Setelah Februari silam kita sempat kedatangan “Extreme Jobs”, sebuah film Korea yang memadukan aksi dan komedi ke dalam sebuah suguhan yang sangat menghibur, kini mendekati libur Idul Fitri, kita kedatangan film “Miss & Mrs. Cops” dengan genre yang kurang lebih sama.
Menit pertama berjalan, seorang bandar narkoba sedang berusaha meloloskan diri dari seorang polwan Park Mi-Young (Ra Mi-ran). Sempat bergelut beberapa lama, keduanya saling baku hantam dan akhirnya berhasil meringkus bandar tersebut. Aksi tersebut ternyata mendapat perhatian dari seorang mahasiswa hukum Ji-Cheol (Yoon Sang-Hyun) yang melihat aksi berani Mi-Young itu bersama adiknya Ji-Hye yang masih kecil. Keberhasilan Mi-Young tersebut juga mendapat atensi dari atasannya dan mendapat penghargaan dari pihak kepolisian.
Beberapa tahun berjalan, Mi-Young dan Ji-Cheol pada akhirnya menikah. Mi-Young pun masuk di jajaran polisi top di unit kejahatan besar. Setelah dirinya mempunyai anak dan suaminya menjadi pengangguran, dirinya dipindahkan di belakang meja bersama temannya si ahli IT, Jang-Mi (Sooyoung) untuk menjadi petugas pelayanan masyarakat.
Suatu hari, dirinya terkejut melihat adik iparnya, Ji-Hye (Lee Song Kyoung) yang kini sudah menjadi seorang detektif, dimutasi karena sifatnya yang temperamental. Yang menjadi persoalan adalah Ji-hye kini berada dalam satu meja yang sama dengan Mi-Young dan hal itu memicu pertengkaran setiap mereka bertemu. Tetapi pertengkaran itu terhenti ketika seorang perempuan yang datang untuk mengajukan laporan, ditabrak di depan Mi-Young dan Ji-Hye.
Mereka berdua menemukan hal mengejutkan, kalau wanita yang ditabrak itu adalah korban ‘spy cam porn’ berupa pelecehan dan penyebaran video seks, yang mana perempuan itu diancam kalau videonya akan di-upload ke internet dalam waktu tiga hari. Keduanya lantas mencoba membawa kasus tersebut menjadi urusan kepolisian, namun tak adanya tindakan, membuat Ji-Hye bertindak sendiri dan kini dibantu kakak iparnya, Mi-Young, untuk memecahkan masalah tersebut dengan bantuan Jang-Mi.
Tema polisi memang salah satu tema yang sering sekali diangkat oleh film-film Korea, baik dalam genre action ataupun comedy, atau bahkan kombinasi keduanya. Di film yang disutradarai oleh Jung Da-Won ini, tema yang diangkat memang cenderung berani, mengingat modus kejahatan ini sebenarnya sangat relate dan marak akhir-akhir ini di beberapa belahan dunia, termasuk di Korea Selatan sendiri.
“Miss & Mrs. Cops” secara keseluruhan memang sangat menghibur. Ketiga karakter utama Ji-Hye, Mi-Young dan Jang-Mi memang sangat padu dan ketiganya selalu menimbulkan gelak tawa melihat tingkah polah mereka. Faktor girl power dalam menumpas kejahatan seksual terhadap perempuan merupakan salah satu contoh nyata kalau perempuan juga dapat berperan sama baiknya dengan laki-laki dalam mengatasi masalah.
Memang ada beberapa kekurangan, seperti beberapa editing yang tidak rapi di awal dan beberapa scene, membuat adegan tak nyaman ditonton dan terkadang sedikit jumping. Banyaknya harsh jokes yang dilontarkan kadang terlalu garing dan bahkan sama sekali tidak lucu. Untuk adegan aksinya, tak perlu diragukan lagi kualitasnya, adegan kekerasan ala Korea memang selalu ditampilkan sangat keras cenderung brutal, bahkan perkelahian Mi-Young pun tak ada bedanya sama sekali dengan men’s fight pada umumnya. Senada juga dengan adegan car chase yang sama baiknya dengan film aksi Korea lainnya.
Isu feminisme tampaknya memang salah satu masalah yang mengemuka dalam film ini. Sebagai minoritas di lahan pekerjaan yang mayoritas didominasi kaum adam, keberadaan perempuan memang terasa sebagai pelengkap kaum laki-laki saja di jajaran kepolisian. Sindiran tajam memang dilontarkan sangat jelas di sini. Saat kaum laki-laki bisa turun ke lapangan, kaum perempuan hanya bisa duduk di belakang meja setelah mempunyai anak. Sebuah ironi klasik di era modern seperti sekarang ini dan tak dapat dipungkiri ada perbedaan karakteristik antara laki-laki dan perempuan, namun hal tersebut tidak dapat menjadi tolak ukur baik buruknya seseorang dalam sebuah pekerjaan atau aktivitas.
Kekhasan yang dimiliki masing-masing gender bukanlah indikator untuk menilai karakteristik mana yang lebih baik dan mana yang buruk, bukan untuk memilih jenis kelamin mana yang lebih hebat dalam bekerja. Baik laki-laki dan perempuan merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi, yang mana sebuah hal yang baik dapat muncul akibat dari keseimbangan diantara keduanya. Optimalisasi peran gender akan dapat terwujud ketika seseorang dinilai bukan karena jenis kelamin dan stereotip yang melekat kepadanya, namun karena kompetensinya. Seorang perempuan melakukan suatu pekerjaan bukan karena ia perempuan atau laki-laki, tapi karena ia memang kompeten.
Film ini masih dapat kamu nikmati di jaringan bioskop CGV dan Cinemaxx terdekat di kota kamu.
Director: Jung Da-Won
Starring: Ra Mi-ran, Lee Song-Kyoung, Sooyoung, Yoon Sang-Hyun
Duration: 107 Minutes
Score: 7.3/10