Pengalaman Nikolaj Coster-Waldau Dalam Film ‘Against the Ice’

Nikolaj berbagi pengalaman tentang bagaimana ia menulis dan memproduksi film ‘Against the Ice’ di Greenland dan Islandia.

 

Awal Maret kemarin, Netflix telah merilis sebuah film survival berdasarkan kejadian nyata yang bercerita tentang ekpedisi Arktik di tahun 1909 yang berjudul ‘Against the Ice.’ Film itu sendiri merupakan adaptasi buku dan adaptasi kisah nyata dengan nama Two Against the Ice.

Dari sutradara Peter Flinth serta rekan penulisnya, Nikolaj Coster-Waldau dan Joe Derrick, film ‘Against the Ice,’ membawa kita mengikuti ekspedisi tersebut yang dipimpin oleh Kapten Ejnar Mikkelsen (Coster-Waldau). Mikkelsen berangkat bersama anggota kru lain, Iver Iversen (Joe Cole) untuk membuktikan bahwa Greenland adalah salah satu pulau yang tidak diklaim oleh Amerika Serikat.

Melalui cuaca ekstrim, kelelahan, hingga serangan beruang kutub hampir membuat mereka tidak kembali, tetapi perjuangan mereka untuk bertahan hidup pada akhirnya membawa mereka ke dalam sejarah.

Dilansir dari Collider, Nikolaj berbicara dalam wawancaranya bahwa ‘Against the Ice’ bukanlah proyek yang bisa dilakukan setengah-setengah. Ketika diberikan sebuah buku oleh Flinth, ia kemudian terkejut mengenai cerita yang akan ia jalani.

© Netflix

Menurutnya, buku itu adalah bacaan yang bagus. Terlepas dari perjuangan untuk bertahan hidup dan bermacam-macam kegilaan yang harus mereka alami, berbagai peristiwa tersebut memberinya pemahaman lebih luas tentang realita. Lewat cerita tersebut, Nikolaj merasa tersentuh sekaligus menjadi terhubung dengan sosok Mikkelsen.

Konflik utama yang sederhana namun melekat serta kejujuran dari soosk Mikkelsen membuat NIkolaj ingin menulis film ‘Against the Ice’ bersama rekannya, Joe Derrick. Seperti kebanyakan orang pada umumnya, Mikkelsen memiliki pergulatan batinnya sendiri yang membuat Nikolaj mungkin merasa dekat dengan karakter tersebut.

Selain itu, Nikolaj juga berbagi tentang bagaimana film ini sangat sulit dan menantang untuk diproduksi. Sejak awal, ia tahu bahwa semua kru harus memotret di lokasi asli. Mereka ingin berada di Kutub Utara dan merasakan dinginnya agar penonton bisa dapat ikut merasakan. Baginya, pengambilan gambar di Greenland dan Islandia sangat penting. Nikolaj ingin memotret di Greenland untuk mendapatkan hal-hal yang hanya dapat ditemukan di Greenland, seperti es laut yang membeku dan pemandangan yang luar biasa.

Dengan orang-orang terbaik dan berpengalaman di Kutub Utara, Nikolaj merasa beruntung sekaligus menjadi lebih aman karena bekerja sama dengan para ahli.  Meski diterpa kesulitan, ia juga tidak merasa menyesal akan keputusannya yang berbahaya, membawa mereka kedalam dinginnya Kutub Utara.

Di akhir wawancaranya, ia juga menambahkan bahwa dirinya dan Joe saat ini memiliki proyek yang sedang berjalan, namun tidak ada satupun yang berlokasi di Kutub Utara. Oleh karena itu, keduanya merasa beruntung bisa berada dalam ‘Against the Ice’ dan merasakan hal-hal yang pernah mereka rasakan sebelumnya.

Saat ini, ‘Against the Ice’ sudah bisa dinikmati masyarakat umum dan pecinta film di layanan streaming Netflix sejak 2 maret lalu.

Exit mobile version