“Look, i’ll just call the university goons and all your dreams of Mansion will turn into a nightmare.” – Baankey Rastogi.
Amazon Prime Video baru-baru ini menayangkan sebuah film Bollywood yang rencananya ditayangkan di layar lebar namun dialihkan ke layanan streaming.
Film ini memang sudah ditunggu-tunggu, terutama sejak trailer perdananya keluar sejak bulan lalu. Kenapa bisa? Karena film bergenre drama komedi ini memasang dua aktor utama sekaligus, satunya aktor legendaris dan satunya lagi merupakan rising star di dunia perfilman Bollywood.
Siapa yang tak kenal dengan Amitabh Bachchan, di usia senjanya, aktor kawakan berusia 78 tahun ini masih saja aktif membintangi lebih dari 200 film layar lebar, di berbagai macam genre film sejak tahun 1969.


Sedangkan Ayushmann Kurrana pun merupakan aktor yang karirnya mulai menanjak pesat. Berangkat dari awal menjadi DJ radio dan jadi VJ MTV, Ayushmann juga sempat membintangi sejumlah film box office seperti “Andhadhun” (2018) dan “Article 15” (2019).
“Gulabo Sitabo” sendiri juga merupakan film yang hadir dengan narasi unik. Di awal film kita akan disuguhkan cerita rakyat yang dimainkan orang tua lewat boneka di pinggir jalan. Tampak sosok Mirza Sheikh (Amitabh Bachchan), berusia 80 tahun, yang tinggal di sebuah bangunan tua yang sangat besar di tengah kota Lucknow. Ia bisa tinggal di situ karena menikah Begum Fathima, wanita keturunan bangsawan yang usianya 15 tahun lebih tua dari Mirza.


Tetapi bagi Begum, suaminya dianggapnya orang yang rakus dan oportunistik. Mirza menunggu kematian istrinya untuk memiliki rumah besar tersebut, dan membuat keributan dengan para penyewa yang ada, dan parahnya lagi, setiap barang-barang yang ada di rumah itu ia jual satu per satu hingga rumah itu keliatan kosong melompong.
Baankey Rastogi (Ayusshman Khurrana), merupakan salah satu penyewa yang mempunyai anggota keluarga banyak, namun pendapatannya sehari-hari sangat kecil.
Konflik mulai menjadi-jadi ketika ia menendang dinding toilet yang terbuat dari batu bata itu ternyata sudah lapuk dan bolong seketika. Dinding bolong itulah yang memicu pertikaian lebih dalam lagi.
Baankey meminta dukungan Gyanesh Shukla (Vijay Raaz) dari Dinas Arkeologi, sedangkan Mirza mendekati seorang pengacara, Christopher (Brijendra Karla), untuk menguasai rumah besar berusia 100 tahun tersebut.

Dengan kesehatan Begum yang terus memburuk (sudah berusia 95 tahun-red), Mirza mempersiapkan segala sesuatunya, bahkan membeli kain kafan untuk berjaga-jaga. Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi, dan tak disangka-sangka semua orang.
Masalah esensial dari hidup yaitu uang memang menjadi topik utama film ini. Terlihat jelas dari mimik muka Mirza yang terkaget-kaget saat mendengar nilai dari rumah itu kalau semua suratnya beres. Juga sebagai audiens miris sendiri saat di akhir film melihat kursi yang dijual Mirza sangat murah, ternyata masuk ke toko barang antik dengan harga yang luar biasa mahal.
Secara halus, film ini dengan pintar memainkan kisahnya, bahkan tanpa dialog pun, kita akan tersenyum sendiri melihatnya.

Amitabh Bachchan pun berperan sangat baik dalam film ini. Karakter Mirza membuatnya harus menggunakan prostetik buatan. Dengan tubuh bungkuknya, jalan tertatih-tatih, suaranya yang disesuaikan dengan karakter greedy yang sangat sesuai ia perankan. Kita sendiri tak akan bisa menebak kalau itu adalah sosok Amitabh Bachhan.
Ayushman Khurrana juga sangat baik dalam menjadi sparring utama Amitabh Bachchan. Begitu pula Vijay Raaz dan Brijendra Kala yang sangat fasih dalam setiap permasalahan yang mereka hadapi. Namun yang menjadi scene stealer adalah Srishti Shrivatsav, yang berperan sebagai Guddo, adik dari Baankey.
Sinematografinya yang digarap Avik Mukhopadhyay sangat luar biasa. Tiap sudut rumah tua bergaya Eropa itu dieksplorasi, dengan palet warna earthy yang berkesan rustic dan oldies tetap dipertahankan. Scoring dari Shantanu Moitra juga kental dengan elemen etnik bernuansa komedi tak lupa dimasukkan, dan tampak senada dengan adegan yang disertakan.


Walau begitu film yang digarap Shoojith Sircar (Vicky Donor, Piku) ini bukannya tak mempunyai kelemahan. Alurnya sangat lambat dalam bertutur, narasinya sendiri kurang menggigit, sehingga tensinya datar-datar saja, bahkan hingga saat konklusi sedang berlangsung.
Yang bisa menjadi unggulan adalah, film ini sarat pesan moral. Kita seperti melihat hikayat 1001 malam dalam era modern yang sudah sangat jarang ditemui, bahkan di film layar lebar sekalipun. Kita diajarkan agar jangan serakah terhadap sesuatu hal, terutama harta benda. Karena semua itu tak ada yang abadi, dan akan lenyap seketika kalau nanti kita sudah tiada.
Director: Shoojit Sircar
Casts: Amitabh Bachchan, Ayushmann Khurrana, Vijay Raaz, Brijendra Kala, Shrishti Shrivastava, Farrukh Jafar
Duration: 124 Minutes
Score: 6.8/10
The Review
Gulabo Sitabo
Ketika dua orang pria, Baankey Rastogi (Ayusshman Khurrana) dan Mirza Sheikh (Amitabh Bachchan) terjebak dengan permainannya masing-masing, hasilnya belum tentu mulus. Apakah keduanya berhasil meraih apa yang yang mereka inginkan?