Netflix Hentikan ‘The Baby-Sitters Club’ Setelah Dua Season

Setelah berjalan selama dua season, Netflix resmi menghentikan serial remaja ‘The Baby-Sitters Club’. Platform digital itu tidak akan memperbaruinya untuk season ketiga.

 

Netflix mengumumkan penghentian itu lima bulan setelah season kedua ‘The Baby-Sitters Club’ rilis. Serial ini mengikuti petualangan dan kehidupan sekelompok anak SMP, memulai bisnis pengasuhan anak di kota asal mereka, Stoneybrook, Connecticut.

‘The Baby-Sitters Club’ merupakan adaptasi dari buku-buku dengan nama yang sama karya Ann M. Martin. Kemudian, Rachel Shukert menghidupkannya menjadi sebuah serial di Netflix.

Buku-buku tersebut memiliki penjualan yang fantastis, di mana 176 juta eksemplar berhasil terjual. Serial yang diproduksi ini juga mendapatkan angka 100% dari para kritikus di Rotten Tomatoes untuk dua season-nya. Sayangnya, angka yang tinggi itu tidak menjamin jumlah penonton yang sama tingginya.

Season kedua ‘The Baby-Sitters Club’ hanya muncul di Netflix Top 10 selama satu minggu di peringkat sembilan dan tidak bisa mendapatkan tempat di peringkat streaming mingguan Top 10 dari Nielsen.

© Netflix

‘The Baby-Sitters Club’ bergabung dengan ‘Sense 8, ‘Altered carbon’, ‘Another Life’, ‘The OA’, ‘American Vandal’, dan ‘Gentefied’, sederet acara favorit penggemar yang dibatalkan setelah dua season. Alasannya tentu karena jumlah penonton yang rendah.

Dalam sebuah pernyataan, Shukert yang menjabat sebagai pencipta dan pelaksana acara, membahas pembatalan acara tersebut dengan mengatakan kalau sudah sejak umur 7 tahun ia ingin berada di dunia ciptaan Ann M. Martin. Ia bersyukur bisa ada di dunia tersebut selama dua season.

“Meskipun saya patah hati karena tidak [bisa] kembali ke Stoneybrook selama 20 season lagi, saya sangat bangga dengan pertunjukan luar biasa yang dibuat oleh para pemain dan kru kami yang luar biasa dan caranya membawa kegembiraan dan kenyamanan bagi banyak orang saat mereka sangat membutuhkannya,” ucap Shukert.

Shukert juga mengucapkan terima kasih kepada Walden Media dan Netflix karena telah memberinya kesempatan untuk memperkenalkan Kristy, Claudia, Stacey, Mary Anne, Dawn, Jessi, dan Mallory kepada generasi penggemar baru yang ia yakin juga akan dicintai sama seperti ia mencintai mereka.

Meski diterpa kesedihan, Walden Media, perusahan yang memproduksi acara ini, telah menyatakan mereka akan mencari lebih banyak peluang untuk bisa ‘The Babysitter Club’ ditayangkan ke lebih banyak penonton baru.

Dalam sebuah pernyataan, Smith dari Walden Media, berterima kasih kepada Netflix atas dukungan mereka karena telah menghidupkan serial ini dan menyatakan kesedihan atas berakhirnya perjalanan mereka. Smith kemudian menyatakan optimismenya untuk masa depan ‘The Babysitter Club’.

© Netflix

Selama penayangannya, ‘The Baby-Sitters Club’ dipuji karena pendekatannya yang berani dalam mendongeng, kesetiaan pada materi aslinya, karakterisasi yang mendalam, dan beragam pemeran serta alur cerita. Para pemeran di serial ini sangat dielu-elukan karena penampilan brilian mereka.

‘The Baby-Sitters Club’ dibintangi oleh Sophie Grace sebagai Kristy Thomas – presiden vokal klub, Momona Tamada sebagai Claudia Kishi – wakil presiden artistik, Shay Rudolph sebagai Stacey McGill – bendahara, Malia Baker sebagai Mary Anne Spier – sekretaris pemalu, dan Xochitl Gomez (season 1) dan Kyndra Sanchez (season 2) sebagai Dawn Schafer – petugas alternatif klub, dengan Vivian Watson dan Anais Lee bergabung di season kedua sebagai Mallory Pike dan Jessi Ramsey.

Alicia Silverstone dan Mark Feuerstein masing-masing berperan sebagai Elizabeth Thomas-Brewer dan Watson Brewer.

Michael De Luca menjabat sebagai produser eksekutif di acara ini bersama Shukert, Lucy Kitada, Lucia Aniello. Frank Smith, Naia Cucukov, dan Ben Forrer dari Walden Media juga menjabat di posisi yang sama.

Season pertama dan kedua ‘The Baby-Sitters Club’ bisa disaksikan di Netflix.

Exit mobile version