“Do you want to live in a world where everybody feels cozy and validated all the time, or do you want to live in a world that works? We fight new wars. The old options, military, diplomacy, they don’t always succeed. Sometimes you need a third option. That’s Overwatch. According to the government we do not exist. We’re ghosts, but we are very real and we get shit done.” – James Silva.
Setelah belum lama ini kita melihat aksi Iko Uwais dalam ‘Beyond Skyline’ (2017), kini film terbarunya, Mile 22 sudah bisa kita tonton di layar lebar Indonesia. Film ini merupakan loncatan besar buat Iko, karena di Mile 22 inilah dia mendapatkan peran pembantu utama yang dipegang langsung oleh sutradara kelas A, Peter Berg. Begitupun dengan main cast-nya yang tak tanggung-tanggung, Mark Wahlberg, yang sudah tiga kali bekerjasama dengan Peter Berg dalam sejumlah filmnya (Lone Survivor, Deepwater Horizon, dan Patriot’s Day).
Premisnya pun sangat menjanjikan dari awal, di mana dikisahkan di suatu negara di Asia Tenggara, kedutaan Amerika Serikat kedatangan sebuah tamu yang tak diundang. Li Noor (Iko Uwais), seorang polisi lokal dan seorang informan bagi Alice Kerr (Lauren Cohan), salah seorang rekan dari James Silva (Mark Wahlberg) yang merupakan agen CIA yang sehari-harinya bertugas di kedutaan tersebut.
Li Noor yang datang secara tiba-tiba dengan mobil dan berjalan kaki sambil mengacungkan hard disk berisi lokasi bom atom yang berada di beberapa lokasi berbeda. Li berupaya untuk membelot karena menginginkan suaka di Amerika sebagai pertukaran data yang diberikannya itu. Namun kedatangan Li membuat bingung Alice yang selama ini mempercayainya, di satu sisi info yang diberikan Li sangat akurat, namun bagi Silva, dirinya tak bisa mempercayai informasi yang diberikan.
Kedatangan Li di kedutaan Amerika berujung panjang, mulai dari adanya sabotase untuk membunuh dirinya di ruang interogasi kedutaan hingga evakuasi dirinya dari kedutaan menuju bandara sejauh 22 mil yang penuh rintangan, karena ada pihak lokal yang tidak menginginkan Li mendapatkan suaka di Amerika.
Sesampainya di bandara, masalah tidak berakhir begitu saja, ada twist mengejutkan yang akan membuat kita terhenyak melihatnya. Semua itu akan mengubah perspektif audiens terhadap film ini nantinya.
Film yang disutradarai oleh Peter Berg ini agak di luar ekspektasi. Untuk pertama kalinya Mile 22 direncanakan sebagai sebuah trilogi panjang yang akan menyiapkan Iko Uwais sebagai aktor utama nantinya. Peran sebagai supporting actor yang dilakoninya kali ini juga merupakan kebanggaan tersendiri, mengingat sutradara dan aktor utamanya memang bukan kelas kacangan lagi.
Peter yang dari awal memang tertarik memasang Iko langsung menelponnya dari Los Angeles jam 4 pagi, setelah sempat berbincang-bincang dengan Gareth Evans yang merupakan sutradara The Raid 1 dan 2.
Uniknya di ‘Mile 22’, kita akan mendengar banyak sekali bahasa Indonesia diucapkan, baik oleh Lauren Cohan maupun samar-samar di belakang. Untuk adegan actionnya sendiri, film ini termasuk brutal dan agak berdarah-darah layaknya ‘The Raid’.
Namun yang perlu diingat Chillers, film ini bukanlah film laga seperti ‘The Raid’ yang menonjolkan aksi beladiri secara continuous dan dominan di sepanjang filmnya. Terlihat ada dua fighting scene besar di film ini yang disuguhkan Iko. Keduanya digarap secara ekstensif dengan koreografi yang sangat cool.
Buat kamu yang menyenangi film aksi laga dan thriller tanpa henti hingga akhir, film ‘Mile 22’ ini pantas menjadi rujukan kamu untuk menonton film yang sudah bisa Chillers tonton di bioskop XXI terdekat di kota kamu.
Director: Peter Berg
Starring: Mark Wahlberg, Iko Uwais, Lauren Cohan, John Malkovich, Ronda Rousey
Duration: 94 minutes
Score: 7.0/10