“Did it ever occur to you to ask women what they want to listen to?” – Helen Reddy.
Ah, era 70-an, dekade yang diwarnai dengan keresahan sosial politik, disko, dan musik rock. Hobi orang Amerika pada saat itu adalah mendengarkan musik dan protes kepada pemerintah untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, jadi tidak heran bahwa lagu “I Am Woman” yang dirilis pada tahun 1972 menjadi sangat tenar.
‘I Am Woman’, semua biopik yang dinamakan dari lagu yang sama, menceritakan tentang pelantunnya, Helen Reddy. Sebelumnya Reddy memang sudah mempunyai lagu-lagu terkenal lainnya, namun dengan lagu inilah yang membuat dirinya menjadi superstar internasional. Lagu ini juga menjadi anthem unofficial buat para pejuang hak perempuan di Amerika Serikat.
Lagunya masih sangat relatable bahkan setelah hampir 50 tahun setelah dirilis. Liriknya literal dan mudah dimengerti namun sangat empowering, pesannya tersampaikan dengan jelas dan para perempuan ikut mengaum bersama Reddy. Sayangnya, hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk biopiknya.

‘I Am Woman’ mengikuti The Biopic Formula dimana sebuah biopik hanya fokus terhadap sebuah masalah atau aspek dari keseluruhan cerita.
Biopik ini terlalu fokus terhadap pernikahan yang rapuh Reddy dengan suami keduanya, Jeff Wald. Dari awal sampai akhir, tampaknya fokus cerita hanya menyoroti konflik antara Reddy dan Wald dibandingkan memperlihatkan bagaimana Reddy mendapatkan inspirasi dan keberanian untuk mengeluarkan lagu tentang female empowerment pada masa di mana perempuan dianggap sebagai gender yang inferior.
Terdapat banyak titik cerita yang dapat diekspor lebih dalam, banyak isu yang dapat diangkat seperti ketika Reddy mendengarkan lagunya kepada Capitol Records dan mereka mengganggap lagunya tersebut sebagai “membenci laki-laki” (padahal sesungguhnya tidak sama sekali), atau saat dia dibayar jauh lebih sedikit dibandingkan dari anggota band lelakinya, bahkan pada kebiasaan lelaki masa itu (dan sekarang) untuk memanggil perempuan dengan panggilan seperti sweetheart tanpa mengetahui betapa merendahkannya hal tersebut.
Semua hal tersebut ditunjukan pada biopik ini, dan semua hal tersebut masih banyak dialami oleh banyak perempuan di dunia bahkan sampai pada masa ini.

Film ini mempunyai kesempatan untuk menceritakan bagaimana Helen Reddy melewati semua hal tersebut dan menjadi sukses dalam dunia yang merendahkan perempuan, kesempatan untuk memberikan dampak yang sama seperti lagunya.
Kita juga akan dapat menjawab pertanyaan akan siapa sebenarnya Helen Reddy dan mengapa lagu I Am Woman mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap gerakan perjuangan hak perempuan.
Kita mungkin tidak akan pernah tahu jawabannya melalui film ini dan harus mencarinya di tempat lain.
Director: Unjoo Moon
Casts: Tilda Cobham-Hervey, Danielle Macdonald, Evan Peters
Duration: 116 Minutes
Score: 5.5/10
Editor: Juventus Wisnu
The Review
I Am Woman
I Am Woman merupakan biopik dari Helen Reddy yang merupakan musisi sekaligus aktivis perempuan, yang mengambil timeline saat bertemu suami keduanya, Jeff Wald di era 70-an
Discussion about this post