Kabut Berduri menampilkan misteri tentang pelaku pembunuhan berantai di pulau Borneo.
Film Kabut Berduri yang baru-baru ini tayang di Netflix memberikan banyak plot twist yang membuat bingung beberapa penontonnya. Pasalnya kita masih dibuat penasaran oleh siapa pembunuh sebenarnya.
Serangkaian teka-teki dalam cerita dan ending yang memberikan kita banyak pertanyaan, tentu membuat penontong bingung.
Oleh karena itu, Cilers tidak perlu bingung karna Cineverse kali ini akan menjelaskan beberapa makna tentang ending dan sejumlah pertanyaan di film Kabut Berduri. Yuk, simak penjelasannya.
Siapa Agam?
Di dalam film sosok Agam seringkali disebut sebagai penjahat dan juga dalang dari pembunuhan jasad kepala terpisah di Kabut Berduri.
Agam sendiri digambarkan sebagai seorang tauke besar kaya raya di Wilayah tersebut dan termasuk dalam jaringan bisnis perdagangan manusia. Agam diketahui melakukan kerja sama dengan kepolisian setempat agar bisnis yang dilakukannya tetap aman dan berjalan lancar.
Salah satu polisi yang melindunginya adalah Panca, merupakan seorang kepala polisi di Wilayah tersebut. Agam secara rutin memberikan sebagian dari keuntungannya kepada Panca agar ia tetap setia dan selalu melindungi bisnisnya.
Deretan korban dan juga pembunuhnya
Dari jumlah 8 korban yang telah dikonfirmasi dalam film, secara kronologi dapat diurutkan bahwa korban pertama yaitu Ashraf yang merupakan seorang pria dengan tato garuda, Ashraf dibunuh oleh Thoriq yang merupakan seorang tentara atas perintah Agam, yang kemudian kepalanya dikirim ke rumah Agam dan di bakar olehnya.
Namun, di dalam film ini korban pertama yang dikonfirmasi adalah Thoriq Herdian, sebelum ia dikonfirmasi sebagai korban. Ia melakukan perintah dari Agam terlebih dahulu dengan membunuh Ashraf (korban ketiga).
Motif dari Agam yang menyuruh Thoriq membunuh Ashraf dikarenakan ia mencuri uang milik Agam. Selanjutnya, motif dari pembunuhan Juwing yang merupakan korban kedua sekaligus aktivis dayak belum diketahui kepastiannya, yang jelas karena ia menentang keras dari adanya perdagangan manusia.
Thoriq sendiri dikonfirmasi mati dibunuh oleh pak Bujang, karena adanya kasus pembunuhan Ashraf dan Juwing membuat pak Bujang menjadi kesal.
Pak Bujang kemudian meletakkan kepala Thoriq di atas tubuh Juwing dan menggantungkannya di pohon dekat warung. Menurut keterangan motif dari pembunuhan yang dilakukan pak Bujang, ialah agar publik tahu tentang apa yang terjadi di wilayahnya.
Korban keempat yang dikonfirmasi selanjutnya adalah Umi, seorang perempuan asal Indonesia yang bertugas mengumpulkan anak-anak dari suku Dayak untuk dijual. Dikonfirmasi bahwa ia mati karena dibunuh pak Bujang saat perjalanan untuk menjual anak-anak yang telah dikumpulkannya.
Korban kelima adalah Ayah Arum, ia mati dibunuh oleh pak Bujang karena dengan tega menjual anaknya sendiri pada Umi untuk diperjualbelikan.
Korban keenam adalah Thomas yang mati karena dibunuh oleh komandannya sendiri yaitu Panca, karena Thomas sudah mengerti bisnis apa yang telah dijalankan komandannya. Tetapi, dalam cerita Thomas merupakan korban ketujuh.
Korban ketujuh adalah Panca, yang merupakan komandan Sanja sekaligus Thomas. Ia dibunuh oleh pak Bujang yang sebelumnya sempat diculik tersebut olehnya. Dalam film Panca dikonfirmasi sebagai korban keenam.
Korban kedelapan adalah Pak Bujang sendiri, untuk penjelasan siapa pembunuhnya akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
Matinya Pak Bujang
Kematian Pak Bujang masih menyisakan misteri, dengan identitas pembunuhnya yang belum bisa dipastikan. Ada dua kemungkinan yang muncul terkait siapa yang mungkin bertanggung jawab. Pertama, Pak Bujang bisa saja dibunuh oleh sindikat perdagangan manusia.
Meskipun Agam sudah mati, sindikat ini bekerja secara sistematis, sehingga operasinya bisa terus berjalan meski ada perubahan pimpinan.
Sangat mungkin bahwa seseorang dengan posisi lebih tinggi dari Agam di dalam sindikat memutuskan untuk menghabisi Pak Bujang agar tidak mengganggu aktivitas mereka.
Kemungkinan kedua adalah bahwa Pak Bujang dibunuh oleh Ambong. Namun, sulit menemukan motif yang jelas, kecuali mungkin terkait dengan masa lalu Pak Bujang yang pernah membantu militer membasmi kelompok komunis.
Namun, sosok Ambong sendiri masih misterius, tidak jelas apakah ia benar-benar ada atau tidak.
Siapakah karakter anak kecil di ending?
Saat sebelum bagian ending film Kabut Berduri, digambarkan sebuah scene seorang anak kecil sedang mencuci sepatu hitam yang berlumuran darah di sungai dengan latar belakang Pulau Borneo saat tahun 1972.
Penonton tentu bertanya-tanya siapakah anak kecil tersebut, karena tidak dijelaskan siapakah anak kecil itu. Dalam sebuah konferensi persnya tanggal 11 Juli 2024 di Flix Cinema sutradara Edwin bercakap bahwa anak kecil itu adalah Bujang kecil.
Kemunculan Bujang kecil menjadi perbincangan tentunya, apa makna dari ditampilkannya Bujang kecil di akhir cerita, apakah akan ada sequel dari film Kabut Berduri selanjutnya? Hal ini belum bisa dipastikan dan untuk lebih jelasnya dapat ditunggu update selanjutnya.
Nah, bagaimana penjelasan ending di atas? Apakah menjawab pertanyaanmu?