Meskipun di awal karirnya ia terbilang kurang berpengalaman, Kim Hye Yoon menebusnya dengan kerja keras dan watak ceria yang tak tergoyahkan.
Aktris K-Drama yang sedang naik daun Kim Hye Yoon, mendapat kesempatan bersama AsiaOne dalam sebuah wawancara. Pada kesempatan itu ia menceritakan kesuksesannya saat ini adalah hasil dari upaya masa lalunya dalam peran kecil.
Sebelum dia mendapatkan peran utama pertamanya, wanita berusia 25 tahun itu mengambil telah banyak mendapat peran kecil di K-Drama, memainkan karakter yang bahkan tidak memiliki nama dalam kredit.
Kim Hye Yoon menyatakan, “Melewati masa-masa sulit dan hanya memainkan peran kecil di masa lalu telah menjadikan saya seperti sekarang ini,” jelasnya. “Semua momen itu sangat berharga bagi saya dan telah menjadi kekuatan pendorong di balik kerja keras saya.”
Pertumbuhan Hye-yoon adalah sesuatu yang menginspirasi bagi calon aktor dan aktris di luar sana, dia belajar film di Universitas Konkuk hingga mempertahankan banyak beasiswa dengan persyaratan nilai, sambil menyusun karir aktingnya yang sedang berkembang. Jangan salah, dia telah berusaha semaksimal mungkin ketika dia mengambil showbiz.
Saat itu, dia melakukan transisi dari pelajar ke aktris profesional pada tahun 2019, dan tekadnya itu terbayar. Hal ini terbayarkan dengan Hye-yoon mengambil peran sebagai Eun Dan-oh dalam serial fantasi romantis hit tahun 2019 ‘Extraordinary You’, kali ini sebagai aktris utama pertama.
Terlepas dari tekad dan kesuksesannya, Hye-yoon percaya bahwa dia tidak memiliki kedewasaan. Sebagai seorang anak, dia telah membentuk pendapatnya sendiri tentang apa arti kedewasaan menjadi bijaksana dan masuk akal sambil tetap sehat secara psikologis.
“Saat saya hidup sebagai orang dewasa, saya bukan yang paling bijaksana dengan masalah dan kekhawatiran yang saya hadapi,” katanya. “Saya bertujuan untuk lebih dewasa dan tumbuh.” Meskipun dia memutuskan untuk tumbuh dan mengembangkan dirinya menuju gagasan idealnya tentang kedewasaan, ia mengatakan ada harapan lain yang mungkin tidak akan pernah dia capai.
“Lawan main saya selalu harus membungkuk untuk mendengarkan ketika sayaì
