“We were born into a world at war. Between the monsters that destroyed our cities and the monsters we created to stop them. We thought we had sacrificed enough, but the war we thought we finished is just beginning. And the only thing standing in front of the apocalypse is us.” – Jake Pentecost
Film yang sudah ditunggu kehadirannya sejak tahun lalu ini akhirnya tampil ke layar lebar. Sesosok remaja berlari menerobos pagar sebuah pabrik pembuangan limbah robot yang sudah tak terpakai. Dia adalah Jake Pentecost (John Boyega), yang merupakan anak dari Stacker Pentecost (yang di film awalnya diperankan oleh Idris Elba). Jake bekerja sebagai pencuri material robot yang sudah tidak terpakai lagi. Sampai suatu saat dirinya memergoki sesama pencuri yang setelah ia ikuti ternyata membuat robot kecil bernama Scrapper untuk melindungi dirinya.
Tak lama kemudian mereka ditangkap polisi dan Jake pun dibebaskan dari tahanan oleh sang kakak tiri, Mako Mori (Rinko Kikuchi) dengan syarat kembali lagi ke satuan tentara yang dulu pernah ia emban dan bertugas melatih kadet baru. Dan pencuri satunya, belakangan diketahui bernama Amara Namani (Cailee Spaeny) bertugas menjadi kadet dan berkumpul bersama kadet-kadet lainnya yang merupakan operator robot-robot tersebut.
Jake pun berkumpul dengan partnernya terdahulu, Nate Lambert (Scott Eastwood) yang berdua bersama-sama mengoperasikan Gypsy Danger. Namun masalah baru datang, adanya Jaeger pemberontak yang tiba-tiba menyerang pertemuan tingkat tinggi di Sydney, Australia namun setelah diselediki ternyata Jaeger pemberontak itu hanya merupakan awal dari kejadian besar yang nanti akan menimpa kawanan Jaeger lainnya seperti Bracer Phoenix, Guardian Bravo dan Saber Athena.
Setelah tampil mengesankan dalam edisi perdananya, film Pacific Rim (2007) yang awalnya digarap Guillermo del Toro, kini berpindah tangan lewat sekuelnya yang kini digarap oleh Steven S. DeKnight. Sutradara baru ini sebenarnya tidak mempunyai track record yang bisa diandalkan. Selama karirnya dalam menyutradarai film, belum pernah sekalipun DeKnight menggarap film layar lebar. Karirnya lebih banyak sebagai produser, dan untuk menyutradarai film, itupun hanya sebatas serial TV seperti Angel, Smallville, hinga yang terbaru Daredevil.
Dengan setting sekitar 10-15 tahun setelah Pacific Rim pertama, film sekuel ini ternyata masih banyak dinanti para fans-nya. Dengan cast yang banyak diisi oleh sekelompok pemain muda yang relatif baru dan belum terkenal sebenarnya sah-sah saja. Alur cerita masih berjalan menarik dengan bumbu humor dan aksi pertempuran yang sangat intense.
Tampilan Jaegernya pun masih saja membuat kita terpana. Dengan look yang tidak banyak berubah dari film pertamanya, praktis film ini memang sengaja menjual sosok kaiju dan pertempuran antara Kaiju dan Jaeger memang sangat menarik. Tampilan Kaiju yang luar biasa besar dan mempunyai sosok besar menyeramkan ini memang tiada duanya. Begitupula halnya dengan pertempuran antar mereka yang kini berlangsung di Jepang.
Kurangnya sosok berkarakter di film ini, yang praktis hanya diisi John Boyega (Star Wars) cenderung membuat sekuel ini kurang menggigit. Plot yang relatif datar ini disebabkan kurangnya pendalaman karakter antar pemain juga membuat film ini terasa miskin dialog yang berkualitas. Tokoh Amara Namani yang sebenarnya sangat diharapkan menjadi bintang dari awal, tidak memperoleh porsi yang lebih, mengingat karakternya teramat penting di film ini hingga akhir film.
Munculnya sosok Burn Gorman dan Charlie Day yang tetap mengisi peran Dr. Hermann Gottlieb dan Dr. Newton Geizler, memang masih menghibur, walaupun memang tidak sekuat film pertamanya.
Namun film ini tetap menarik Buat Chillers yang memang sudah lama menanti film ini, tidak ada salahnya menonton di bioskop terdekat. Adegan aksi para robot yang ditampilkan, tidak akan mengecewakan kita.
