“In war you can’t win half way” – Pablo Escobar.
Suatu ketika pada tahun 1993, di sebuah hotel yang tidak diketahui tempatnya, duduklah perempuan cantik paruh baya yang dilindungi oleh dua agen DEA. Perempuan yang belakangan diketahui bernama Virginia Vallejo ini merupakan tokoh kunci dari gembong narkotika asal Kolombia, Pablo Escobar (Javier Bardem) yang namanya selalu memenuhi tajuk berita internasional era 80-an karena perdagangan kokain yang ia lakukan secara besar-besaran ke seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kilas balik kemudian dimulai pada tahun 1981, dimana Virginia Vallejo (Penelope Cruz) menceritakan awal mula ia bertemu Pablo. Sebagai jurnalis dan pembawa acara TV di Kolombia terkemuka saat itu, Virginia diundang ke dalam private party oleh Pablo ke ranch-nya yang sangat luas. Sebagai pengusaha yang memulai karirnya dari nol, Pablo tumbuh menjadi orang kaya baru dan bersama teman-temannya memperoleh kekayaan berlimpah dari peredaran narkotika lewat kartel Medellin yang dipimpinnya saat itu. Virginia yang terpesona oleh karisma sang drug lord, lantas menjalin affair dengan Pablo, karena saat itu Pablo sudah beristrikan Maria Victoria dan mempunyai anak lelaki.
Di awal 80-an itu juga Pablo menjadi terkenal karena keberpihakannya pada kaum miskin di Medellin sebuah distrik di Kolombia dan mencoba menapaki karir politiknya sebagai anggota kongres. Namun guyuran uang panas yang ia setorkan untuk kedua calon presiden kala itu berimbas pada serangan frontal dari lawan-lawan politiknya dan mengakibatkan dirinya harus bertindak represif dan cenderung frontal terhadap siapapun yang menghalangi jalannya, terutama dengan cara kekerasan yang sangat meresahkan masyarakat dan berdampak pada situasi politik dalam negeri yang tidak kondusif. Situasi itu juga mengakibatkan pihak pemerintah Kolombia menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat untuk turun tangan untuk mengekstradisi Pablo ke Amerika. Namun dengan kecerdikannya, Pablo dapat bertahan di Kolombia dalam sebuah tahanan rumah, sampai suatu momen krusial membuatnya tak bisa kabur lagi dari kejaran pemerintah dan DEA.
Film biopik yang menceritakan sepak terjang Pablo Escobar kali ini agak beda dari sekian banyak film dan serial TV yang mengangkat perjalanan hidup dari sang gembong narkoba. Sang sutradara, Fernando Leon de Aranoa (Mondays in the Sun, Princesas) mencoba perspektif baru dari biografi yang dibuat sang kekasih gelapnya, Virginia Vallejo dalam buku “Loving Pablo, Hating Escobar”. Sebagai satu-satunya memoar yang pernah diterbitkan tentang Pablo, film ini melihat Pablo dari sudut pandang orang ketiga. Penelope Cruz yang berperan sebagai Virginia bernarasi dalam film menceritakan detil cerita dari buku yang memang ia tulis atas permintaan Pablo sendiri kala itu.
Dan film ini rupanya mampu menuturkan secara apik scene by scene penting dari perjalanan hidup Pablo dari mata Virginia selama menjadi kekasih gelapnya dari tahun 1983-1987, hingga teror pembunuhan yang harus ia hadapi sendiri dari sekelompok orang, hingga memaksa dirinya menjadi whistleblower bagi pemerintah Amerika Serikat dalam beberapa kasus yang melibatkan Escobar.
Buat Chillers yang mungkin awam akan tokoh kontroversial ini akan dimudahkan dalam menonton film ini, karena memang Virginia secara runut bercerita dengan gamblangnya dan tak dipenuhi oleh retorika yang tak penting.
Director: Fernando Leon de Aranoa
Starring: Javier Bardem, Penelope Cruz, Peter Sarsgaard, Julieth Restrepo
Duration: 123 minutes
Score: 7.3/10