Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

‘My Spy’, Ketika Agen CIA Menyamar dengan Bantuan Anak 9 Tahun

Juventus Wisnu by Juventus Wisnu
April 10, 2020
in Featured, Movies
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“You messed with the wrong dude.” – Sophie.

Banyak film yang mencoba untuk beradaptasi di tengah pandemi seperti ini. Penundaan perilisan hingga berbulan-bulan bisa berdampak pada sulitnya mencari tanggal baru dan juga membangun kembali hype orang-orang untuk datang ke bioskop.

Untuk mengatasi itu, ada beberapa film nih yang memutuskan untuk beralih ke layanan OTT. Film mereka jadi tidak perlu menunggu lama karena bisa didapatkan dari rumah. “My Spy” adalah salah satu contoh filmnya. Setelah perilisannya mundur akibat wabah Corona, “My Spy” lalu banting setir menuju OTT platform.

Penulis cukup beruntung untuk bisa menyaksikannya di layar bioskop pada acara press screening, namun keputusan ini layak diapresiasi mengingat “My Spy” meski merupakan film dengan unsur aksi namun ditujukannya untuk hiburan seluruh keluarga.

My Spy

Dave Bautista adalah JJ, seorang agen rahasia yang keren. Ia tentu bisa menuntaskan misinya, namun ia melakukannya seorang diri dan lewat caranya dia sendiri. Bisa ditebak, hal tersebut menimbulkan masalah. JJ berhasil menuntaskan misi namun ia menghabiskan semua orang. Pada akhirnya JJ ditugaskan untuk menjadi pengawas untuk memata-matai seorang single mother. Ia diduga memiliki hubungan dengan gembong kriminal.

Tapi siapa sangka, taktik pengawasan ini diketahui oleh anak dari ibu tersebut, yaitu Sophie (Chloe Coleman). Sophie bahkan bisa membuat skenario yang bagus sehingga ia berhasil menjebak JJ.

Hati dari cerita ini adalah mengenai keluarga, khususnya seberapa penting peran ayah dalam tumbuh kembang anak. Penonton bisa langsung menangkapnya dari penulisan karakter Sophie. Film kemudian akan berbelok ke arah yang betul-betul baru, di mana fokus sudah berganti dari pengawasan menjadi pendekatan. Sophie adalah anak yang cerdas dan somehow maksa. Jadi kita bisa melihat keterpaksaan apa yang ia ingin ciptakan lewat sosok JJ.

Tahap konfrontasi kemudian bergulir mengikuti koridor ini. Mereka coba memberikan apa-apa aja sih yang perlu ada ketika kita bikin cerita di mana seorang agen rahasia harus berpura-pura menjadi “ayah” dari seorang bocah kecil.

My Spy

Film tentu akan menjual kekikukan JJ sepanjang tahap konfrontasi itu. Bagaimana JJ yang belum pernah sedekat itu dengan kehidupan sipil, dipaksa untuk bisa menyesuaikan diri. Tools ini sangat terlihat mulai dari ketika JJ bertemu dengan Sophie, makan bersama dengan ibunya Sophie, sampai hadir di kelas saat Hari Kebersamaan.

Selain itu, perlu diketahui pula bahwa menjalin hubungan dengan orang yang dipantau itu sangat tidak boleh dilakukan karena dapat mengancam posisi agen rahasia itu sendir. Cuma ya dasar anak kecil. Karena ia cerdas membaca situasi, JJ jadi tak berkutik. Hal ini membuat kita jadi langsung “klik” sama Sophie, walaupun tidak cukup jelas diceritakan bagaimana ia bisa memahami hal-hal spionase dalam usia yang sangat muda.

Kekikukan-kekikukan JJ menjadi unsur komedi film ini. Untuk beberapa bagian, akan terasa biasa saja mungkin karena konteksnya JJ harus mingle sama anak kecil. Tapi ketika ia harus bergaul dengan orang lain yang seumuran, kerap kali komedinya dapet. Enak lah buat ditonton sama penonton dewasa, sehingga bisa bilang, “Anj*r goblo*”. Gak sampe yang ngakak banget cuman lumayan lah. Paling berkesan adalah ketika film menjelang akhir. Di sana ada sebuah tribute yang jelas-jelas di-mention dan jika melihat tuntutan naratif plus build-up nya, bagian ini bisa dikatakan adalah bagian yang paling pecah.

Mengenai aspek sinematiknya, Dave Bautista kelihatan konyol di sini. Ia terlihat berbeda dibanding awal dan pertengahan film karena terpapar fungsi kostum. Seperti yang kita tahu, sebagai seorang agen rahasia JJ pasti memiliki selera baju yang biasa aja, cenderung membosankan, dan terlalu menunjukkan kesan macho. Nah hal itu coba diubah dengan memanfaatkan salah dua karakter pendukung. Kemudian dari segi akting, Dave akhirnya melakukan sesuatu yang diharapkan. Setidaknya begitu.

My Spy

Masih dari ranah sinematik, cara lain untuk menampilkan unsur komedi selain dengan memanfaatkan kekikukan JJ adalah dengan memanfaatkan elemen. Ini sudah biasa ada di film-film spionase, cuma di “My Spy” sutradara coba menjadikannya lucu dan somehow ramah anak. Sekilas film ini mengingatkan kita pada “Kindergarten Cop” (1990) yang dahulu dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger, dan memiliki naratif yang senada.

Untuk gadgets, tidak ada yang istimewa. Peralatan spionase yang ditampilkan oleh “My Spy” sangat sederhana. Malahan, film ini lebih mengandalkan brawl and bruise dari Dave Bautista. Cukup tipikal karena mata-mata itu identik dengan peralatan dan gak ujug-ujug pertarungan jarak dekat.

Cuman ini beda. Apakah hal tersebut mengindikasikan miscast? Mengingat Dave sendiri pernah terlibat di franchise film James Bond sebagai penjahat. Beralih kembali ke narasi, intrik tipu-tipu yang biasa jadi makanan film spionase pun hanya sedikit nampak di sini. Hanya saja kejutan itu masih kurang greget.

Kemudian mengenai karakter pendukung. Ada beberapa catatan yang patut diberikan. Ada yang stereotip banget mulai dari desain karakter sampai pengembangan arc-nya. Kemudian ada juga yang jatuhnya “jijay” walaupun bisa bikin ketawa. Mereka sangat berperan dalam kejutan yang tadi disinggung, cuman melihat character’s arc-nya ini seperti dipaksakan.

My Spy

Kemudian yang paling disesalkan adalah sangat minimnya exposure terhadap karakter antagonis. Film sepertinya lupa jati diri bahwa ini bukan seluruhnya mengenai ayah-anak. Ada misi yang harus diselesaikan dan ada penjahat yang harus ditangkap. Sayang, porsi penjahatnya sangat kurang sehingga kita akan kesulitan untuk menikmati hubungan yang ada antara si antagonis ini dengan keluarga yang JJ awasi. Gak ada emosinya di sana. Hanya sekelebat terus udah selesai. Mending kalau karakter penjahatnya berkesan, ini tidak. Biasa-biasa aja. Forgettable, though.

Kekeluargaannya dapet, lucunya lumayan, hanya unsur spionasenya kurang. Itu kurang lebih rangkuman yang bisa diberikan untuk “My Spy”. Kayaknya kalau berdasarkan penilaian tersebut, wajar jika film ini rilis duluan di OTT. Lumayan buat hiburan keluarga di mana seluruh anggota bisa nonton filmnya bersama-sama meski yah, tidak ada konflik yang nonjok banget di tahap konfrontasinya.

Kemudian tidak ada keseruan-keseruan khas film mata-mata seperti alat canggih, dan juga efek-efek visual yang wah. Sesuai ekspektasi. Film aksi-komedi yang tidak mengejutkan sama sekali.

 

Director: Peter Sega

Casts: Dave Bautista, Kristen Schaal, Chloe Coleman, Ken Jeong

Duration: 109 Minutes

Score: 6.0/10

The Review

6 Score

My Spy disutradarai oleh Peter Segal (Get Smart), menceritakan agen CIA, JJ (Dave Bautista) yang harus menyamar bersama Sophie, anak dari target yang sedang diintainya. Ceritanya sederhana, ibu dari sang anak dicurigai terlibat kejahatan dengan gembong penjahat. Bagaimana kelanjutan film ini? Apakah misi yang dijalankan JJ berhasil? Atau malah gagal melakukan tugas yang seharusnya bisa ia selesaikan? Film My Spy sudah bisa kalian tonton di Video on Demand Prime Video yang biayanya relatif terjangkau.

Review Breakdown

  • Acting 0
  • Cinematography 0
  • Entertain 0
  • Scoring 0
  • Story 0
Tags: agen CIAChloe ColemanDave BautistaJJKen JeongKristen SchaalMy SpyPeter Segal
Juventus Wisnu

Juventus Wisnu

“Don't ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and do that. Because what the world needs is people who have come alive.”

Related Posts

Dave Bautista - Drax

Dave Bautista Kemungkinan Akan Bintangi ‘Unleashed’

August 7, 2022
guardians of the galaxy

Eksklusif! Ini Detail Penting dari ‘Guardians of the Galaxy Vol. 3’

August 3, 2022
rocket raccoon

‘Guardians of the Galaxy Vol. 3’ Hadirkan Baby Rocket Raccoon

July 25, 2022
thor love and thunder

Review Film – ‘Thor: Love and Thunder’

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cineverse

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Follow Us

  • Home
  • About Us
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In