‘Perjalanan Pertama’, Kisahkan Hubungan Kakek dengan Cucunya

Film ‘Perjalanan Pertama’ telah ditayangkan perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada tahun 2021. 

 

Mahakarya Pictures dan D’Ayu Pictures berkolaborasi membuat sebuah film drama berjudul ‘Perjalanan Pertama’ yang pada bulan ini akan dirilis di seluruh bioskop di Indonesia. Selain rumah produksi, para pemain dari film ini pun juga berasal dari Indonesia dan Malaysia.

Para pemainnya ada Adinda Thomas, Randy Pangalila, dan Muzakki Ramdhan dari Indonesia, dan Ahmad Tarmimi Siregar dari Malaysia. Film yang telah melakukan proses syuting sejak 2020, akhirnya tahun ini, ‘Perjalanan Pertama’ akan dirilis di Indonesia. 

Film ini mengisahkan kehidupan seorang kakek bernama Tan (Ahmad Tarmimi Siregar) yang bekerja sebagai pembuat cincin di sebuah workshop sederhana di kota kecil. Ia tinggal bersama cucunya, Yahya (Muzakki Ramdhan), yang masih duduk di sekolah dasar.

Kehidupan mereka cukup dekat, mengingat orang tua Yahya yang sudah tidak merawatnya sedari ia kecil. Hal inilah yang terus menghantui Yahya, tentang siapa orang tuanya dan mengapa mereka tidak pernah mengunjungi Yahya dan kakeknya.

© Mahakarya Pictures

Seorang pemuda bernama Muchtar (Randy Pangalila) datang ke workshop tersebut dengan maksud membuat mahar spesial untuk sebuah pernikahan. Pengelola workshop, Nurma (Adinda Thomas), yang masih muda dan belum menikah terlihat tertarik dengan Muchtar, begitupun sebaliknya.

Saat mahar tersebut selesai, Pak Tan mengantarnya langsung bersama Yahya. Dari perjalanan inilah Pak Tan dan Yahya belajar banyak hal dan mengungkap fakta-fakta baru yang mengejutkan Yahya. 

Film ‘Perjalanan Pertama’, akan menunjukkan bagaimana hubungan seorang kakek dengan cucunya, dari kedekatan mereka hingga kesalahpahaman yang terjadi karena Pak Tan berusaha menutupi kisah asli orang tua Yahya. Selain itu, adanya kisah benih benih cinta antara Muchtar dan Nurma akan menambah kisah manisnya jatuh cinta pada pandangan pertama. 

Film yang disutradarai oleh Arief Malinmudo ini berhasil masuk ke dalam nominasi Best Feature Drama dalam Muslim Film Festival di Australia pada tahun 2022. Konflik-konflik yang dihadirkan dalam film ini akan memberikan sebuah pesan yang mendalam bagi penontonnya. 

Exit mobile version