Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • All
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Daft Punk

    Daft Punk Rilis Versi Ekstended Soundtrack Tron Legacy

    Last Of Us 2

    Ini Dia Daftar Lengkap Pemenang The Game Awards 2020

    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • All
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Daft Punk

    Daft Punk Rilis Versi Ekstended Soundtrack Tron Legacy

    Last Of Us 2

    Ini Dia Daftar Lengkap Pemenang The Game Awards 2020

    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

Ngobrolin Godzilla Bareng Komunitas “Godzilla Freakz Indonesia”

Juventus Wisnu by Juventus Wisnu
May 31, 2019
in Movies
Ngobrolin Godzilla Bareng Komunitas “Godzilla Freakz Indonesia”
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

Warnerbros. Rilis Trailer Terbaru ‘Godzilla Vs. Kong’

Paramount Kembali Tunda Perilisan ‘A Quiet Place Part II’

Menjelang perilisan film “Godzilla: King of the Monsters” di Indonesia, Adam dan Loki mengundang teman-teman dari Komunitas “Godzilla Freakz Indonesia” (GFI) untuk datang ke acara “Movie Freak Binus TV”. Mengingat Godzilla merupakan salah satu ikon sinema yang tidak pernah lekang oleh zaman, Adam dan Loki tertarik untuk mengetahui lebih lanjut hal-hal mengenai Godzilla.

Mulai dari asal-usulnya, film-filmnya sejak tahun 50-an, bagaimana perkembangannya sehingga muncul istilah ‘MonsterVerse’, dan tentu harapan ke depan bagi film “Godzilla: King of the Monsters”. Berikut rangkuman bincang-bincang eksklusifnya bersama Wisnu, Sofyan, dan Dipa selaku pengurus dari Komunitas “Godzilla Freakz Indonesia”. Selamat membaca!

Ceritain dulu dong ke Smart Viewers, awalnya GFI terbentuk tuh gimana sih?

  • Dipa: GFI itu terbentuk tahun 2015. Pertama gue berdua sama Riza (Riza Satyagraha, co-founder GFI). Jadi (waktu itu) Riza ngomong sama gue, “Dip, lo punya koleksi Godzilla ada apa aja?”. Terus kita pajang koleksi kita berdua. Ternyata pas dipajang penuh! Habis itu kita bicara visi-misinya, gue bilang kalo kita gabisa cuma pajang monster aja. Kita harus ada yang ahlinya siapa, yang penjualnya siapa, sama kalo bisa kita memperkenalkan Godzilla dari awal sampai sekarang. Setelah kita berkembang, kita mutusin kalo kita bukan hanya di Godzilla saja tapi juga melebar ke Kaiju dan MonsterVerse.

Ini kalau misalkan mau join gimana caranya?

  • Wisnu: Bisa langsung ke Facebook-nya “Godzilla Freakz Indonesia”, nanti adminnya approve langsung kita bisa ngobrol segala macem.

Ohh… Jadi gak perlu punya mainan yang gede-gede dulu ya

  • Wisnu: Oh enggak, hahaha! Siapa pun, kapan pun, dimana pun.

Kalo ngomongin soal Kaiju, monster yang sebentar lagi rilis kan Godzilla nih. Sebenarnya Godzilla itu apa sih? Soalnya gue liat di versi Matthew Broderick, Godzilla itu kayak kadal, terus yang di 2014 kayaknya beda lagi asal-usulnya.

  • Sofyan: Kalo konsep aslinya, Godzilla itu adalah dinosaurus purba yang terbangun gara-gara percobaan bom atom di Bikini Atoll. Jadi “behind the scene” konsepnya adalah, Godzilla itu paranoia nya orang Jepang terhadap Hiroshima-Nagasaki. Ini adalah bom atom yang lebih dari bom atom. Bom atom yang hidup. Jadi sebenarnya Godzilla adalah alegori dari bom nuklir. Karena filmnya itu kan tahun ’54, ya. Belum ada sepuluh tahun sejak bom atom jatuh di Jepang. Jadi masih trauma.

Oh begitu. Terus apa sih yang kalian suka dari Godzilla?

  • Wisnu: Mungkin karena dari kecil saya suka figur monster, terus monsternya bisa fighting satu sama lain.
  • Sofyan: Kalo saya waktu kecil itu sebenarnya “Dino Boy”. Penyuka dinosaurus. Dulu, film dinosaurus gak banyak dan kebetulan ada film Godzilla. Waktu itu “Godzilla versus Megalon” (1973). Karena bentuknya mirip T-Rex, jadi suka!
  • Dipa: Gue gak tau sih, dari pertama gue kecil pas nonton Godzilla itu udah suka. Jadi Godzilla buat gue tuh di sini *sambil menepuk-nepuk dada*. Jadi kalo gue liat monster lain tuh, ah monster itu Godzilla doang! Pas banget sekarang dibikin filmnya dengan judul “King of the Monsters”. Gue ngebahas sedikit “Zilla” ya. Bagi gue Zilla (Godzilla di versi film 1998) itu bukan Godzilla. Karena Godzilla itu kalo jalan gak pernah belok. Hajar ke depan! Gue gak pernah nganggep dia itu Godzilla. Godzilla favorit gue itu tahun 75 karena pertama kali nonton. Pas Godzilla nya keluar gue tepuk tangan sendiri.

Godzilla memiliki sejarah yang panjang. Dari 1954 sampai 2019. Menurut kalian apa yang bikin Godzilla jadi ikon dari sinema?

  • Sofyan: Yang bikin ikonik adalah Godzilla itu film raksasa yang berseri. Dan dia itu tokoh yang muncul di layar perak asli dan paling lama. Ngalahin James Bond, malah. Kalo ada yang ngedebat, “Oh James Bond lebih lama”. No, James Bond itu lahir di novel, bukan layar perak. Yang asli itu Godzilla. Konsistensinya dari tahun ’54 membuat image “Kalau ada monster ngancur-ngancurin kota, orang pasti ingatnya Godzilla”. Sampai ada plesetan-plesetannya. Frogzilla, Chickenzilla, atau apa.
  • Wisnu: Emang udah kebentuk image-nya monster ngancur-ngancurin kota ya itu Godzilla. Literally itu membuatnya menjadi “pop culture icon”.

Gimana dengan kemampuannya untuk mengeluarkan nuklir?

  • Sofyan: Itu atomic breath. Di versi 98 ga ada kan? Makanya kita bilang itu bukan Godzilla

Dia di film ngejar-ngejar taksi!

  • Wisnu: Ngejar taksi, makannya tuna.

Hahaha bener juga! Kalo Godzilla sendiri makannya apa?

  • Sofyan: Nuklir. Film yang ngasih lihat Godzilla makan nuklir ada di tahun 1984. Jadi dia ngambil reaktor nuklir, dipegang, fin-nya nyala. Cuma sekali itu dikasih lihat dia makan.

Nah kalo menurut Dipa, kenapa Godzilla itu ikonik banget apalagi di bioskop?

  • Godzilla itu menyenangkan bagi segala umur. Karena di Godzilla Freakz Indonesia pun anak-anak kecil itu senang dengan monster, apalagi anak cowok.

Apa sih hubungan antara Godzilla, MonsterVerse, dan Kaiju?

  • Sofyan: MonsterVerse itu universe Godzilla dan monster-monster lain versi Amrik tahun 2014 sampai sekarang. Di Jepang sendiri gak ada sebutan “Godzilla Universe” atau “Monset Universe”. Baru Warner Bros aja yang nyebut, “Ini MonsterVerse”. Sedangkan, Kaiju sendiri secara leterrlek artinya “Hewan Aneh”.

Kan Godzilla ini filmnya banyak. Ada gak sih timeline-nya?

  • Sofyan: Oh ada. Jadi ada tiga era ya; Showa, Heisei, dan Millenium. Showa itu dari 54-75. Itu ngurut semua. Habis itu di tahun ’84 ada lagi sampai ’95. Itu ngurut juga dan mereka “direct sequel” dari film tahun 1954. Film di era Millenium itu film yang ada di tahun 2000, 2001, 2002 itu masing-masing “direct sequel” dari 1954 tapi masing-masing film tersebut gak nyambung. 1954 ke 2000, 1954 ke 2001, 1954 ke 2002. Yang 2019 ini era baru, yaitu Era Reiwa karena ganti kaisar.

Kalo ngomongin “Godzilla” yang tahun 2014, menurut kalian apa yang bisa ditingkatkan atau diperbaiki untuk film 2019-nya nanti?

  • Sofyan: Mungkin kedengarannya agak pedes ya ini. Bisa diperbaiki dari dua arah. Satu, karakter manusia yang lebih menarik atau kedua, adegan monster yang diperbanyak.

Mungkin salah satunya bisa terwujud karena nanti ada Ghidorah, ada Rodan dan ada Mothra. Tapi sebelum itu kasih kita sedikit insight, dong. Bakal sekeren dan se-chaos apa mereka di filmnya?

  • Sofyan: Kalo Godzilla itu Batman, Ghidorah itu Joker, Mothra itu Catwoman-nya, Rodan itu kayak…. hmmm…. Bane lah! Jadi analoginya kayak gitu.
  • Wisnu: Ini mungkin karena mereka memang monster ikonik dari film Godzilla ya. Dulu pernah ada film di Era Showa, mereka pernah ngumpul semuanya. Tahun ’64 atau ’65. Jadi ini (King of the Monsters) bakal reminiscence.
  • Sofyan: Roster-nya sama juga. Godzilla, Ghidorah, Rodan dan Mothra
  • Dipa: Kalo untuk ikon itu Godzilla dan King Ghidorah. Itu masterpiece-nya. Mereka memang gak bisa dipisahin. Untuk film yang 2019 ini menurut gue yang paling ditunggu Godzilla melawan King Ghidorah. Belum tahu ya kalau untuk Rodan dan Mothra. Soalnya kalau Mothra itu… gue gak demen! Hahahaha

Masih ngomongin MonsterVerse, bakal seluas apa sih materi yang bisa digali sama Warner dan Legendary untuk menciptakan sebuah cinematic universe yang oke?

  • Dipa: Setelah “Godzilla: King of the Monsters”, 2020 ada “Godzilla vs Kong”. Itu sih, jadi berkembang lagi. Dan ini belum King ya. Baru Kong. Belum King Kong!

Oh, berarti teori yang bilang kalau Kong di film “Skull Island” (2017) itu masih bocah benar ya?

  • Sofyan dan Wisnu: Benar!
  • Dipa: Di “Kong: Skull Island” sebenarnya yang dicari itu Godzilla. Cuman yang ditemuin malah Kong. Makanya di end credit-nya ada Godzilla, Rodan, dan sekarang lanjut nih filmnya.

Tadi sempat disebutin sama Sofyan soal karakter manusia. Menurut kalian seperti apa karakter manusia yang dibutuhkan dalam sebuah film yang berisikan monster-monster?

  • Sofyan: Kalau kita melihat di film tahun ’54, Godzilla-nya nongol sedikit. Lebih cerita orang-orangnya. Drama orangnya. Nah (sayangnya), di film tahun 2014 itu, karakter manusia yang paling menarik dimatikan di awal. Si Bryan Cranston itu. Karakter (yang diperankan) Aaron Taylor-Johnson gak menarik. Dia hanya ingin pulang. Kenapa karakter yang bisa menggerakkan cerita malah dibunuh?

Nah kira-kira menurut kalian, dari trailer yang udah ada siapa yang bakal menggerakkan ceritanya?

  • Kalau dalam benang merah sih jelas karakter yang diperankan Ken Watanabe. Ada juga karakter yang diperankan oleh Charles Dance. Rumornya dia bakal jadi karakter yang (perannya) sama dengan yang dimainkan oleh Tom Hiddleston di “Kong: Skull Island”. Tapi gak tau juga nih sebenarnya fokus manusianya mau ke mana. Mungkin ke anak kecil itu (Maddison Russell-red) yang diperankan oleh Millie Bobby Brown.

 

“Godzilla: King of the Monsters” tayang mulai 29 Mei 2019. Jangan lupa untuk follow social media “Godzilla Freakz Indonesia” di Facebook (Godzilla Freakz Indonesia) dan subscribe YouTube Channel-nya juga di channel “MonsterVerse”. Anyway, memeriahkan rilisnya “King of the Monsters”, GFI juga rencananya bakal menggelar ‘Kaiju First Festival’ kedua! Detail acara menyusul, nunggu kita semua nonton filmnya dulu hehehe…

Long live the King!

Tags: Binus TVgodzillaGodzilla: King of the MonstersKaijuKomunitasKomunitas Godzilla Freakz IndonesiaMonsterVerse
Juventus Wisnu

Juventus Wisnu

“Don't ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and do that. Because what the world needs is people who have come alive.”

Related Posts

Godzilla Vs. Kong – Official Trailer
Hype

Warnerbros. Rilis Trailer Terbaru ‘Godzilla Vs. Kong’

Trailer terbaru dari film kelanjutan Monsterverse, yaitu "Godzilla Vs. Kong" dirilis pada Minggu malam (24/1). Film ini menjadi salah satu...

by Arif Firdaus
January 25, 2021
Paramount Kembali Menunda Perilisan 'a Quiet Place Part Ii'
Hype

Paramount Kembali Tunda Perilisan ‘A Quiet Place Part II’

Paramount menunda kembali rilisan judul film A Quiet Place Part II lebih jauh ke 2021 di tengah pandemi COVID-19 yang...

by Arif Firdaus
January 24, 2021
'wandavision' Mengapa Dunia Berubah Warna Di Akhir Episode 2
Hype

Kenapa Dunia Berubah Warna Di Akhir ‘WandaVision’ Episode 2?

(Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!) Saat-saat terakhir WandaVision episode 2 sepenuhnya memperkenalkan warna ke dalam dunia yang sebelumnya hitam-putih. Pertunjukan...

by Arif Firdaus
January 22, 2021
Tanggal Rilis No Time To Die Beralih Ke Oktober 2021
Hype

Film James Bond Terbaru, ‘No Time To Die’, Kembali Tertunda

Film James Bond terakhir Daniel Craig 'No Time To Die' kembali mengalami penundaan, dan sekarang film ini dijadwalkan untuk diputar...

by Arif Firdaus
January 22, 2021

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SHOPEE X XIAOMI DEAL SHOPEE X XIAOMI DEAL SHOPEE X XIAOMI DEAL
ADVERTISEMENT

Cineverse

Entertainment news, film reviews, awards, film festivals, box office, entertainment industry conferences.

© 2020 Cineverse - All Right Reserved.

  • About Us
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 Cineverse – All Right Reserved.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In