“You can survive this. Made it this far.” – Will.
Sebuah film multi genre dari sutradara Takashi Doscher sudah bisa saksikan sekarang. Film feature ketiga dari sutradara ini tetap digarap minimalis ala film indie yang low budget, namun maknanya sangat dalam dan berkesan.
Eva (Freida Pinto) dan Will (Leslie Odom Jr), merupakan pasangan yang berusaha bertahan dari wabah global, saat suatu hari sebuah komet melepaskan virus misterius lewat hujan abu yang memenuhi muka bumi. Abu itu perlahan mulai membunuh semua wanita di dunia tanpa kecuali.
Eva dan Will tetap bersembunyi di apartemen mereka yang telah diubah Will menjadi steril dari luar, untuk mencoba bertahan hidup mereka dari abu misterius yang mematikan tersebut. Mereka juga bersembunyi dari pihak keamanan yang berpatroli mencari wanita yang sakit dari rumah ke rumah.
Pasangan ini saling mendukung dan menjaga satu sama lain. Di lain kesempatan, mereka mencoba lepas dari karantina mereka sendiri dan menembus rintangan yang tiba-tiba datang, saat mereka sedang mencari udara di alam bebas.

Akankah keduanya bisa hidup normal dan menjalani semuanya dengan baik-baik saja?
Tak mudah memang melihat film dengan multi genre ini, kita akan dilempar maju mundur ke hari tertentu untuk melihat ada kejadian penting apa di hari tersebut. Memang sangat melelahkan, namun editingnya sangat piawai, kita tak menyadari kalau kita sudah berpindah waktu, dan sinematografinya memang terbilang sangat oke.
Sean Stiegemeier memberikan palet warna tertentu di setiap timeline yang dimasukinya, scoring dan sound-nya pun juga sangat pas dalam tiap adegan, tak terlalu berlebihan, terutama untuk membangun tensi ketegangan yang ingin diciptakan.
Leslie Odom Jr. dan Freida Pinto bermain dengan karakter yang kuat. Keduanya mempunyai chemistry yang kuat lewat dialog intim dan body language yang menunjukkan betapa dekatnya mereka satu sama lain.

Khusus untuk Freida Pinto, aktris yang naik daun sejak membintangi “Slumdog Millionaire” (2008) ini tampil luar biasa. Fokus film ini memang ditujukan untuk kaum hawa, dan Freida menunjukkan bahwa ia belum habis, dan mampu berbicara banyak dalam “Only”.
Nah sekarang masuk ke permasalahan utamanya. Film ini mempunyai alur yang sangat-sangat lambat, bahkan cenderung membosankan buat kita yang tak sabar menonton dari scene ke scene lainnya. Ketegangannya pun terbilang minim, hampir tak ada interaksi yang tergolong intens, kecuali setelah paruh kedua saja, namun itu pun tak cukup untuk mengangkat film ini jauh lebih baik.
Sebagai film bergenre drama psikologi dengan tone romance berlatar sci-fi apokaliptik, “Only” memang memfokuskan diri kepada pasangan Eva dan Will. Kita seperti melihat film “Marriage Story” (2019) di masa pandemi, mirip seperti yang terjadi sekarang ini.

Tapi beberapa film lain seperti “Children of Men” (2006) atau serial “The Handmaid’s Tale” (2017-sekarang), bisa dijadikan rujukan, namun perlu diingat, “Only” hanyalah film indie idealis yang menjual sisi teknis dan kualitas akting pemerannya.
Film menarik ini sekarang sudah tayang perdana di KlikFilm, dan cocok buat kamu yang menyenangi film multi genre berlatar apokaliptik.
Director: Takashi Doscher
Casts: Leslie Odom Jr., Freida Pinto, Chandler Riggs, Jayson Warner Smith, Joshua Mikel, Mark Ashworth, Tia Hendricks
Duration: 98 Minutes
Score: 5.6/10
The Review
Only
Eva (Freida Pinto) dan Will (Leslie Odom Jr), merupakan pasangan yang berusaha bertahan dari wabah global, saat suatu hari sebuah komet melepaskan virus misterius lewat hujan abu yang memenuhi muka bumi.Abu itu perlahan mulai membunuh semua wanita di dunia tanpa kecuali. Apakah mereka bisa selamat dari wabah itu?