“Ibu itu sebenarnya baik, cuma bahasa kasih sayang dia kita tangkap sebagai kemarahan,” – Pak Sukri (Rumah Masa Depan, 2023)
Minggu ini kita kedatangan film Indonesia yang sebenarnya sudah lama ditunggu Cineverse. Namun sayangnya film ini kehadirannya dipandang sebelah mata saat tayang perdana di Jakarta.
Kenapa film ini sangat ditunggu-tunggu Cineverse? Karena jauh sebelum serial Keluarga Cemara populer di era 90-an, serial Rumah Masa Depan karya Ali Shahab ini menjadi pelopor dari serial keluarga.
Serial Rumah Masa Depan yang saat itu diputar di medio 80-an di TVRI, mengalami kejayaannya karena diputar saat hari Minggu.
Cineverse sendiri sempat mengalami masa-masa serial ini mengalami kejayaannya. Sejumlah bintang legendaris seperti S. Bono, Wolly Sutinah, Aminah Cendrakasih, Deddy Soetomo dan Septian Dwi Cahyo, sempat membintangi serial yang kisahnya sangat membumi dan penuh dengan kehangatan ini.
Bagaimana dengan remake terbarunya untuk layar lebar dari Rumah Masa Depan?
Sinopsis
Sebuah keluarga harmonis yang terdiri dari Sukri (Fedi Nuril), Surti (Laura Basuki) dan kedua anaknya, Bayu (Bima Azriel) dan Gerhana (Ciara Brosnan) yang merencanakan liburan, terpaksa mengalihkan tujuan mereka ke Cibeureum karena Pak Musa (Cok Simbara), ayah Sukri meninggal dunia.
Namun, setelah pemakaman dilakukan, Sukri dan keluarganya ternyata tidak bisa langsung kembali ke Jakarta, karena ibunya, Ibu Musa (Widyawati) terlibat kasus kriminal yang cukup serius. Ibu Musa menjadi tersangka dari pemukulan Pak Lurah di pematang sawah.
Sementara anak mereka, Gerhana (Ciara Brosnan) mulai betah, walaupun Bayu (Bima Azriel) memperlihatkan ketidaksukaannya berlama-lama di tempat neneknya tersebut, karena neneknya sangat galak padanya.
Bayu akhirnya memperoleh teman baru, Cempaka (Maisha Kanna) dan Sangaji (Zayyan Sakha) yang membuatnya makin betah di Cibeureum Namun, ternyata masalah baru muncul secara bertubi-tubi. Bisakah Sukri dan keluarganya menyelesaikan masalah yang mereka hadapi itu?
Elemen asli serialnya masih digunakan
Melihat remake Rumah Masa Depan seolah menumbuhkan nostalgia terhadap serial lawasnya yang memang sangat berkesan di mata Cineverse. Ada beberapa elemen aslinya yang tetap dipertahankan, mulai dari theme song-nya (yang sudah diaransemen ulang), dan nama-nama karakternya beberapa masih dipertahankan.
Esensi ceritanya pun tetap sama, dengan mempertahankan kampung kelahiran Sukri sebagai pondasi kehidupan keluarga Sukri ke depannya. Tentunya ada penyesuaian terkait perbedaan zaman, yang kini memasukkan unsur media sosial, gawai, juga aplikasi dan kecanggihan teknologi di dalam elemen ceritanya.
Surti pun sekarang sudah menjadi Youtuber dengan menjadi Chef yang rajin membagikan resep makanan dan menjadi inspirasi bagi warga Cibereum. Bayu kini hadir sebagai anak yang suka main game dan buta terhadap lingkungan sosialnya. Hal-hal semacam ini sangat menarik dikembangkan jika kita bisa memadukannya dengan latar pedesaan.
Narasinya menarik, dengan memasukkan banyak konflik
Danial Rifki yang menyutradarai sekaligus menulis naskahnya, dengan cerdas memunculkan banyak konflik di masing-masing angota keluarganya (kecuali Gerhana). Yang teramat menarik adalah karakter Nenek yang diperankan Widyawati.
Perannya sangat krusial dan mencuri perhatian di film ini, bahkan melampaui Fedi Nuril dan Laura Basuki. Dendam masa lalu dari karakter ini membuatnya bersikap sangat ekstrem kepada semua orang di desa, terutama Surti.
Pokok permasalahan utama film ini sebagian besar lahir dari karakter Nenek. Hal itu memang tidak mengherankan mengingat di serialnya pun juga demikian.
Menekankan kesederhanaan karakternya
Perbedaan utama Rumah Masa Depan dengan Keluarga Cemara adalah dari karakter utama yang ada di sekeliling karakter utamanya. Keluarga Cemara fokus terhadap karakter Abah dan keluarganya, namun di Rumah Masa Depan, karakter nenek, keluarga Sukri, dan orang-orang di kampung itu menjalin relasi yang kuat satu sama lain.
Namun, pada dasarnya kedua serial ini mempunyai misi yang sekarang sudah langka ditemui di kota besar, yaitu kesederhanaan di tengah masyarakat sekitar tanpa memandang status sosial, terlebih di desa mereka dahulu tinggal.
Kesimpulan
Rumah Masa Depan akan membawa kita menyelami permasalahan sebuah keluarga di desa tempat mereka dulu tinggal. Nuansa kebersamaan yang dibangun setiap karakternya menyatu dengan baik, dan chemistry mereka pun tak usah diragukan lagi.
Widyawati tampil luar biasa di film ini. Begitu pun pemeran pendukung lainnya yang membuat film ini jauh lebih menarik dari serial aslinya. Buat kamu yang menyukai Keluarga Cemara, pasti akan menyukai Rumah Masa Depan.
Cineverse sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton seluruh anggota keluarga. Walaupun sebenarnya Cineverse agak skeptis kalau film ini akan bertahan lama di kota besar seperti di Jakarta.
Namun, film ini akan menemui tempatnya di kota yang lebih kecil di mana interaksi dan toleransi antar masyarakatnya masih lekat dan mempunyai permasalahan serupa.
Sekarang film ini bisa kamu tonton secara luas di Netflix berbarengan dengan Panggonan Wingit yang memang aslinya dirilis bersamaan di bioskop.
Director: Danial Rifki
Cast: Fedi Nuril, Laura Basuki, Bima Azriel, Ciara Brosnan, Widyawati, Yurike Prastika, Maisha Kanna, Zayyan Sakha
Duration: 109 Minutes
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Rumah Masa Depan
Rumah Masa Depan mengisahkan Sukri dan keluarganya harus pulang ke Cibereum karena ayahnya meninggal dan memunculkan konflik baru