Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

Perjalanan Karir Sukarno M. Noor Menuju Puncak Kesuksesan

Jatuh bangun perjalanan karir Sukarno M. Noor

Hanifah Mardiah by Hanifah Mardiah
October 4, 2021
in Featured, Movies
Soekarno M. Noor

© Akun Instagram @sutykarno

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sukarno M. Noor menjadi salah satu penerima Piala Citra terbanyak di sepanjang sejarah FFI.

 

Kali ini, Cineverse akan membagikan profil singkat mengenai Sukarno M. Noor dalam dunia perfilman Indonesia. Ia merupakan salah satu aktor legendaris yang meraih banyak Piala Citra.

Latar Belakang Kehidupan Pribadi

Sukarno Mohammad Noor merupakan aktor kelahiran 13 September 1931 keturunan Minangkabau, Sumatera Barat.

Dalam salah satu buku biografinya yang ditulis oleh S.M. Ardan berjudul Jejak Seorang Aktor Sukarno M. Noor dalam Film Indonesia tahun 2004, diketahui saat duduk di bangku SMP, Sukarno diajak pamannya ke Pematang Siantar.

Sejak saat itu, dirinya mulai gemar menonton bioskop. Dari buku tersebut, Ardan juga menulis bahwa Sukarno mengungkapkan ia tidak pernah sehari pun absen menonton film.

Sukarno M. Noor
Sukarno M. Noor© JB Kristanto/Kompas

Ketika Sukarno sudah beranjak remaja, ia melihat nama P. Ramlee dan Roomai S.Noor. Itu membuat Sukarno ingin mengubah nama belakangnya dari “Noer” menjadi “Noor” karena mengikuti nama belakang Roomai.

Perjalanan Karir

Karena sudah menyentuh dunia sandiwara dan film, Sukarno menggeluti seni peran dan mulai membujuk ibunya agar diizinkan kembali ke ibu kota untuk menjadi pemain film. Akhirnya pada 1950, keluarganya kembali ke Jakarta.

Ketika sudah di Jakarta, Sukarno langsung melamar kerja di sejumlah perusahaan film. Namun, Sukarno harus siap kecewa karena banyak perusahaan yang menolak lamarannya.

Meskipun gagal, Sukarno tidak berhenti di tengah jalan. Dia mencoba untuk berbincang dan bertukar pikiran dengan para seniman Senen. Banyak wawasan yang dia dapat dari seniman-seniman berbakat itu.

Dalam majalah Varia edisi 9 Maret 1960, Sukarno mendapatkan kesempatan bermain sebagai figuran dalam ‘Meratjun Sukma’. Sejak adanya kesempatan tersebut, Sukarno rela meninggalkan pekerjaannya di Jawatan Pos, Telegram, dan Telepon (PTT) bagian telegram.

Gajinya sebagai figuran pun terbatas antara Rp25 – Rp75. Meski hanya sebagai figuran, dia tetap melakukan pekerjaan itu selama satu setengah tahun (1953-1955).

Film yang ia mainkan di antara lain, ‘Abu Nawas’, ‘Musafir Kelana’, ‘Djakarta bukan Hollywood’, ‘Djubah Hitam’, ‘Bawang Merah Tersika’, ‘Sri Asih’, dan ‘Rentjong dan Surat’.

‘Anakku Sajang’ (1957) merupakan film pertama yang ia perankan sebagai pemeran utama pria. Tahun berikutnya, ia langsung mendapatkan penghargaan di acara bergengsi Festival Film Indonesia sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik.

Anakku Sajang
© Dokumentasi Perpusnas

Dalam bidang akting, Sukarno tercatat pernah membintangi 68 film sebagai pemeran utama, 30 film sebagai figuran, dan 20 judul drama. Dia telah mendapatkan tiga penghargaan di Festival Film Indonesia dalam film ‘Anakku Sajang’, ‘Di balik Thahaja Gemerlapan’, dan ‘Kemelut Hidup’.

Lalu, ia masuk kategori Pemeran Pendukung Pria Tebaik di FFI 1986 dengan film ‘Opera Jakarta’. Namun, pemenang kategori tersebut adalah Deddy Mizwar yang juga bermain dalam film yang sama.

Kemelut Hidup
© Tridharma Bakti

Berdasarkan buku Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978, pada acara Pekan Apresiasi Film Indonesia 1967, Sukarno mendapatkan predikat aktor terbaik untuk film ‘Di Balik Tjahaja Gemerlapan’ (1966) dan ‘Menjusuri Djedjak Berdarah’ (1967).

Selain itu, dua tahun berturut-turut, dia juga mendapatkan penghargaan Aktor Terbaik dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk film ‘Jembatan Merah’ (1973) dan ‘Raja Jin Penjaga Pintu Kereta’ (1974).

Sukarno menikah dengan Lily Istiarti dan memiliki enam orang anak. Beberapa di antaranya mengikuti jejak sang ayah sebagai aktor termasuk Tino Karno, Rano Karno, dan Suti Karno. Lalu, sang adik Ismed M. Noer juga menjadi aktor di tahun 70-an.

Tahun 1970, ia mendirikan PT. Kartika Binaprama yang hanya menghasilkan satu judul ‘Uang Madu dan Djakarta Fair’. Karena antusiasnya dengan dunia perfilman, di tahun 1974, dia terpilih menjadi Ketua Persatuan Seniman Film Indonesia (Parfi).

Lalu, Sukarno mewariskan studio Karnos Film yang didirikan pada 1977 untuk dijadikan “atap” bagi anak-anaknya beradu peran. Karnos Film sukses bukan main ketika menayangkan sinetron ‘Si Doel Anak Sekolahan’ pada 1990-an. Nostalgia ‘Si Doel Anak Sekolahan’ pun telah tayang di bioskop pada awal Agustus 2018 berkat kerja sama Karnos Film dan Falcon Pictures.

Sebuah warisan tak ternilai dari sang legenda yang merangkak dari bawah. Selanjutnya, siapakah para aktor yang akan mencetak sejarah perjalanan karir cemerlang di dunia perfilman tanah air seperti Sukarno M. Noor?

Hal itu bisa kita pantau dalam Festival Film Indonesia pada 10 November 2021, Cilers!

Tags: Anakku Sajang 1957Dibalik Thahaja GemerlapanIsmed M. NoerJembatan MerahKarnos FilmKemelut HidupLily IstiartiMenjusuri Djedjak BerdarahOpera JakartaRaja Jin Penjaga Pintu KeretaRano KarnoSi Doel Anak SekolahanSukarno M. NoorSuti KarnoTino Karno
Hanifah Mardiah

Hanifah Mardiah

“When you give joy to other people, you get more joy in return. You should give a good thought to happiness that you can give out.”— Eleanor Roosevelt

Related Posts

Cinta Subuh

Sinopsis Film Dinda Hauw & Rey Mbayang, ‘Cinta Subuh’

May 17, 2022
Mengenal Dinda Hauw, Pemeran Utama dalam ‘Cinta Subuh’

Mengenal Dinda Hauw, Pemeran Utama Film ‘Cinta Subuh’

May 14, 2022
srimulat hil yang mustahal

Film Biopik ‘Srimulat: Hil Yang Mustahal’ Rilis Poster Baru

April 24, 2022
Pelangi Tanpa Warna

Review Film: ‘Pelangi Tanpa Warna’

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cineverse

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Follow Us

  • Home
  • About Us
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In