Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • All
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
    Star Wars Novel

    Sambut 50 Tahun LucasFilm, Novel Star Wars Dirilis Ulang

    Biion Footwear

    Biion Footwear dan DC Comics Rilis Sepatu Bertema Batman & Superman

    Godzilla's World

    Sambut Film ‘Godzilla vs. Kong’, Uniqlo Rilis T-Shirt Limited Godzilla’s World

    sonic the hedgehog

    Masuki 30 Tahun, Sonic the Hedgehog Rilis Action Figure Versi Terbatas

    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • All
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
    Star Wars Novel

    Sambut 50 Tahun LucasFilm, Novel Star Wars Dirilis Ulang

    Biion Footwear

    Biion Footwear dan DC Comics Rilis Sepatu Bertema Batman & Superman

    Godzilla's World

    Sambut Film ‘Godzilla vs. Kong’, Uniqlo Rilis T-Shirt Limited Godzilla’s World

    sonic the hedgehog

    Masuki 30 Tahun, Sonic the Hedgehog Rilis Action Figure Versi Terbatas

    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

‘Ford v Ferrari’, Adu Gengsi Dua Pabrikan Mobil di Arena Balap

Juventus Wisnu by Juventus Wisnu
November 16, 2019
in Featured, Movies
‘Ford v Ferrari’, Adu Gengsi Dua Pabrikan Mobil di Arena Balap
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

Review Film ‘The Secret: Dare to Dream’

Ternyata Brad Pitt & Tom Cruise Diincar Pertama Kali dalam ‘Ford V Ferrari’

“We’re lighter, we’re faster, and if that don’t work, we’re nastier.” – Carroll Shelby.

Dunia olahraga lebih dari sekedar kompetisi yang tersaji di dalam lapangan. Ada banyak cerita menarik yang bisa kita ulik dari kesuksesan seorang atlet atau sebuah tim. Itu lah yang membuat film bertemakan olahraga menjadi sesuatu yang menarik. Dan sepertinya, khusus untuk motorsport, ada satu hal lagi yang jelas-jelas menjadi bumbu, yaitu unsur politisnya. Aksi dengan kendaraan, entah itu balap mobil atau motor adalah jenis olahraga yang mahal. Makan banyak biaya. Maka dari itu, pasti akan ada gengsi perusahaan di dalamnya. Dampak dari gengsi tersebut tak pelak akan memunculkan kebijakan-kebijakan yang bikin situasi menjadi lebih berwarna. Well, sepertinya itu yang coba diangkat oleh “Ford v Ferrari”.

Ber-setting di tahun 60-an, film ini bercerita mengenai dua orang sahabat, Carroll Shelby (Matt Damon) dan Ken Miles (Christian Bale). Carroll adalah teknisi yang dulu menjadi orang Amerika pertama yang berhasil memenangi Le Mans 24, sebuah perlombaan sekaligus adu daya tahan di mana mobil akan terus membalap selama 24 jam non-stop. Kemudian Ken Miles adalah anak mobil banget. Dia sangat lihai dalam membalap, mengetahui banyak sekali hal tentang mobil, dan memiliki bengkel sebagai mata pencaharian utama. Suatu hari, bengkel Ken terpaksa ditutup sehingga ia tidak membalap lagi. Di sisi lain, bengkel Carroll didatangi oleh Lee Iacocca (Jon Bernthal) dan Lee memintanya untuk membuat Ford menjadi juara di Le Mans, mengalahkan Ferrari.

Tahap orientasi film berjalan dengan baik. Kita akan diajak untuk menyelami tiga sudut pandang, yaitu dari ceritanya Carroll Shelby, ceritanya Ford, dan ceritanya Ken Miles. Problem dari sub-plot pun langsung muncul semua, di mana kita bisa melihat kegelisahan Carroll Shelby yang secara mengejutkan pensiun setelah memenangi Le Mans 24. Lalu bengkelnya Ken juga ditutup secara paksa sehingga ia mau tak mau harus merelakan kesukaannya terhadap balap mobil. Tapi yang paling menarik justru adalah dari Ford. Berkat akting yang mengagumkan dari aktor senior Tracy Letts sebagai Henry Ford II, penonton bisa melihat Ford benar-benar sedang limbung. Selain itu, kita juga dikasih lihat jati diri Ford yang sesungguhnya, yang nanti akan terus berpengaruh terhadap balapan secara tidak langsung.

Inciting incident nya ditampilkan dengan cara yang menarik. Sesuai judulnya, kita akan menganggap duel ini sudah dimulai dari inciting incident tersebut. Apa yang Lee dapatkan selama berada di Italia dan bagaimana ia melaporkannya kepada Henry Ford II benar-benar sequence yang intens. Gak kalah intens dengan balapan mobilnya sendiri!

Terlihat jelas, karakteristik dari Ford menjadi awal dari pecahnya masalah ini. Terdapat pertentangan pendapat antara pihak Ford dan pihak Ferrari yang ujung-ujungnya bikin Henry Ford II panas. Selain menjadi inisiator dimulainya konflik, di inciting incident ini kita juga bisa melihat bumbu politis yang tadi disebutkan di paragraf pertama.

Balap mobil itu sarat akan gengsi perusahaan. Idealisme Ferrari tentang imej mobilnya yang berbau kemenangan serasa diinjak-injak oleh Ford dengan usul yang mereka bawa. Kemudian cara Ferrari merespon dirasa menginjak-injak martabat Ford secara personal. Voila! Terjadi lah perang antar keduanya.

Baru lah setelah itu konflik berlanjut ke bagaimana caranya Ford bisa mengalahkan Ferrari di Le Mans 24. Carroll dan Ken langsung mengambil alih porsi yang sebelumnya lebih disamaratakan. Bagaimana mereka berdua mewujudkan “American Dream” yang tampak mustahil. Di sini ada dua karakter yang menonjol dalam membangun tahap konfrontasi menjadi semakin enak diikuti.

Yang pertama adalah istri Ken Miles, Mollie Miles yang diperankan oleh Caitriona Balfe. Dia sebetulnya sudah menyita perhatian dari awal, namun perannya di babak kedua menjadi lebih penting. Bagaimana Mollie bereaksi terhadap keputusan Ken untuk membantu Carroll, kemudian bagaimana dukungan yang ia berikan. Tidak sepanjang waktu memang, namun setiap Mollie ada, kita bisa merasakan perasaan happy dari Ken.

Yang kedua adalah Leo Beebe (Josh Lucas). Damn, this guy is total A-hole! Sebagai eksekutif Ford, campur tangan Leo sangat merecoki tim balap Ford, bahkan dari awal terbentuk. Kita bisa kesel banget sama orang ini selain akting yang bagus dari Josh, juga motivasinya yang gak jauh-jauh dari kebutuhan PR perusahaan. Membangun citra, yang disesuaikan dengan karakteristik Ford.

Dari arahan yang ada, kita bisa melihat plus minus dari “Ford v Ferrari”. Plusnya adalah, penonton diberikan sajian yang komprehensif mengenai dunia balap atau motorsport. Bagaimana ambisi pabrikan, kemudian kebijakan-kebijakan yang bikin drama. It’s more than just racing, dan film pun masih dalam batas aman bagi mereka yang bukan penggila balap. Karena tidak semua fans-nya Christian Bale dan Matt Damon suka balap mobil juga.

Selain itu, unsur persahabatan juga sangat kental antara Carroll dan Ken. Bagaimana Carroll berjuang untuk sahabatnya agar menjadi andalan itu bukan perkara mudah. Minusnya, film ini sepertinya lebih pas kalau diberi judul “Ford v Ford” atau sejenisnya. Kenapa? Well, unsur kompetisi dengan Ferrari di sini masih kurang. Hanya ditampilkan di tahap persiapan dan tahap resolusi. Perbandingannya mungkin 60-40. Film ini benar-benar bilang kalau musuh terbesar adalah diri sendiri.

Tiba di tahap resolusi, kita akan disuguhkan dengan balapan Le Mans 24. Ini yang sudah ditunggu-tunggu oleh para penonton, layaknya melihat bagaimana Rami Malek sebagai Freddie Mercury tampil di scene Live Aid. Yang paling bikin adrenalin naik di sini adalah sound-nya. Deru mesin betul-betul membahana. Betul-betul gahar! Pendengaran kita benar-benar digeber secara maksimal.

Kemudian yang berikutnya adalah dari ekspresi dan akting dari sang pengemudi itu sendiri. Film ini tahu kapan timing yang tepat dan aspek lain yang sangat berkaitan dengan mobil balap: finalisasinya bergantung pada pebalapnya. Dia yang naik mobil, dia yang balapan, dia yang merasakan kondisi saat itu. Akting Christian Bale dalam mobil balap memang seharusnya yang dilakukan oleh pebalap. Apalagi saat itu mungkin belum ada teknologi ‘team radio’. Terakhir adalah speedometer yang tidak terlalu nyantai. Ini penting karena film juga menekankan kecepatan dan adu daya tahan ketika balapan.

Sayang, balap-membalapnya sendiri masih terasa kurang. Aspek ini ditampilkan paling kentara dalam beberapa scene saja, itu juga dengan metode yang sama persis. Selain itu, film masih kurang maksimal dalam menyajikan sejumlah overtaking. Yang paling diingat dari balapan Ken Miles adalah mobilnya yang cepat dan daya tahannya yang kuat sehingga lebih sering mendahului menggunakan itu. Gong-nya adalah ketika ia sudah head-to-head dengan Fazio dari Ferrari.

 

Di situ kita tidak melihat bagaimana sengitnya pertarungan karena semua berakhir dengan cukup mudah. Jika melihat dari aspek kompetisi balapnya, Ken Miles justru seperti overpower. Untunglah, hal ini masih bisa ditutupi oleh tampilan sirkuitnya. Berlokasi di Prancis, visual dari sirkuit Le Mans 24 tampil lengkap. Tidak hanya treknya, namun juga bagaimana pit stop dan dalamnya. Seringkali kamera bermain di sini, karena posisi pit stop dengan tribun eksekutif itu atas-bawah. Jadi sangat mendukung untuk memainkan “team order”. Terlebih, untuk treknya sendiri, “Ford v Ferrari” menggunakan lima lokasi berbeda. So, bukan perkara mudah untuk menyinkronkan visual dari adegan ke adegan. Mulai dari pengambilan treknya, posisi mobilnya, dan lain-lain.

Sedikit ngomongin chemistry, Matt Damon dan Christian Bale benar-benar juara. Mereka sukses menampilkan jalinan sahabat yang genuine. Di awal memang bumpy, karena film hanya ingin memperkenalkan duduk perkaranya secara luas. Namun seiring berjalannya waktu, persahabatan antara Carroll Shelby dan Ken Miles kian menguat.

Selain dua orang ini memiliki peran masing-masing, yang satu di kendali setir, yang satu lagi bergulat dengan pengurus Ford, namun justru karena itu semuanya makin menunjukkan benang merah. Christian Bale menyita perhatian dari awal, namun jangan remehkan akting Matt Damon. Di tahap resolusi emosi kita akan diaduk-aduk lewat karakternya. Sebuah kehilangan yang amat sangat karena ada sesuatu yang bener-bener gak enakin dari diri Carroll terhadap Ken.

Untuk urusan balapannya, “Ford v Ferrari” memang kurang greget. Film ini menampilkan bakat yang luar biasa dari Ken Miles sehingga terkesan gak ada lawan. Gak ada seru-serunya. Tapi diluar itu, film berhasil menampilkan sesuatu yang solid dari segi penceritaan. Tidak hanya di bagian plot utama, namun juga sub-plot nya. Film ini jelas berpeluang untuk mendapatkan nominasi Oscar. Christian Bale patut diganjar nominasi, dan siapa tahu mereka juga menjadi nominee Best Picture? Bukan tidak mungkin, karena film ini memiliki sesuatu yang Oscar sukai. Ia adalah cerita ugly truth yang benar-benar terjadi, namun tidak banyak orang ketahui.

 

Director: James Mangold

Starring: Matt Damon, Christian Bale, Caitriona Balfe, Jon Bernthal, Josh Lucas, Tracy Letts, Noah Jupe

Duration: 152 Minutes

Score: 8.0/10

The Review

4 Score

Film ini bercerita mengenai dua sahabat, Carroll Shelby (Matt Damon) dan Ken Miles (Christian Bale) yang diminta Lee Iacocca (Jon Bernthal) untuk membuat Ford mengalahkan Ferrari menjadi juara di lomba balap 24 jam Le Mans

Review Breakdown

  • 8.0
Tags: Arena BalapCaitriona BalfeCarroll Shelbychristian baleFerrariFordFord v FerrariJames MangoldJon BernthalJosh LucasKen MilesLe MansLee IacoccaMatt DamonNoah JupePabrikan MobilTracy Letts
Juventus Wisnu

Juventus Wisnu

“Don't ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and do that. Because what the world needs is people who have come alive.”

Related Posts

the secret

Review Film ‘The Secret: Dare to Dream’

Ternyata Brad Pitt & Tom Cruise Diincar Pertama Kali dalam ‘Ford V Ferrari’

Ternyata Brad Pitt & Tom Cruise Diincar Pertama Kali dalam ‘Ford V Ferrari’

August 6, 2020
Showrunner ‘The Punisher’, Steve Lightfoot, Di-PHK Marvel

Showrunner ‘The Punisher’, Steve Lightfoot, Di-PHK Marvel

April 23, 2020

Christian Bale Resmi Gabung di ‘Thor: Love and Thunder’

March 12, 2020

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cineverse Banner Cineverse Banner Cineverse Banner
ADVERTISEMENT

Cineverse

© 2020 - 2021 Cineverse - All Right Reserved

Follow Us

  • Home
  • About Us
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 Cineverse – All Right Reserved.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In