Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • All
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Daft Punk

    Daft Punk Rilis Versi Ekstended Soundtrack Tron Legacy

    Last Of Us 2

    Ini Dia Daftar Lengkap Pemenang The Game Awards 2020

    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • All
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Daft Punk

    Daft Punk Rilis Versi Ekstended Soundtrack Tron Legacy

    Last Of Us 2

    Ini Dia Daftar Lengkap Pemenang The Game Awards 2020

    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

‘First Cow’, Dua Individu yang Memulai Berbisnis Kuliner Lewat Seekor Sapi

Adam Pratama by Adam Pratama
July 13, 2020
in Featured, Movies, Reviews
‘First Cow’, Dua Individu yang Memulai Berbisnis Kuliner Lewat Seekor Sapi

© A24

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

Kenapa Dunia Berubah Warna Di Akhir ‘WandaVision’ Episode 2?

Film James Bond Terbaru, ‘No Time To Die’, Kembali Tertunda

“We have to take what we can, when the taking is good.” – King-Lu.

Film ini bisa dibilang unik. Karena cukup tidak menyangka bahwa sebuah film period drama ber-setting Amerika pada abad ke-19 ternyata memiliki unsur cita rasa. “First Cow” adalah film yang sebetulnya sudah mencuri perhatian sejak sebelum pandemi melanda.

Film ini dipuji oleh para kritikus sebagai salah satu yang terbaik tahun ini. Apes, karena pandemi “First Cow” menarik perilisannya dari bioskop yang saat itu masih terbatas dan memutuskan untuk rilis VOD. Rencananya sih nanti film ini akan kembali rilis di bisokop setelah kondisi kembali normal.

Ceritanya sendiri berkutat pada dua orang yaitu Cookie (John Magaro) dan King-Lu (Orion Lee). Mereka berdua tidak sengaja bertemu, kemudian memutuskan untuk memulai suatu usaha baru.

Hal pertama yang di-notice dari film adalah rasionya. “First Cow” menggunakan aspek rasio yang lebih kotak, atau biasa disebut dengan “Fullscreen”. Menurut buku “Memahami Film” karya Himawan Pratista, format Fullscreen sudah ditetapkan dengan aspek rasio 1.33:1 oleh Academy of Motion Picture Art and Sciences.

© A24

Selama beberapa dekade, format ini telah menjadi standar rasio untuk televisi tabung. Untuk motif penggunaannya terhadap tuntutan naratif, tidak terlalu kuat. Sebagai film yang menampilkan satu masa tertentu dan ditampilkan dalam warna, agak kabur sebetulnya apa fungsi dari penerapan format Fullscreen begini.

Mungkin alasannya adalah untuk menggambarkan intimacy. Karena satu aspek yang menonjol dari film adalah mengenai persahabatan antara Cookie dan King-Lu.

Bagaimana mereka berdua bertemu, kemudian berinteraksi satu sama lain, dan akhirnya memutuskan untuk bekerja sama demi meraih mimpi adalah hal yang sangat terpampang jelas. Cookie dan King-Lu saling membantu untuk melakukan tindakan yang nekat. Kisah persahabatan ini memang sudah dimulai dari tahap persiapan.

Tapi karena “First Cow” beralur lambat, maka kita akan melihat dulu bagaimana persahabatan ini dapat terjalin dengan baik di awal, sebelum mereka melangkah lebih jauh lagi. Harapannya sih biar penonton bisa engage dengan mereka berdua. Jadi ketika film sudah melewati turning point pertama, deep connections-nya sudah ada.

Ceritanya sangat sederhana. Konfliknya juga justru bisa membuat kita tertawa. Tapi kurang lebih, apa yang terjadi dalam “First Cow” ini memang sesuai dengan latar waktu Amerika saat itu. Di mana Amerika menjanjikan sebuah peluang baru bagi semua orang untuk kembali membangun kehidupan. Peluang untuk sukses dengan menjadi apapun yang kita inginkan, dan segala cara bisa ditempuh agar terwujud.

© A24

Uniknya, cara yang ditempuh oleh Cookie dan King-Lu termasuk unik dan tidak terpuji. Mereka mengambil jalan yang sebetulnya kekinian banget, yaitu membuka usaha kuliner. Agak gak kepikiran sih, bikin usaha kuliner di Amerika abad ke-19, di mana saat itu mungkin usaha yang ada lebih ke jual beli hewan buruan atau emas dan semacamnya.

Nah yang jadi taruhan adalah ketika film memasukkan sub-text mengenai kelas sosial. Kebutuhan untuk membuat kuliner yang baik dijadikan sebagai motif yang berani untuk dapat menggerakkan cerita yang kecil ini. Ketika melihat apa yang dilakukan oleh Cookie dan King-Lu, lalu apa outcome dan dampak yang mereka hasilkan kepada orang lain di lingkungannya, kita akan merasakan satu tindak kriminal yang terjadi, yang kemudian dimanfaatkan untuk dikaitkan dengan hal kesenjangan sosial.

Lucu juga sih ngeliatnya, walaupun di sisi lain kita tidak melihat ada semacam opression yang diberikan oleh mereka yang punya kuasa sehingga merugikan yang jelata. Toh juga masih kurang jelas bagaimana bisa kita dapat menganggap orang yang berkuasa tersebut sebagai tokoh antagonisnya. Semua hanya didasari oleh kondisi saat itu saja yang sulit namun potensial.

Konflik mulai meninggi ketika usaha kuliner Cookie dan King-Lu semakin terkenal sehingga mengundang satu karakter baru untuk datang. Di sini lah saat di mana konflik semakin meninggi tapi di sisi lain juga semakin lucu secara tidak langsung.

© A24

Cerita yang awalnya lambat sekali perlahan-lahan mulai menarik. Kurang lebih ini gara-gara akses informasi tertutup yang diberlakukan oleh film, sehingga kita sebagai audiens hanya tahu semuanya dari kacamata Cookie dan King-Lu saja.

Nah, untuk menghantar ke turning point kedua, film baru deh menggunakan variasi naratif. Di sini film menggunakan batasan informasi cerita terbuka, yang berhasil membuat kita jadi deg-degan.

Bagian ini sebetulnya predictable sekali. Pasti akan ada saatnya atau waktunya seperti ini. Cuman karena build-up nya sudah matang jadi kita sudah enak untuk mengikuti alurnya.

Untuk segi visual, film ini tentu banyak menampilkan alam liar Amerika pada abad ke-19. Hutan-hutan, sungai, dengan rumah-rumah penduduk yang masih sederhana apa adanya yang terbuat dari kayu dan jalanan yang berlumpur. Baju yang dikenakan oleh para pemain juga terlihat sudah sesuai dengan latar waktunya dan juga status sosialnya.

Cukup menarik ketika melihat pakaian yang dikenakan oleh tetua Indian yang ada di film ini. Pakaian yang dikenakan lebih berunsur barat dibanding lokal. Untuk mendukung otentisitas, film juga menyertakan Bahasa Indian di dalam sedikit percakapannya. Terlihat bagus, sanggup membawa kita ke dunia cerita dengan baik.

© A24

Kemudian, meski tidak memiliki keterkaitan dengan dialog di scene yang bersangkutan, ada saat di mana sineas memanfaatkan framing secara utuh melalui posisi dan pergerakan pemain baik pada latar depan maupun latar belakang. Ditambah pula dengan pergerakan kamera dan rasionya, creative decision ini cukup menyegarkan.

Sebuah film yang mengangkat tentang keinginan, kenekatan, peluang dan ketimpangan dalam bingkai persahabatan. Alurnya lambat, sehingga membuat paruh pertamanya sangat rentan akan ancaman kebosanan.

Beruntung di pertengahan, film bergerak ke arah yang cukup menghibur. Kita bisa melihat kenekatan yang dapat menjaga fokus pada cerita yang dialami oleh Cookie dan King-Lu. Asik, namun dalam konteks tertentu.

 

Director: Kelly Reichardt

Casts: John Magaro, Orion Lee, Toby Jones, Ewen Bremner

Duration: 122 Minutes

Score: 7.1/10

Editor: Juventus Wisnu

The Review

First Cow

7.1 Score

'First Cow' menceritakan bagaimana di awal abad ke-19 di Amerika, dua individu yang baru saja bertemu, memulai usahanya dengan seekor sapi yang dijadikan modal mereka dalam berbisnis kuliner

Review Breakdown

  • Acting 0
  • Cinematography 0
  • Entertain 0
  • Scoring 0
  • Story 0
Tags: cineverseCookieEwen BremnerFirst CowJohn MagaroKelly ReichardtKing-LuKulinerOrion LeeReview Film First CowsapiToby Jones
Adam Pratama

Adam Pratama

Founder CINEMANIA ID, now becoming @cineverse.id. Batch 2 @mrabroadcastingacademy, Batch 4 adv class @kelaspenyiar_id. @imsi_fibui @fibui_basketball

Related Posts

'wandavision' Mengapa Dunia Berubah Warna Di Akhir Episode 2
Hype

Kenapa Dunia Berubah Warna Di Akhir ‘WandaVision’ Episode 2?

(Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!) Saat-saat terakhir WandaVision episode 2 sepenuhnya memperkenalkan warna ke dalam dunia yang sebelumnya hitam-putih. Pertunjukan...

by Arif Firdaus
January 22, 2021
Tanggal Rilis No Time To Die Beralih Ke Oktober 2021
Hype

Film James Bond Terbaru, ‘No Time To Die’, Kembali Tertunda

Film James Bond terakhir Daniel Craig 'No Time To Die' kembali mengalami penundaan, dan sekarang film ini dijadwalkan untuk diputar...

by Arif Firdaus
January 22, 2021
Promising Young Woman
Reviews

Review Film: ‘Promising Young Woman’

"Look how easy that was. I guess you just had to think about it in the right way. I guess...

January 21, 2021
News Of The World
Reviews

Review Film: ‘News of the World’

"We're all journeying across the prairie in a straight line and looking for that place to be. And when we...

January 20, 2021

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SHOPEE X XIAOMI DEAL SHOPEE X XIAOMI DEAL SHOPEE X XIAOMI DEAL
ADVERTISEMENT

Cineverse

Entertainment news, film reviews, awards, film festivals, box office, entertainment industry conferences.

© 2020 Cineverse - All Right Reserved.

  • About Us
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 Cineverse – All Right Reserved.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In