya.

Ini dikenal sebagai ‘Spriggan’. Yu Ominao, Spriggan S-Rank berusia 17 tahun, adalah protagonis dari seri ini. Perannya adalah untuk mengambil artefak untuk ARCAM dan mencegah organisasi dari seluruh dunia untuk menangkap mereka terlebih dahulu.

Sepanjang season pertama, ditemukan berbagai peninggalan dan rintangan saat mencoba menyelesaikan misinya untuk ARCAM.

Aksi dan cerita tidak berjalan seirama

© Netflix

Karakteristik lain dari seri ini adalah seberapa banyak versi tahun 90-an dicampur dengan seri ini. Dari keseluruhan estetika hingga lagu tema pembuka, semuanya merupakan kemunduran, begitu juga pilihan aneh yang dibuat dalam dialog.

Seandainya seri ini mendorong bernostalgia animasi “shonen” 90-an, mungkin ada satu cerita yang kohesif, ada bagian dari dunia kontemporer yang bekerja, seperti media sosial dan teknologi sehari-hari lainnya yang terasa sangat tidak pada tempatnya.

Sementara ‘Spriggan’ adalah kumpulan aksi besar, teori konspirasi, dan drama sekolah menengah yang kacau, ini adalah tontonan yang menyenangkan tapi liar. Aksi berurutan yang ditampilkan terlalu berat sebelah untuk cerita yang sering dipenggal begitu saja tanpa latar yang tak jelas.

© Netflix

Berantakan, tidak rata, dan akhirnya menjadi catatan nostalgia untuk anime masa lalu, ‘Spriggan’ mungkin tidak layak untuk membawa kita ke nuansa anime klasiknya yang penuh aksi menawan.

Konsep mewah mengajak otak berpikir

‘Spriggan’ memiliki konsep yang cukup menarik. Artefak ilmiah canggih yang masih diselimuti misteri memberi serial ini banyak kebebasan kreatif, yang ditanganinya dengan baik.

© Netflix

Karakternya, mulai dari Yu hingga gurunya Oboro dan Bowman, sangat kompleks dan menarik. Sementara Yu terkadang terlihat tak terkalahkan, fakta bahwa dia mempertanyakan ARCAM secara terbuka memberikan kedalaman karakternya.

Peninggalan di tiap episodenya membangkitkan rasa ingin tahu. Sehingga kalian akan tidak sabar untuk mengetahui keajaiban apa yang ada di episode berikutnya. Dari mesin perang hingga keabadian, Spriggan memiliki semuanya.

Penyajian ini dengan cerdik menyandingkan sejarah aktual dengan dunia fiksi anime. Dari mulai kaki tangan rahasia Hitler, hilangnya pesawat dan kapal dari seluruh sejarah; ada perpaduan yang sangat baik antara kenyataan dan imajinasi.

Pemugaran visual hanya sebagai sarana unjuk gigi

© Netflix

Tidak peduli seberapa buruk situasinya, Yu dan Spriggan lainnya hanya unjuk gigi pamer kekuatan dengan penyempurnaan efek visual 3D yang membuat adrenalin penonton ikut dalam aksinya.

Animasinya bak kubangan air keruh yang tercampurvbg gb BBM. Beberapa adegan dianimasikan dengan indah, sementara yang lain visual 3D berantakan. Campuran 3D yang tidak menyatu secara total.

Acara ini mirip dengan antologi, dengan setiap episode menceritakan kisah yang berbeda. Ini mengarah pada inkonsistensi, karena beberapa episode jelas lebih kuat daripada yang lain.

Kesimpulan

© Netflix

Animasi yang sempat menduduki top 10 play di Netflix ini penuh pro kontra dari sebuah remake film aksi yang begitu padat. Walau disuguhkan dengan visual yang lebih ciamik, namun itu semua tidak merata dalam beberapa adegan.

Cerita yang cukup berat tidak disampaikan dengan runut, latar belakang yang seperti hilang, kita harus menggalinya sendiri. Sebuah pe er besar memang untuk mengajak para penonton ikut berpikir tentang apa yang terjadi dari pertarungan antar Spriggan ini.

Konspirasi politik yang terjadi antar negara ini mungkin bukan merupakan tontonan yang asik, namun konsep besarnya menjadi sebuah tema baru yang terbalut dengan aksi-aksi ciamik yang didukung visual efek 3D.

 

Director: Hiroshi Kobayashi

Cast: Chiaki Kobayashi, Yōhei Azakami, Kenji Hamada, Ayumu Murase, Takehito Koyasu, Saori Hayami, Takayuki Sugô, Tetsu Inada, Mitsuho Kambe, Ryouta Takeuchi

Episode: 6

Score: 6.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Spriggan

6.4 Score

Cerita yang cukup berat tidak disampaikan dengan runut, latar belakang yang seperti hilang, kita harus menggalinya sendiri. Sebuah pe er besar memang untuk mengajak para penonton ikut berpikir tentang apa yang terjadi dari pertarungan antar Spriggan.

Review Breakdown

  • Character 6
  • Drawing 7
  • Entertain 6
  • Scoring 7
  • Story 6
Exit mobile version