Mendekati tayang perdana film Wiro Sableng di Indonesia nanti, sejumlah pemain seperti Vino Bastian, Fariz Alfarizi dan Gita Arifin mendatangi Dreamers Radio ID di Jakarta (24/8) untuk mengikuti talkshow dalam segmen “Screenshot” yang secara khusus akan membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan film ini. Berikut intisarinya:
- Playlist “Grup Sableng”
Salah satu hal yang akan menjadi perhatian penonton di film Wiro Sableng nanti adalah hadirnya “Grup Sableng” yang berisikan Wiro (Vino G. Bastian), Anggini (Sherina Munaf) dan Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarizi). Bagaimana mereka bertiga bisa bekerja sama dengan baik sehingga dapat mengarungi petualangan bersama akan menjadi sesuatu yang patut ditunggu.
Nah, untuk itu diperlukan chemistry yang bagus di antara para aktor. Pada kesempatan talkshow bersama Dreamers Radio ID, Vino dan Fariz mengungkapkan bahwa salah satu cara mereka yang paling ampuh dalam membentuk bonding adalah dengan berbagi playlist lagu.
Masing-masing dari mereka akan memberikan lagu yang mereka sukai secara bergantian. Metode ini dapat mencairkan suasana, sehingga ketiga aktor tersebut semakin santai. So, ketika syuting berjalan mereka sudah layaknya ngobrol antar teman. Selain itu, membagikan lagu juga menjadi cara yang asyik untuk mengenali karakter lawan main masing-masing. Vino, Sherina dan Fariz bisa mengetahui bagaimana personality dari lawan mainnya nanti lewat genre dan lagu-lagu yang diberikan secara bergiliran tadi.
- Proses Casting Bujang Gila
Pemeran Bujang Gila Tapak Sakti, Fariz Alfarizi, membagikan pengalamannya ketika mengikuti casting Wiro Sableng. Salah satu anggota dari Team Uwais ini awalnya sama sekali tidak mengetahui kalau dia akan ditawari peran sebagai Bujang Gila. Dia malah mengira peran yang didapat mungkin adalah petarung lain yang tugasnya ikut-ikutan gebukin Wiro Sableng saja.
Alangkah terkejutnya Fariz ketika ia sampai di tempat casting. Ia langsung disodori dialog Bujang Gila, salah satu karakter penting yang ia tidak duga sebelumnya. Fariz pun menjadi nervous dan ia sampai takut kalau-kalau justru tawaran ini malah membuatnya tidak ikut berpartisipasi dalam produksi film Wiro Sableng. Kepada Dreamers Radio, Fariz berujar kalau ia sampai membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan diri menghafal dialog tersebut. Fariz baru masuk di urutan paling akhir dari seluruh calon cast yang ada.
Beruntung, usahanya tidak sia-sia. Fariz menjadi Bujang Gila Tapak Sakti, salah satu karakter jagoan yang ternyata tidak kalah hebat. Fariz yang awalnya berpikir hanya akan menjadi orang yang cuma bantu gebukin Wiro ternyata berakhir sebagai orang yang akan berjuang bersama. Vino pun berkata bahwa karakter Bujang Gila sangat cocok untuk diperankan oleh Fariz. “Seperti karakter komik yang keluar ke dunia nyata”, ujarnya.
- Penolakan Kala Hijau
Gita Arifin yang berperan sebagai Kala Hijau membagikan cerita yang cukup berbeda ketika ditanya mengenai proses keterlibatannya di film Wiro Sableng. Ia mengaku bahwa awalnya dia sempat acuh terhadap film ini ketika mendapatkan tawaran akting. Gita secara jujur bilang kalau saat dia memang belum terlalu familiar dengan cerita Wiro Sableng. Istilah kata, belum “ngeh”. Untungnya Gita mendapatkan kesempatan berikutnya sehigga ia bisa memerankan salah satu karakter antagonis, yaitu Kala Hijau.
Ketika ditanya mengenai memori jadul terkait Wiro Sableng, Gita juga mengaku tidak memiliki banyak hal yang masih ia ingat. Mojang Bandung yang satu ini hanya mengenali theme song Wiro Sableng, yang biasa diputar di versi teve-nya. Lebih jauh, berperan sebagai Kala Hijau merupakan tantangan baginya karena pada dasarnya Gita harus dapat memerankan satu karakter yang personality-nya berlawanan 180 derajat. By the way, selain memiliki background silat, Gita juga memiliki pengalaman dalam seni peran lewat aktivitasnya di pertunjukan kabaret.
- Kejutan di Storyline
Untuk cerita filmnya, Vino dkk terlihat sangat percaya diri. Mereka bahkan meyakinkan pendengar Dreamers Radio kalau cerita dari Wiro Sableng nanti tidak akan kalah dengan cerita pahlawan lainnya, termasuk para superhero Marvel dan DC.
Film Wiro Sableng pasti akan berangkat dari kisah yang ada di buku karangan Bastian Tito. Untuk itu, tim dari Lifelike Pictures melakukan riset secara mendalam mengenai seluruh buku Wiro Sableng yang ada.
Maka dari itu, jangan heran atau kaget kalau misalkan ada beberapa opportunity yang dibiarkan terbuka karena itulah salah satu keistimewaan Wiro Sableng, memberikan rasa penasaran terhadap penontonnya sehingga kisahnya akan terus dinanti. Film ini pun sudah direncanakan menjadi sebuah trilogi. Harapannya, keputusan ini bisa mengakomodir cerita yang berdasarkan buku Wiro Sableng yang diceritakan hingga ratusan edisi.
Tapi, satu lagi yang harus kalian perhatikan nanti adalah, terdapatnya satu bagian dari cerita yang orisinil. Bagian ini tidak akan ditemukan, baik di buku maupun di versi teve. Ini adalah salah satu poin yang membuat film Wiro Sableng semakin diantisipasi karena kami penasaran untuk segera melihat, cerita yang mana yang hanya ada di versi filmnya.
- Jurus Favorit
Untuk menutup perbincangan, penyiar bermain sedikit games dengan para cast yang hadir. Vino, Gita dan Fariz diberikan pertanyaan berupa 10 nama jurus. Mereka kemudian harus menentukan apakah jurus tersebut berasal dari universe Wiro Sableng atau bukan.
Mereka bertiga mendapatkan hasil yang bagus. Vino berhasil menjawab benar seluruh pertanyaan, sementara itu Gita 9/10 dan Fariz 8/10. Gita dan Fariz menjawab kalau jurus “Tangan Dewa Menembus Bumi” adalah jurus dari universe Wiro Sableng padahal aslinya jurus tersebut berasal dari serial teve ‘Saras 008’. Di pertanyaan terakhir, Fariz kembali keliru dengan menganggap jurus “Bulan Tiara Beraksi” adalah jurus dari universe Wiro Sableng padahal itu adalah jurus karakter Usagi Tsukino dari anime Sailor Moon.
Anyway, setelah games selesai, para cast membagikan jurus favorit masing-masing dari universe Wiro Sableng. Vino menyukai jurus ‘Pukulan Matahari’, yang memang jadi salah satu senjata pamungkas Wiro. Gita memfavoritkan dua jurus sekaligus. Ia menyukai jurus ‘Kunyuk Melempar Buah’ dan jurus cakaran dari karakter Kala Hijau, yang semoga akan merepotkan “Geng Sableng” nanti. Terakhir, Fariz memfavoritkan jurus ‘Dua Puncak Mahameru Murka’. Ini adalah jurus pamungkas Bujang Gila Tapak Sakti, yang mana tidak diajarkan oleh Sinto Gendeng kepada Wiro.
Bagaimana? Makin tidak sabar bukan untuk segera menyaksikan kehadiran Wiro Sableng di bioskop-bioskop kesayangan kalian? Yuk ramai-ramai kita ikut menyaksikan film ini mulai tanggal 30 Agustus 2018. Sebuah kebanggan untuk bisa menjadi saksi dari film yang berasal dari kisah legendaris, mengangkat unsur budaya lokal, kemudian dikemas secara kekinian. Siap sableng!