“Have you ever taken one of those before? It can make you strong. Make you invisible. You never know what your power is until you try it.” – Frank.
Genre film superhero tidak akan pernah habis setidaknya dalam beberapa waktu ke depan. Dengan pesan moral baik dan jahat juga kekuatan super, genre ini banyak disukai orang-orang. Ditambah dengan banyak sumber cerita dan inspirasi entah dari komik, novel atau novel grafis, tentu akan menjadi pemasok utama film-film superhero. Belum ditambah dengan banyaknya serial TV dengan genre serupa.
Film “Project Power” ini kebetulan baru saja dirilis tanggal 14 Agustus kemarin di Netflix. Melihat thumbnail videonya yang menampakkan sosok Jamie Foxx dan Joseph dan Joseph Gordon-Levitt, tidak mungkin kita lewatkan bukan?
Menonton tanpa ekspektasi, untuk sebuah film superhero tanpa sumber cerita tertulis sebelumnya alias dengan ide orisinal, “Project Power” adalah film yang memuaskan. Ini adalah salah satu daya tariknya. Beberapa film superhero lain yang bukan diangkat dari komik atau tulisan lainnya adalah “Darkman” (1990), “Hancock” (2008), “Sky High” (2005), dan masih banyak yang lainnya.


Film ini bercerita tentang sebuah pil yang bisa membuat kita memiliki kekuatan super bernama Power. Namun obat ini hanya mampu berfungsi selama 5 menit saja. Obat ini diperdagangkan dan diedarkan secara illegal, dan sesaat setelah didistribusikan, membuat New Orleans menjadi sangat kacau. Salah satu pengedarnya adalah seorang siswi SMA bernama Robin (Dominique Fishback).
Frank (Joseph Gordon-Levitt) adalah polisi New Orleans yang merupakan salah satu pelanggan tetap Robin. Dia sering mengonsumsi Power untuk membantunya menghadapi kejahatan, khususnya para pengguna Power. Suatu hari kaptennya melihat dia menggunakan Power untuk menghadapi seorang penjahat dan dia pun diskors.
Frank tidak terima semua kasus yang berkaitan dengan Power selalu diambil alih oleh orang-orang berbaju hitam. Kaptennya pun berjanji akan mencabut skorsnya dengan syarat mencari tahu asal muasal Power sambil menunjukkan foto Major/Art (Jamie Foxx) kepadanya.
Art adalah mantan tentara yang memang berkaitan dengan Power dan organisasi yang memproduksinya. Selama ini Art terus mencari mereka karena organisasi itu telah menculik putrinya. Perjalanan penyelamatannya kemudian akan mempertemukan dirinya dengan Robin dan Frank dan mau tidak mau memaksa mereka bertiga untuk bekerja sama demi menyingkap siapa dalang di balik ‘obat kuat’ tersebut.


Beberapa unsur dari film ini sangat menarik karena mengingatkan kita pada film dan serial “Limitless” dengan premis yang sama, sebuah obat yang mampu memunculkan dan memperkuat potensi diri kita yang tersembunyi dalam periode waktu tertentu.
Alih-alih 12 jam, Power hanya berfungsi selama 5 menit. Lalu konsep kekuatan super yang ada di film ini yang berasal hewan mirip dengan anime berjudul “Terra Formars”. Beberapa hewan yang menjadi sumber kekuatan super di film ini adalah katak berbulu, udang pistol dan bunglon.
Musik latarnya biasa saja, tidak ada yang mengesankan. Seperti tipikal acara-acara Netflix lainnya, menempatkan lagu-lagu hip-hop yang terdengar kurang pas. Saya berpikir mungkin maksudnya menonjolkan musik rap/hip-hop di sini karena diceritakan Robin suka nge-rap dan ingin menjadi rapper.
Special effect dalam film ini bisa dibilang sangat bagus, terlebih saat Major/Art berhadapan dengan Newt (Machine Gun Kelly/Colson Baker). Itu adalah salah satu adegan paling berkesan di film ini. Ditambah dengan beberapa isu sosial, film ini menjadi terasa nyata bagi kita.


Masalah diskriminasi warna kulit, ketimpangan sosial dan tekanan ekonomi cukup membuat film ini dapat dinikmati. Unsur-unsur konspirasi pemerintahan dan organisasi bayangan menjadi menarik, seolah mengingatkan kita akan masyarakat Indonesia yang seringkali meributkan masalah konspirasi seperti ini.
Apakah film ini asyik untuk ditonton? Ya. Apakah sangat bagus? Tidak juga. Potensi dari film ini kurang bisa dimunculkan hanya dalam durasi 113 menit. Mungkin kita butuh sekuel agar cerita ini lebih tergarap dengan sempurna.
Buat kamu yang tertarik, film ini sudah bisa kita tonton di Netflix sejak 14 Agustus 2020.
Director: Henry Joost, Ariel Schulman
Casts: Jamie Foxx, Joseph Gordon-Levitt, Dominique Fishback, Machine Gun Kelly, Rodrigo Santoro, Courtney B. Vance
Duration: 113 Minutes
Score: 7.0/10
Editor: Juventus Wisnu
The Review
Project Power
'Project Power' bercerita tentang pil yang bisa membuat kita memiliki kekuatan super bernama Power yang mampu berfungsi selama 5 menit saja. Namun pil ini telah membuat kota New Orleans kacau balau dan semua orang memperebutkan pil ini untuk kepentingannya masing-masing