'Waiting for the Barbarians', Kekejaman Imperialis yang Mendapat Pertentangan Keras
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

‘Waiting for the Barbarians’, Kekejaman Imperialis yang Mendapat Pertentangan Keras

Adam Pratama by Adam Pratama
August 10, 2020
in Featured, Movies, Reviews
‘Waiting for the Barbarians’, Kekejaman Imperialis yang Mendapat Pertentangan Keras

© Fabrizio Di Giulio

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

‘Imperfect’ The Series Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix

Ngefans sama LOTR? Serial Terbaru dari Prekuel ‘The Lord of the Rings’ Segera Hadir

“I’m speaking of particular situations. Situations where I am probing for the truth. Since all is not well here, I expect further measures will be taken.” – Colonel Joll.

 

Mola TV biasanya dikenal sebagai tempat di mana kita bisa nonton Liga Inggris. Nah berhubung sekarang Liga Inggris sudah selesai, Mola TV coba menaikkan beberapa konten baru lainnya. Salah satunya adalah film.

Tidak disangka, film yang dibawa adalah “Waiting for the Barbarians” mereka persembahkan di tanggal yang sama dengan perilisan VOD-nya di seluruh dunia. Jadi kita gak perlu capek-capek lagi. Cukup langganan dengan harga terjangkau dan bisa nonton akting berkelas dari aktor-aktor terbaik di dunia.

Oh, ngomongin soal dunia, “Waiting for the Barbarians” sudah teruji kualitasnya di kancah internasional. Film ini melakukan premier di Venice International Film Festival 2019.

ADVERTISEMENT
© Fabrizio Di Giulio

Yang jadi pusat perhatian dari film adalah bergabungnya tiga aktor hebat dari Hollywood, yang mana masing-masing merepresentasikan tiga generasi berbeda. Mereka adalah Mark Rylance, Johnny Depp, dan Robert Pattinson. Bahkan, saking ngaruhnya star factor ini, tagar #WaitingforJohnny ramai di tab mention Twitter kami.

Untuk karakter utamanya sendiri jatuh pada Mark Rylance, yang berperan sebagai Magistrate. Ia bertugas untuk mengepalai suatu wilayah yang dikuasai oleh sebuah Empire. Suatu hari Magistrate didatangi oleh utusan Empire yang keji, yaitu Kolonel Joll (Johnny Depp). Kedatangan Kolonel Joll adalah untuk mengecek keamanan wilayah dari ancaman Barbarians.

Isu kolonialisme adalah isu yang universal dan tidak akan lekang dimakan zaman. Namun bedanya, film ini akan lebih membawa kita dari sudut pandang sang penjajah, bukan yang dijajah. Bagaimana seorang penjajah itu juga bisa menjadi orang yang tidak dapat bersuara. Magistrate mengetahui banyak hal tentang daerahnya. Ia pun paham akan posisi Empire dan bagaimana bersikap kepada masyarakat setempat.

© Fabrizio Di Giulio

Di sisi lain, Kolonel Joll adalah orang yang menjalankan perintah. Di awal film Johnny Depp langsung memberikan karakter ini kekuatan dengan menuturkan bagaimana mereka bisa mendapatkan kebenaran. Secara sederhana, “Waiting for the Barbarians” langsung menunjukkan konflik tersebut, dan berkat akting Johnny Depp yang intimidatif, eksposisi sederhana ini jadi menarik untuk disimak.

Lebih ke isunya, kolonialisme di sini tampil dalam desain yang klasik. Terlihat jelas dari latar waktu, latar set yang berada di gurun tandus, kemudian pakaian yang dikenakan oleh para karakternya, dan fakta bahwa yang menjajah adalah Empire. Cuman ada lah hal yang berkaitan dengan penjajahan dan relate hingga sekarang. Pertama adalah sifat serakah.

Kemudian yang kedua adalah penggelapan kebenaran. Hal tersebut lalu dibumbui oleh penderitaan dan siksaan yang diterima mereka yang dijajah. Ada beberapa gambar yang tergolong sadis di film ini. Meski tidak ditunjukkan secara langsung adegan aksinya, melainkan hasilnya saja, tapi tetap sebaiknya anak-anak tidak melihat itu.

© Fabrizio Di Giulio

Sedikit intermezzo, mengenai pakaian yang dikenakan, ada satu item/asesoris yang mencolok dari Kolonel Joll yaitu kacamata. Bentuknya tidak lazim, namun di sisi lain juga terlihat unik dan keren.

Untuk lebih enak menontonnya, film memberikan penanda untuk setiap babak. Ada dua tulisan di mana tulisan yang font-nya lebih besar menandakan musim, lalu di bawahnya dengan font lebih kecil adalah topik yang dibawa di bagian tersebut misalkan “The Girl”, atau “The Enemy”.

Sedikit banyak ini memberikan petunjuk buat kita karena “Waiting for the Barbarians”menggunakan sistem penceritaan informasi tertutup. Kita akan terus mengikuti karakter Magistrate jadi dengan adanya informasi penanda, kita akan tahu apa yang kiranya akan terjadi.

© Fabrizio Di Giulio

Nah dalam salah satu bagian, kita akan berkenalan dengan seorang gadis tawanan yang menderita. Di sini kita akan melihat bagaimana perasaan orang yang dijajah, meski film tetap konsisten berada di sudut pandang Magistrate. Kita bisa melihat tidak semudah itu lho bagi korban untuk bisa pulih dari siksaan yang kejam. Di bagian ini juga akan terlihat relasi yang instan muncul akibat rasa kasihan.

Beralih ke aspek sinematik. Akting pasti menjadi sorotan. Mark Rylance, yang merupakan aktor veteran membuat karakter Magistrate menjadi sosok pemimpin yang bijaksana. Ia tahu apa yang terbaik untuk warganya dan memiliki hati nurani.

Sementara itu Johnny Depp memerankan karakter yang bengis, cartoonish, dan itu semua ia lakukan karena perintah. Hanya itu yang membuatnya tidak terkesan satu dimensi. Ia memerankan seorang antagonis yang tidak meledak-ledak, tapi tetap sialan.

Perlu diperhatikan shot close-up yang mengarah ke Joll. Mata dari Depp itu seperti mengatakan sesuatu. Terakhir adalah Robert Pattinson. Karakternya memiliki jabatan dibawah Kolonel Joll. Muncul ketika tahap kedua akan berakhir, tidak salah kalau kita mengharapkan screen time yang lebih banyak. Mandel di sini hanya sebatas karakter pendukung biasa. Cuman duetnya dengan Joll itu pas karena Mandel lebih ke bagian kotor.

© Fabrizio Di Giulio

Kelemahan “Waiting for the Barbarians” yang sangat jelas ada di turning point kedua. Ini padahal sangat krusial karena menjadi pintu sebelum kita masuk ke babak resolusi. Dalam kasus ini, tahap persiapan dan konfliknya sebetulnya sudah bagus. Apa aja yang mau dikasih lihat, susunannya seperti apa, jelas semua.

Sayang banget di bagian akhir ini melempem. Mungkin hal ini tidak terlepas dari keputusan film yang menggunakan batasan informasi tertutup tadi. Jadi ya semua penceritaan tetap berada di sisi Magistrate. Kita hanya menunggu kapan situasi berubah. Kita saja tidak tahu apa yang membuat Kolonel Joll pergi dari benteng itu. Apa penyebabnya? Masih belum jelas. Tau-tau beda aja tampilannya, padahal mulai saat ini semua akan berubah ke depannya.

Di masa sekarang yang sudah serba modern, kolonialisme atau penjajahan sebetulnya tetap terjadi. Tidak hanya dari manusia satu ke manusia lainnya, namun bisa juga dari manusia ke lingkungan. Pemanfaatan sumber daya yang tidak pandang bulu, dan tidak bertanggung jawab alias biadab.

© Fabrizio Di Giulio

Meski begitu, jadilah Magistrate yang selalu mengetahui apa yang terbaik dan tidak takut untuk membela yang benar meski berada di posisi yang salah. Sinematografi yang indah dari Chris Menges tidak luput dari sasaran karena film tidak melulu berkutat di dalam benteng saja. Jadi ada variasi lain, soalnya kalau tidak begitu film jadi cederung membosankan.

Akhir dibuat lebih terbuka, di mana audiens bisa menduga apa yang dimaksud dari gambar yang ada. Ini cukup berbeda dengan versi novelnya karangan John Maxwell Coetzee.

 

Director: Ciro Guerra

Casts: Mark Rylance, Johnny Depp, Robert Pattinson, Gana Bayarsaikhan

Duration: 112 Minutes

Score: 7.3/10

The Review

Waiting for the Barbarians

7.3 Score

Waiting for the Barbarians menceritakan tentang bagaimana imperialisme dan kolonialisme mengganggu kehidupan rakyat biasa di abad ke-19. Mark Rylance adalah hakim dari sebuah pemukiman damai yang suatu hari didatangi Johnny Depp, yang merupakan kolonel kejam yang mencurigai adanya pemberontakan dan menggunakan siksaan untuk mendapatkan pengakuan.

Review Breakdown

  • Acting 0
  • Cinematography 0
  • Entertain 0
  • Scoring 0
  • Story 0
Tags: cineverseGana BayarsaikhanImperialismeJohnny DeppKoloniaslismeMagistrateMark RylanceReview Waiting for the BarbariansRobert PattinsonWaiting for the Barbarians
Adam Pratama

Adam Pratama

Founder CINEMANIA ID, now becoming @cineverse.id. Batch 2 @mrabroadcastingacademy, Batch 4 adv class @kelaspenyiar_id. @imsi_fibui @fibui_basketball

Related Posts

Wetv Imperfect Orginal Series

‘Imperfect’ The Series Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix

by Arif Firdaus
January 14, 2021
0

...

The Hobbit

Ngefans sama LOTR? Serial Terbaru dari Prekuel ‘The Lord of the Rings’ Segera Hadir

by Juventus Wisnu
January 15, 2021
0

...

Discussion about this post

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Panduan Lord Knight Ragnarok M Tipe AGI Crit, Bash & Pierce Build,

Panduan Lord Knight Ragnarok M Tipe AGI Crit, Bash & Pierce Build,

May 6, 2020
Di Harry Potter Universe, Inilah 10 Tongkat Sihir Terkuatnya

Di Harry Potter Universe, Inilah 10 Tongkat Sihir Terkuatnya

November 25, 2020
Ini 25 Lagu Rolling Stones yang Paling Asyik Didengar

Ini 25 Lagu Rolling Stones yang Paling Asyik Didengar

May 11, 2020
As the Gods Will (2014), Permainan Maut bagi Pencinta Gore

As the Gods Will (2014), Permainan Maut bagi Pencinta Gore

May 11, 2020
‘Ave Maryam’, Romansa Terlarang yang Menuai Pergulatan Batin

‘Ave Maryam’, Romansa Terlarang yang Menuai Pergulatan Batin

0
6 Pemeran Batman Terburuk dan Terbaik Hingga Saat Ini

6 Pemeran Batman Terburuk dan Terbaik Hingga Saat Ini

0
Sajian Unik Lobo Restaurant Dalam Peringati Kemerdekaan RI ke-72

Sajian Unik Lobo Restaurant Dalam Peringati Kemerdekaan RI ke-72

0
Wetv Imperfect Orginal Series

‘Imperfect’ The Series Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix

0
Wetv Imperfect Orginal Series

‘Imperfect’ The Series Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix

January 14, 2021
The Hobbit

Ngefans sama LOTR? Serial Terbaru dari Prekuel ‘The Lord of the Rings’ Segera Hadir

January 15, 2021
Netflix 2021

Intip Yuk Film Blockbuster Keluaran Netflix di Tahun 2021

January 13, 2021
Sobat Ambyar

Referensi Bagus Bramanti yang Tak Terduga di ‘Sobat Ambyar’

January 13, 2021
ADVERTISEMENT

Cineverse

Entertainment news, film reviews, awards, film festivals, box office, entertainment industry conferences.

© 2020 Cineverse - All Right Reserved.

  • About Us
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 Cineverse – All Right Reserved.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In