“Maybe your appetite is disproportionate to the size of your abilities, start small, seconds, not decades. So much can change in a matter of seconds. One could overthrow an empire; one could fall in love. An acorn doesn’t become an oak overnight.” – Sir Reginald Hargreeves.
Lewat kesuksesan musim pertamanya, Netflix tak perlu waktu lama untuk segera memproduksi musim berikutnya. Series adaptasi komik rekaan mantan vokalis My Chemical Romance ini rupanya menuai banyak ‘viewer’ dan menjadi salah satu series Netflix terpopuler pada saat pekan pertama perilisannya.
Musim ke-2 nya kali ini masih dalam supervisi Gerard Way dan Gabriel Bá, bersama dengan produser Steve Blackman dan sebagian besar jajaran pemain utama pada musim pertama-nya turut tampil kembali dalam serial lanjutannya ini.
Usai menyelamatkan diri dari kiamat 2019, The Umbrella Academy ‘bersaudara’ tersebar dalam runut waktu mulai dari tahun 1960 sampai 1963 dengan turut membawa ‘akhir dunia’ kembali bersama mereka. Five (Aidan Gallagher) yang terakhir sampai pada ‘hari akhir’ perang dunia ke III ditahun 1963, mau tidak mau harus kembali mengumpulkan saudaranya dan mencegah kiamat tersebut.
Di lain tempat, The Handler (Kate Walsh) ingin membalas dendam kepada Five atas perbuatannya di masa lalu, sekaligus menguasai dewan penjaga lini waktu yang disebut The Commission.
Setelah musim pertama-nya bertindak sebagai prolog menjanjikan yang berfungsi sebagai perkenalan para karakter, “The Umbrella Academy” musim ke-2 nya ini rupanya memiliki ‘color tune’ yang lebih cerah dan terkesan vintage. Tidak seperti sebelumnya yang terlalu ‘gelap’ dan berfokus pada misteri kekuatan karakter Vanya (Ellen Page), para ‘Siblings’ kali ini memiliki porsi durasi screentime yang seimbang.
Setiap karakter memiliki ‘dilema’ yang harus mereka selesaikan secara pribadi, sebelum bekerjasama mencegah bencana besar yang akan datang. Hal tersebut tentunya menambah rasa ‘humanis’ seorang manusia super yang harus meninggalkan kehidupan normal mereka karena memegang tanggung jawab sebagai seseorang yang memiliki kelebihan untuk bisa melindungi umat manusia.
Selain itu, penampilan kembali karakter Sir Reginald Hargreeves (Colm Feore) pada masa sebelum menemukan para ‘siblings’ ini, nyatanya dapat memuaskan rasa penasaran penggemar akan latarbelakang pria pendiri akademi superhero tersebut. Termasuk beberapa ‘easter egg’ yang disebar di akhir episode yang sepertinya akan menjelaskan lebih detil wujud asli dibelakang layar Ayah yang mengadopsi 7 anak super ini.
Musim kali ini juga tidak seserius sebelumnya. Banyak sekali jokes ala Marvel yang tentunya membuat penonton tertawa dan menikmati kemelut kakak-beradik yang terkadang berkelakuan konyol ini.
Dan bukan Umbrella Academy jika tidak menyajikan musik yang ‘ear-catching’ di setiap episodenya. Karena lini waktu yang dituju musim kali ini adalah tahun 60-an, maka akan lebih banyak musik ‘klasik’ ataupun musik populer yang dikemas ‘klasik’ dalam series ini.
Tentunya hal ini akan memanjakan dan membawa rasa ‘nostalgia’ pada khalayak penonton yang sempat merasakan zaman keemasan musik era tersebut.
Paruh akhir musim ini tak hanya menjanjikan akhir yang mengguncang, namun momen senang, sedih, dan terpukau juga terkemas menarik dengan beragam twist yang membuat musim kali ini jauh lebih menarik dari seri perdana-nya. Begitu juga dengan antusias para fans serial ini untuk menunggu musim berikutnya menjadi lebih besar, terlebih dengan momen ‘cliffhanger teaser’ musim berikutnya yang terasa ‘epik’ dan cukup menjanjikan.
Casts: Ellen Page, Tom Hopper, David Castañeda, Emmy Raver-Lampman, Robert Sheehan, Aidan Gallagher, Justin H. Min, Kate Walsh, Ritu Arya
Score: 8.5/10
Editor: Juventus Wisnu
The Review
The Umbrella Academy Season 2
Serial The Umbrella Academy Season 2 ini akan mengajak kita berpetualan ke tahun 60-an dengan tone vintage dan musik catchy. Dan nantikan juga akhir season ini yang penuh kejutan
