‘Zero’ dibuka dengan scene yang sangat menarik. Suasana western terlihat di Meerut, Uttar Pradesh di mana Ashok Singh (Tigmanshu Dhulia) terlibat pertikaian dengan Bauaa Singh (Shah Rukh Khan). Adegan itu ternyata hanya mimpi belaka. Bauua terbangun dan mendapati mimpinya itu dengan keributan dengan ayahnya di rumah. Sebagai seorang pria berpostur kerdil atau cebol, Bauua selalu tampil percaya diri, penuh pesona, dengan sedikit arogan. Terlahir dari keluarga kaya, dirinya selalu berselisih dengan ayahnya akibat sering membagi-bagikan uang kepada orang di sekitar rumahnya, sementara ibunya (Sheeba Chaddha) memiliki kesulitan melindunginya kala mereka sedang bertengkar hebat.
Dengan usianya yang telah menginjak 38 tahun, Bauua berusaha mencari jodoh lewat mak comblang, Panday (Brijendra Kala) untuk menemukan pengantin wanita untuk dirinya sendiri dan menemukan foto yang disembunyikan Panday di laci mejanya.

Setelah ditemui, betapa kagetnya Bauua ketika mengetahui kalau wanita yang ditemuinya, Aafia Yusufzai Bhinder (Anushka Sharma), merupakan seorang ilmuwan NASA lumpuh yang menggunakan kursi roda yang terikat kursi roda. Aafia yang memiliki ayah keturunan Pashtun (Afghanistan) ini terpikat oleh Bauua karena ia tidak melihat diirinya yang cacat namun lebih kepada pribadinya. Namun Bauua menjadi ciut ketika mengetahui kalau Aafia ingin menikahinya dalam waktu cepat, sedangkan dirinya merasa belum siap.
Di lain sisi, sahabat baiknya, Guddu (Mohammed Zeeshan Ayyub) memberitahukan kalau idolanya, Babita Kumari (Katrina Kaif) akan bertemu dengan pemenang lomba dance yang Bauua lihat di sebuah majalah. Maka Bauua bergegas meninggalkan Aafia dan pergi mengejar mimpinya bertemu Babita.

Film yang disutradarai oleh Aanand L Rai (Raanjhanaa, Tanu Weds Manu) ini agak berbeda dengan tipikal film-film drama percintaan Bollywood yang biasanya mudah ditebak. Kini dengan memanfaatkan perbedaan fisik tubuh pemeran utamanya, Aanand mencoba masuk lewat karakter Bauua yang cenderung narsistik dan egosentrik, sebuah peran yang sebenarnya banyak dimainkan di film Bollywood, namun karena cara pandang kita diarahkan kepada sosok cebol Bauua, maka peran yang dimainkan oleh Shah Rukh Khan ini agak terasa aneh. Intermediate bagian pertama dalam Zero ini berlangsung mulus, tanpa ada gangguan berarti.
Pengenalan karakter utama, baik dari Bauua maupun Aafia sangat mengesankan. Sifat percaya diri yang berlebih dari Bauua meninggalkan kesan mendalam pada Aafia, terlebih dengan romansa yang ditunjukkannya lewat tarian maupun nyanyian. Lagu “Mere Naam Tu” digarap dengan visualisasi penuh warna yang sangat indah. Taburan warna-warni dan percikan air yang dilontarkan di selasar hotel dengan timing yang presisi dan efek slow motion, mendramatisasi scene ini bak dunia dongeng.

Selepas intermediate kedua, cerita mulai tidak fokus kepada inti permasalahan, malah mengarah ke permasalahan dan konklusi yang terkesan mengada-ada. Lomba dance yang terlalu menggampangkan Bauua untuk memenangkannya, bahkan dengan koreografi yang bisa dibilang standar untuk ukuran Bollywood. Walapun kehadiran Salman Khan sangat memikat sebagai bintang tamu di adegan dance itu, tetap tidak bisa menolong adegan itu secara keseluruhan.
Scene yang terlalu dibuat-buat adalah saat adegan mengirim pesawat berawak ke Mars. Adegan yang seharusnya terlihat nyata dan penuh kerumitan, lagi-lagi digampangkan dengan sedemikian rupa, sehingga ekspedisi ini berani mengirimkan manusia dan justru bukan simpanse yang notabene selalu menjadi tolak ukur keberhasilan ekspedisi ke luar angkasa.

Katrina yang tampil di ‘Zero’ sebagai superstar Bollywood, memang tampil baik sebagaimana film sebelumnya. Walaupun akhir-akhir ini dirinya memerankan peran pembantu di beberapa film, namun peran yang dimainkannya cenderung krusial. Bintang utamanya justru ada di Anushka Sharma. Perannya mengingatkan kita akan almarhum Stephen Hawking yang diperankan oleh Eddy Redmayne dan sempat diangkat ke layar lebar lewat “Theory of Everything” (2014). Aktingnya memang memukau dengan pembawaan mimik yang sangat natural membuat ‘Zero’ lebih hidup.
Untuk CGI-nya sendiri, walau sekilas terlihat mengesankan, teknologi yang pernah digunakan di trilogi “Lord of the Ring”, ini memang membuat sosok Shah Rukh Khan menjadi kerdil, namun terlihat tak konsisten di beberapa adegan. Malah di beberapa scene ada yang terlihat tak proporsional dengan badannya.
Terlepas dari baiknya akting dari cast utama film ini, lemahnya naskah yang ditulis oleh Himanshu Sharma selepas intermediate pertama ini sangat mengganggu dan membuat konklusi film ini sedikit mengambang, sekilas mengingatkan kita akan konklusi yang terdapat dalam genre film fantasy. Pada akhirnya, sebagai film yang menjual nama besar pemainnya, ‘Zero’ tetap mampu menghibur kita dengan kekuatan akting cast-nya, sejumlah lagu dan koreografi tarian yang diramu apik.
Di intermediate kedua yang paling mengejutkan adalah tampilnya cameo sejumlah bintang besar Bollywood seperti Sridevi, Alia Bhatt, Deepika Padukone, Karisma Kapoor, Kajol, Rani Mukerji dan Juhi Chawla. Melihat aktris besar seperti Sridevi di layar lebar untuk terakhir kalinya di ‘Zero’ sebelum meninggal, terasa sangat emosional bagi para penggemarnya. Rasanya tepat kalau adegan-adegan yang ada di film ini dapat menghibur kita dengan suguhan yang “tidak biasa” seperti ‘Zero’.
‘Zero’ sudah bisa Chillers saksikan di bioskop-bioskop terdekat di kota kamu.
Director: Aanand L Rai
Starring: Shah Rukh Khan, Anushka Sharma, Katrina Kaif, Mohammed Zeeshan Ayyub, Tigmanshu Dhulia, Sheeba Chaddha, Salman Khan
Duration: 164 Minutes
Score: 6.5/10