“There are many things i never told you” – Pin Jui.
Mencari kerja di Amerika bagi banyak orang merupakan keberhasilan tersendiri, terutama bagi mereka yang taraf hidupnya di bawah rata-rata. Hal tersebut berlaku pula bagi Alan Yang, seorang penulis skenario, produser dan aktor, yang dikenal karena kesuksesan karyanya seperti serial Parks and Recreation dan Master of None.
“Tigertail” sendiri merupakan debutnya sebagai sutradara, di mana ia juga berperan dalam menulis skenario film tersebut. Diambil dari pengalamannya sebagai seorang anak imigran dan kisah hidup ayahnya yang miskin, lalu datang dari Taiwan mencari peluang kerja di Bronx, New York.
Setelah kematian ayahnya, ibu Pin Jui, menitipkan Pin Jui kepada kakek neneknya. Pin Jui kecil menghabiskan hari-harinya di desa sementara ibunya mencoba mencari pekerjaan di kota. Dia berteman dengan seorang gadis bernama Yuan, yang mengalihkan perhatiannya dari kehilangan orang tuanya. Kemudian Pin Jui pun terpaksa meninggalkannya karena ibunya datang menjemputnya untuk tinggal dengannya.
Beberapa tahun kemudian, Pin Jui yang telah tumbuh menjadi seorang pemuda, bertemu kembali dengan Yuan, teman masa kecilnya dan romansa antara mereka pun terjadi. Dia menghabiskan hari-harinya bekerja keras di sebuah pabrik gula setempat dan malam-malamnya bersama sang pacar, Yuan. Tapi diatas segalanya, Pin Jui mempunyai impian untuk meninggalkan Taiwan dan pergi ke Amerika, untuk menemukan kesuksesan di sana sehingga jika ia nantinya telah punya cukup uang, ibunya dapat berhenti bekerja.
Tapi sayangnya ia sangat miskin, untuk melakukan itu, ia menerima tawaran bosnya yang menyanggupi membayar biaya perjalannanya asalkan ia mau menikahi putrinya, Zhenzhen.
Film ini menceritakan secara lengkap masa kehidupan Pin Jui, dari masa kecilnya di Taiwan hingga usia tuanya di Amerika. Adegan-adegan masa kecil dan beralih ke masa remaja hingga menjadi seorang pemuda berjalan dengan alur cerita yang rapi dan juga baik, film ini memberikan visualisasi yang apik tentang lansekap pedesaan di Taiwan pada tahun 60-an dan juga visualisasi yang menarik tentang kehidupan New York di tahun 70-an.
Film ini secara cerdas menarasikan cerita yang merefleksikan pilihan hidup si karakter utama dan apa yang membuatnya berimigrasi ke Amerika untuk memulai kehidupan baru. Film ini membawa audiens bolak-balik antara masa kini dan masa lalu, untuk mendapatkan gambaran seutuhnya perjalanan hidup Pin Jui yang menggubahnya menjadi seorang pria seperti sekarang.
Penggambaran sosok Pin Jui di saat mudanya memang sangat kontras dengan masa tua nya. Di masa mudanya, Pin Jui adalah seorang yang penuh harapan, romantis, suka berpetualang dan berteman tetapi dirinya yang lebih tua adalah seorang yang pendiam, enggan membuka dirinya bahkan kepada putrinya sekalipun, dan kadang ia juga bersikap sinis.
Hal itu salah satunya dikarenakan karena adanya dua perempuan yang terlibat dalam kehidupan Pin Jui, yang akhirnya membentuk ceritanya masing-masing, kekasih masa muda Pin Jui yaitu Yuan dan istrinya Zhenzhen. Pertemuan dan pertemanannya kembali dengan Yuan lalu berkembang menjadi romansa, tapi di saat romansa mereka sedang tumbuh, Pin Jui akhirnya juga harus meninggalkannya tanpa pesan demi mengejar mimpinya ke Amerika.
Pilihan yang harus diambil Pin Jui yang pada akhirnya jua meninggalkan penyesalan yang cukup mendalam dan emosional sampai pada saat sekarang ini. Pernikahannya dengan Zhenzhen sendiri dipenuhi dengan kebingungan, kesepian dan perasaan terisolasi satu dan yang lainnya karena mereka menikah hampir tidak mengenal satu sama lain dan datang dari dunia yang berbeda.
“Tigertail” adalah film yang pada intinya bercerita dari sudut pandang orang tua imigran, menggambarkan aspek pengalaman generasi pertama yang bermigrasi ke Amerika, banyak di antara para imigran ini demi memulai kehidupan barunya di tanah terjanji tersebut terpaksa meninggalkan akar budaya mereka untuk berasimilasi, hingga generasi selanjutnya atau anak-anak mereka mungkin tidak pernah tahu atau memahami akar budaya dan asal-usul mereka.
Selain mengangkat tentang isu keberagaman tadi, film ini juga memberikan penggambaran tentang pilihan dan pengorbanan yang dibuat untuk memenuhi ‘American Dream’. Pin Jui yang selanjutnya mengadopsi nama barat Grover, menemukan dirinya sebagai seorang pria yang hancur, tenggelam dalam penyesalan dan dihantui oleh pilihan yang dibuatnya di masa lalu.
Ada beberapa adegan di mana dia duduk sendirian, memaksakan diri untuk merenungkan pengalaman-pengalamannya yang getir daripada pengalamannya yang lebih manis, pengalamannya bercerita tentang banyak-banyak penyesalan, penyesalan meninggalkan cinta sejati, tentang perkawinannya sehingga ia harus bercerai di masa tua, tentang kegagalannya membawa sang ibu untuk tinggal bersamanya di Amerika dan juga tentang hubungan dengan putrinya yang kaku dan canggung. Ini adalah penyesalan yang harus ditanggung Pin Jui saat sekarang ini dan pada tahap berikutnya bagaimana ia harus berdamai dengan penyeselannya sekarang ini.
Di sisi cerita yang lain, Pin Jui berusaha memperbaiki hubungannya dengan putrinya, Angela dan dengan seiring berjalannya waktu, Pin Jui pada akhirnya berani untuk lebih membuka dirinya kepada Angela, hingga komunikasi antar keduanya semakin baik. Sayangnya karakter tentang Angela sendiri kurang tergambarkan secara emosional, bagaimana ia terluka, sakit hati dan makin terasing karena sifat ayahnya yang pendiam dan tertutup, kurang terwakili dari sisi ekspresi dan emosinya.
Dari judulnya sendiri, Tigertail diambil dari nama sebuah kota di Taiwan, dimana ia tinggal dan bekerja bersama sang ibu yang bernama Huwei yang diterjemahkan menjadi Tigertail dalam bahasa Inggris.
Karakter Pin Jui sendiri dalam film ini diperankan oleh tiga aktor yang berbeda, pada waktu anak-anak diperankan oleh Zhi Hao Yang, Hong Chi Lee sebagai pria muda dan di usia tuanya oleh Tzi Ma. Ma memberikan kinerja yang meyakinkan, ia tampil dengan penuh kekayaan emosi sebagai pria tua yang kesepian, terasing dari orang-orang yang dia cintai, ekspresinya penuh kesedihan dan penyesalan yang tidak banyak disampaikan lewat kata-kata tapi lewat bahasa tubuhnya.
Film ini sudah bisa kita tonton di Netflix, jadi jangan lewatkan harunya film ini.
Director: Alan Yang
Casts: Zhi Hao Yang, Hong Chi Lee, Tzi Ma, Kunjue Li, Yo Hsing Fang, Joan Chen, Kuei Mei Yang, Christine Ko, Fiona Fu
Duration: 91 minutes
Score: 7.5/10
The Review
Tigertail
Tigertail menceritakan kisah seorang imigran Taiwan, Pin Jui, yang mencari kerja di Amerika dan setelah tua, hidupnya dipenuhi banyak sekali penyesalan. Film yang disutradarai oleh Alan Yang ini mengambil dari pengalamannya sebagai seorang anak imigran dan kisah hidup ayahnya yang miskin, lalu datang dari Taiwan mencari peluang kerja di Bronx, New York. Gimana cerita selanjutnya, tonton film Tigertail ini hanya di Netflix.