“Our job is to separate Taliban and the ordinary people. How do we do our jobs, stay safe, respect keeps us safe.” – Letnan Benjamin Keating.
Salah satu film unggulan Netflix baru saja dimunculkan kemarin. Sebuah film bertema peperangan yang diangkat dari novel non-fiksi karya Jake Tapper berjudul “The Outpost: An Untold Story of American Valor”, dan dikeluarkan pada tahun 2012 silam.
Film yang diberi judul “The Outpost” ini menceritakan sekelompok tentara Amerika yang bermarkas di sebuah pos terpencil di dekat kota Kamdesh, Afghanistan yang kewalahan diserang oleh ratusan Taliban pada tahun 2009.
Pertempuran sengit antara Taliban dengan tentara Amerika itu terkenal dengan sebutan Pertempuran Kamdesh, dan dianggap sebagai pertempuran paling berdarah untuk tentara Amerika di tahun itu.

Di tengah kegelapan malam, sebuah helikopter menembus kegelapan malam dan mendarat di sebuah pos terluar tentara Amerika Serikat yang lokasinya terletak di dasar lembah dan dikelilingi gunung tinggi. Helikopter yang ditumpangi Sersan Staf Clint Romesha (Clint Eastwood) dan rekan-rekannya itu mendarat di pos yang berada di Afghanistan Utara, sebuah tempat yang tergolong rawan diserang dari segala penjuru, karena posisinya yang terletak di dasar lembah, dikepung dari berbagai sudut.
Menyiasati hal tersebut, Letnan Benjamin Keating (Orlando Bloom) yang menjadi kepala pos tersebut, berinisiatif untuk menjalin persahabatan dengan tetua suku setempat dan diharapkan dengan cara itu, ia dapat memotong supply senjata dan amunisi ke Taliban.
Tapi tak semudah itu menjalin persahabatan dan menjamin tak adanya konflik. Apakah dengan cara itu pertempuran bisa dielakkan lebih jauh?
Film yang disutradarai Rod Lurie ini langsung memulai konflik pertamanya dengan cepat dan berlangsung sangat tiba-tiba, tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Suasana santai sesama prajurit yang sedang mengobrol di luar mendadak berubah menjadi ajang pertempuran.

Tak lama konflik pertama itu selesai, namun beberapa scene berselang, konflik dimulai lagi dan lagi-lagi semua berlangsung tiba-tiba. Hampir tak ada jeda yang diberikan. Tensi film ini tetap dipertahankan di tingkat medium, dengan kesiagaan tinggi hampir di seluruh durasi film.
Setiap pasukan yang bertempur, disorot dari jarak dekat, dan kamera secara intens mengikuti pergerakan beberapa individu secara konstan, untuk melihat bagaimana raut muka tegang mereka saat dibombardir dari segala arah.
Dan memang close combat dalam film ini sangat mencekam, sehingga saat seorang karakter intinya yang dikorbankan, hal itu akan menambah kedalaman cerita ini.
Namun sayangnya, para pemain tidak dieksplorasi lebih jauh. Kita hanya mendapat sedikit intermezzo di awal, dan seterusnya konflik terus menerus terjadi. Tak ada ruang yang tersisa untuk mengenali beberapa karakter menarik yang ada. Sangat disayangkan hal itu tak bisa dilakukan lebih jauh.
“The Outpost” lebih fokus pada persahabatan yang intens, namun menjurus ke kasar, bukan persahabatan yang hangat dan menyentuh, seperti yang nampak pada “Saving Private Ryan” (1998) atau “1917” (2019). Para prajurit terlihat sangat stress dan emosional menghadapi segala sesuatu yang mereka hadapi di sana, dan wajar saja bila hal itu terjadi.

Namun menjelang peperangan itu selesai, empati ditunjukkan oleh Staf Sersan Ty Carter (Caleb Landry Jones) kepada rekannya yang ia tolong dengan susah payah karena tak bisa berjalan. Aktingnya dalam film ini memang sangat baik, tak mengubah apapun dari sekian banyak cast yang semestinya dari awal sudah mulai dieksplor.
Kalau saja itu dilakukan, film ini bisa sejajar dengan film-film peperangan terbaik lainnya, seperti “Black Hawk Down” (2001) ataupun “The Hurt Locker” (2008).
Terlepas dari itu, “The Outpost” memberikan kepada kita perspektif perang dengan intensitas tinggi. Bagaimana caranya bertahan hidup dari gempuran musuh. Tentara Amerika di sini bukan sebagai pihak aggressor, namun sebagai pihak yang humble, mencoba bertahan hidup di tengah lingkungan yang asing dan jauh dari mana-mana.
Itulah makna yang coba disampaikan Rod Lurie, untuk menghargai perjuangan mereka yang terlibat dan gugur dalam salah satu pertempuran terhebat yang pernah dialami Amerika Serikat di Afghanistan.
Director: Rod Lurie
Casts: Orlando Bloom, Scott Eastwood, Caleb Landry Jones, Milo Gibson, Bobby Lockwood, Jacob Scipio, Jack Kesy, Celina Sinden, Taylor John Smith, Alexander Arnold, Will Attenborough, James Jagger
Duration: 123 Minutes
Score: 7.2/10
The Review
The Outpost
"The Outpost" menceritakan saat tentara Amerika yang bermarkas di sebuah pos terpencil di luar kota Kamdesh, Afghanistan, kewalahan diserang oleh ratusan Taliban. Apakah mereka bisa lolos dari serangan itu?