“My friend Teddy says your life flashes in front of your eyes when you die. I think it would be better if it did that while you lived. That way, you could see all the good memories and be happy.” Nathan.
Sebuah film yang semestinya tayang pada minggu ketiga Desember 2020 ini baru saja akan ditayangkan di bioskop Indonesia. Dengan judul ‘Greenland’, film bertema apocalypse yang trailernya tampil secara meyakinkan dan solid ini ternyata tak sebaik dugaan semula.
Filmnya sendiri mengikuti kisah John Garrity (Gerard Butler), yang bekerja sebagai insinyur bangunan. Ia bersama istrinya, Allison (Morena Baccarin) baru saja berpisah dan sesekali mengunjungi rumahnya untuk menengok anak semata wayangnya, Nathan (Roger Dale Floyd).
Tak lama kemudian John dan keluarganya akan mengadakan acara barbeque bersama keluarganya di rumah dan mengundang teman-temannya. Dan saat ia berbelanja untuk acara tersebut, ia mendapat telepon peringatan dari pemerintah yang mengharuskan ia bersama keluarganya untuk diungsikan ke sebuah bunker yang belum diketahui tempatnya.
John sendiri belum tahu ada peristiwa apa sampai ia melihat berita TV yang memperlihatkan potongan komet Clarke yang jatuh ke Bumi dan mengakibatkan gelombang kejut yang dirasakan hingga rumah John. Pesan peringatan untuk John muncul lagi muncul lewat TV, namun tak semua orang mendapat pesan tersebut. Tetangga John yang sedang ada di rumahnya pun sama sekali tak terpilih ikut masuk ke dalam bunker. Hanya orang-orang terpilih yang berhak diajak, dan John sendiri bersama istri dan anaknya akhirnya berangkat menuju pangkalan udara untuk dikumpulkan menuju bunker yang dijanjikan.
Perjalanan menuju tempat itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Berhasilkah keluarga itu mencapai tempat yang diinginkan?
Film bertema apocalypse seperti ini memang sudah banyak dibuat. Sebut saja ‘Deep Impact’ (1998), ‘Armageddon’ (1998), ‘2012’ (2009), yang masing-masing mempunyai gaya dan keunikannya tersendiri.
Di ‘Greenland’ sendiri kita akan melihat bagaimana keluarga John berusaha keras mencapai tempat yang dinamakan Greenland (yang lucunya baru ia ketahui dari seseorang saat mencari istrinya).
Sayangnya naskah film ini bisa dikatakan buruk. Peristiwa katastropik yang semestinya tampil destruktif dan mengubah cara kita bertindak, di ‘Greenland’ malah ditampilkan pasif, seolah tak ada sesuatu yang besar yang sedang terjadi.
Flow ceritanya sendiri sebenarnya kurang terlalu menarik, cenderung monoton dan mudah ditebak ending-nya. Kita bandingkan saja dengan kompetitornya, yang walaupun banyak menjual CGI, alurnya masih menarik untuk diikuti hingga selesai.
Di satu sisi, ‘Greenland’ yang disutradarai Ric Roman Waugh (Angel Has Fallen), tampaknya ingin tampil beda, dengan tak menjual CGI, yang dampaknya adalah film ini terasa sangat ‘berbau’ drama ketimbang sci-fi. Itu membuat visualisasi bencana itu sendiri terasa tanggung, karena hanya sepotong-potong saja. Ceritanya pun sangat klise, dan kelemahan substansial itu mengubah perspektif kita sebagai audience dalam menyikapi film ini.
Kesimpulannya, ‘Greenland’ memang tak sepenuhnya menghibur. Kita justru diajak melihat bagaimana interaksi keluarga John yang sedang rapuh, berusaha menyelamatkan diri mereka dari bencana yang terjadi. Itu yang ingin ditampilkan Roman, dan bukan bencana yang sedang terjadi. Dan seperti biasa, Gerald Butler dan Morena Baccarin bisa memerankan karakter suami istri ini dengan baik.
Director: Ric Roman Waugh
Cast: Gerald Butler, Morena Baccarin, Roger Dale Floyd, Scott Glenn
Duration: 119 Minutes
Score: 6.3/10
WHERE TO WATCH
The Review
Greenland
'Greenland' menceritakan John dan keluarganya yang harus menyelamatkan diri saat Bumi terkena pecahan komet Clarke. Berhasilkan John melakukan itu semua?