“I am a witch. Laplace’s Witch.” – Madoka Uhara.
Kematian misterius seorang pria di dekat tempat wisata air terjun di sebuah kota di Jepang membuat histeria massa di kota tersebut. Penyebab kematian yang tidak pasti menyebabkan seorang ahli lingkungan, Profesor Shusuke Aoe (Sho Sakurai) diminta polisi untuk menentukan apakah kematian orang tersebut akibat keracunan gas atau sebuah pembunuhan. Sebelum dia menelaah lebih jauh, pembunuhan kedua terjadi kembali, dan seorang wanita muda misterius, Madoka Uhara (Suzu Hirose) yang mengikuti pembunuhan pertama kembali muncul dan mengajukan sebuah teori ilmiah di luar nalar sang professor. Yang diutarakan Madoka malah menuntun keduanya kepada organisasi gelap yang melakukan eksperimen rahasia terhadap sebuah sebuah pasien sekarat yang pada akhirnya sembuh total dan memiliki kemampuan meramal sesuatu yang belum terjadi.
Namun pada akhirnya siapakah yang melakukan pembunuhan misterius itu? Dan misteri apa lagi yang hendak ditunjukkan pasien itu?
Film terbaru bergenre drama misteri pembunuhan karya Takashi Miike ini tergolong sulit dicerna. Cerita film yang diadaptasi dari novel karya Keigo Higashino ini akan membuat kita bingung, terlebih dengan embel-embel ‘witch’ yang notabene berarti tukang sihir. Dengan setting di dunia modern saat ini, tukang sihir yang dimaksud maknanya pasti akan berbeda, namun kata Laplace disini terlihat mengacu kepada ahli matematika asal Prancis, Pierre-Simon Laplace.
Laplace yang pada akhirnya menemukan ‘Transformasi Laplace’, mengungkapkan suatu teknik untuk menyederhanakan permasalahan dalam suatu sistem yang mengandung masukan dan keluaran, dengan melakukan transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain pengamatan yang lain.
Pembunuhan berlatar belakang ilmiah dipadukan dengan misteri terselubung akan disajikan Miike lewat kilasan flashback disela-sela ceritanya. Kilas balik yang lumayan banyak ini menuntut konsentrasi kita untuk merangkai lebih jauh potongan teka-teki yang tersebar untuk mengerti sejauh mana cerita ini nantinya akan bergulir.
Karakter yang lumayan banyak, pasti sedikit akan mengaburkan persepsi kita terhadap kasus kejahatan ini, bahkan hingga akhir pun baru bisa ditebak siapa pelakunya dan apa motifnya. Cerita yang sedikit melebar, bahkan cenderung tidak fokus malah membuat kita bingung dengan karakter utamanya. Banyak scene yang dirasa tidak penting malah dimasukkan dan begitu pula sebaliknya, ada scene yang semestinya dimasukkan malah tidak kita temukan di film ini.
Miike yang biasanya tampil berdarah-darah lewat film seperti Crows Zero 1-2 (2007-2009), 13 Assasins (2010) dan yang terbaru Blood of Immortal (2017), kini tampil lebih kalem dan berusaha bermain dengan puzzle berbau ilmiah yang akan memainkan pikiran kita hingga film selesai.
Konklusi akhir yang lumayan apik namun tidak disertai penjelasan medis memadai terhadap kemampuan meramal seseorang yang timbul lewat suatu tindakan operasi, akan mengaburkan esensi dari pembunuhan yang dilakukan di awal film. Begitu juga dengan hukum probabilitas yang timbul dari tindakan itu, tak segampang itu dapat diterjemahkan secara matematis lewat layar lebar dan Miike butuh effort lebih agar pesannya dapat dimengerti oleh audience-nya.
Buat kamu penggemar misteri pembunuhan, film ini layak kamu tonton dan ‘Laplace’s Witch’ sudah masuk di Indonesia. Jadi saksikan saja di bioskop terdekat di kota kamu.
Director: Takashi Miike
Starring: Shô Sakurai, Suzu Hirose, Sôta Fukushi, Hiroshi Tamaki, Tao Okamoto, Masanobu Takashima
Duration: 115 Minutes
Score: 6.8/10