“I know she sees me, but she may not know that I see her too”. – Karl-Bertil Nordland.
Melihat judul film dokumenter yang baru saja muncul di streaming ini, pasti akan membuat kita tertarik melihatnya. Pertama, dari judulnya, “The Painter and the Thief”, sekilas menyerupai film-film heist layar lebar, namun yang membuat film ini menarik adalah ide ceritanya itu sendiri dan penerapan gaya naratif non-linear yang digunakan sang sutradara dalam menggarap hubungan seorang pencuri dan seorang pelukis.
Film yang meraih penghargaan Special Jury Prize di Festival Film Sundance 2020 untuk Creative Storytelling ini, idenya bisa dibilang unik, tapi sekaligus aneh, karena lucunya hal ini bisa juga terjadi di kehidupan nyata.
Film yang disutradarai oleh sutradara Norwegia, Benjamin Ree ini mengikuti hubungan yang tidak lazim terjadi, yakni antara seorang pelukis beraliran naturalis asal Ceko, Barbora Kysilkova dan seorang pencuri kecil-kecilan, Karl-Bertil Nordland.
Suatu hari di tahun 2015, dua orang pencuri tertangkap kamera, karena mencuri dua buah lukisan berjudul ‘Chloe and Emma’ dan ‘Swan Song’ yang berukuran relatif besar, dari sebuah Galeri Nobel di Oslo, Norwegia. Dengan cepat, satu pencuri langsung tertangkap, yaitu Karl-Bertil Nordland. Ia menolak memberitahu siapa rekannya yang membantunya mencuri, namun dia lucunya menyetujui permintaan Barbora yaitu duduk untuk ia sketsa dan potret.
Ketika ditanya oleh Barbora kenapa ia mencuri, alasan Karl-Bertil sangat sederhana, yakni karena kedua lukisan itu sangat indah.
Jawaban itu menyentak Barbora yang membuatnya makin penasaran dan mencoba berinteraksi lebih dalam dengan sang pencuri tersebut. Timeline film ini terus berjalan, hingga tiga tahun ke depan, ke tahun 2018, secara bergantian menggunakan dua perspektif karakter utamanya, yakni dari sudut pandang Barbora dan Karl-Bertil.


Kedua perspektif ini akan memberikan audiens, bagaimana kita melihat kehidupan pribadi dari Barbora yang masa lalunya traumatis, masalah keuangan yang menjeratnya; sang pacar, Øystein Stene, yang memandang hubungan Barbora dan Karl-Bertil terlalu dalam; juga melihat bagaimana usaha Barbora mencari lukisannya yang hilang.
Di satu sisi, karakter Karl-Bertil juga sama menariknya. Ia sering berpikiran kosong karena penggunaan obat terlarang yang berlebihan. Setelah putus dengan pacarnya, dia seperti kebingungan sendiri. Hal itu menyebabkan ia masuk rumah sakit karena menderita cukup parah. Namun tak hanya itu, ia juga harus masuk penjara dan mendekam selama satu tahun, karena terlibat sebuah insiden.
Jalan panjang kedua karakter utama ini, kemudian disatukan pada paruh akhir film, dan ditutup dengan sebuah pelukan hangat dan intim dalam sofa yang menutup kisah panjang perjalanan mereka di film ini.

Bagaimana seorang pelukis mendapatkan inspirasinya dalam berkarya, ia peroleh justru lewat seorang pencuri yang mencuri karyanya! Sosok pembuat masalah yang penuh tato dengan rupa dan paras seperti anak punk ini, memang memiliki pesonanya sendiri.
Sebuah kebetulan? Pastinya. Siapa yang menyangka semua itu akan terjadi. Namun bagaimana Karl-Bertil bisa menjadi muse yang tepat bagi Barbora, ada dalam diri sang pencuri yang penuh misteri. Dengan segala kekurangan itu, ia bisa tampil estetik lewat grande-nya lukisan Barbora, yang memunculkan aura positif bagi orang yang melihatnya.
“The Painter and the Thief” ini telah mengawali debut perdananya lewat streaming di seluruh dunia pada 22 Mei.
Director: Benjamin Ree
Casts: Barbora Kysilkova, Karl-Bertil Nordland
Duration: 102 Minutes
Score: 8.5/10
The Review
The Painter and the Thief
'The Painter and the Thief' menceritakan relasi yang aneh antara sang pelukis Barbora Kysilkova, dengan pencuri Karl-Bertil Nordland, yang mencuri lukisannya. Semua itu karena rasa penasaran dan mendengar alasan kenapa sang pencuri itu melakukan hal tersebut. Film dokumenter menarik ini sudah bisa kamu temui di berbagai layanan streaming