Film bertema tentang pendidikan mungkin tidak tampak seperti genre yang menguntungkan, tetapi selama beberapa tahun terakhir ini, beberapa film dengan bertema edukasi telah merasakan kesuksesan yang cukup luar biasa seperti halnya Super 30 dan Chhichhore, yang keduanya dirilis pada tahun 2019, dan sebelumnya di 2018 ada film Hicki.
Dan dari film-film tersebut, film yang memulai tren ini dalam beberapa waktu terakhir adalah Hindi Medium yang diproduksi tahun 2017 yang lalu. Film yang disutradarai oleh Saket Chaudary dan yang juga dibintangi oleh Irrfan Khan ini bercerita tentang para orang tua yang berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya agar bisa bersekolah di sekolah elite sehingga mereka menghalalkan segala cara.
Film ini sukses besar berkat pesannya, realisme, humor-humornya dan juga penampilan para aktor atau aktrisnya. Meskipun bukan sekuel atau lebih tepatnya bisa juga dibilang sebagai spin off, Angrezi Medium merupakan kelanjutan dari Hindi Medium yang berbicara tentang obsesi orang tua untuk memberikan segala hal yang terbaik terutama dalam hal ini dari segi edukasi.
Champak Bansal (Irrfan Khan) adalah pemilik toko kue di Udaipur dan juga merupakan seorang orang tua tunggal yang membesarkan putrinya Tarika (Radhika Madan). Tarika sendiri yang sejak kecil tumbuh dengan obsesi gagasan ingin belajar ke luar negeri. Dan setelah berusaha dengan keras pada akhirnya Tarika mendapatkan beasiswa untuk belajar di salah satu universitas terkemuka di London. Namun tanpa disengaja Champak mengalami masalah sehingga berdampak pada beasiswa yang didapatkan oleh putrinya tersebut. Dan Champak pun berusaha sekuat tenaga agar Tarika tetap bisa bersekolah di London walaupun ia harus mengeluarkan biaya dari kantongnya sendiri.
Tentunya kisah ini memiliki premis sentral tentang hubungan ayah dan anak khususnya dalam hal ini remaja putri dan mimpinya untuk belajar di negeri asing. Dari premis tersebut kemudian berkembang pula kisah tentang perjuangan seorang ayah tunggal membesarkan putri satu-satunya. Tak lupa diceritakan bahwa Champak merupakan seorang ayah yang protektif dan juga posesif terhadap putrinya, dan berusaha sekuat mungkin agar Tarika tetap berada di dekatnya tapi sebagai cinta tanpa syarat seorang ayah terhadap anaknya, ia pun akhirnya mengalah dan mengizinkan putrinya ‘lepas’ darinya.
Di sisi lainnya, film ini juga bercerita tentang aspirasi remaja yang berjuang dengan caranya sendirinya agar mimpinya terpenuhi untuk bisa bersekolah ke luar negeri. Film ini sendiri boleh dibilang terdiri dari 2 babak, pada babak pertama adalah adalah pengenalan karakter Champak dan Tarika sebagai ayah dan anak, ditambah hubungan Champak dan saudaranya laki-lakinya Gopi (Deepak Dobriyal) yang mengelola toko kue saingan yang berdekatan dengan toko milik Champak.
Mereka berselisih tentang penggunaan nama keluarga yang sah untuk bisnisnya masing-masing. Perselisihan mereka berdua yang bertambah parah kemudian berlanjut hingga pertarungan hukum di pengadilan. Karena pertarungan hukum inilah kemudian berdampak pada beasiswa yang harusnya diterima oleh Tarika menjadi terancam.
Dan pada bagian selanjutnya berkisah tentang Tarika yang berhasil mencapai London dan bagaimana perjuangan Champak dan juga Gopi untuk mengantarkan Tarika.
Sutradara Homi Adajania pada babak pertama berhasil secara meyakinkan mengeksplorasi hubungan ayah dan anak, beberapa momen yang ada walau pun lewat momen yang paling sederhana sekalipun ditampilkan menyentuh secara emosional dan terasa otentik sehingga mengambarkan emosi yang sebenar-benarnya.
Dan Irrfan Khan baru saja kembali lagi ke dunia film setelah sembuh dari sakit kanker langka yang menyebabkan dirinya absen selama dua tahun. di film ini mendapatkan ‘momen’-nya secara penuh. Ia sukses memerankan sosok seorang ayah seperti pada film terdahulunya di Hindi Medium. Di sini ia tampil memerankan ayah yang penuh ketulusan merawat putrinya dan berusaha keras agar mimpi putrinya terwujud.
Begitu pula Radhika Madan yang berperan sebagai putrinya yang remaja, ia tampil cukup bagus sebagai seorang remaja yang berulang kali bersikap manis atau juga polos, keras kepala dan pemberontak. Chemistry antara keduanya dalam film berlangsung secara menawan, hangat dan penuh kasih sayang.
Dan tentunya yang tak boleh dilupakan adalah penampilan dari Kareena Kapoor dan aktris veteran Dimple Kapadia juga patut dipuji walau pun mereka tampil dengan screen time terbatas dalam film ini. Pada babak pertama semua plot yang ada berjalan cukup rapi dan penuh kesan emosional yang begitu natural.
Sementara itu memasuki babak kedua plot cerita di mana ‘pengejaran’ seorang ayah yang berusaha melakukan apapun untuk putrinya sangat mengagumkan, akan tetapi pada urutan tertentu di babak kedua ini tidak terlihat logis atau dengan kata lain tidak terlihat koheren, membuat cerita tersebut kadang dieksekusi terlalu berlebihan.
Misalnya ketika Champak dan Deepak ditolak masuk ke London oleh petugas imigrasi, mereka berdua kembali ke India dan dalam beberapa hari kemudian mereka kembali lagi ke London melalui cara ilegal, mereka pun dengan begitu mudahnya lolos dari keimigrasian. Ada beberapa momen yang seperti ini terjadi pada babak kedua pada film ini sehingga mungkin sedikit mengurangi ’keseruan’ yang telah tersusun cukup baik pada babak pertamanya.
Angrezi Medium atau dalam versi internasionalnya dikenal dengan judul ’English Medium’, ditulis oleh empat orang penulis yaitu Bhavesh Mandalia, Gaurav Shukla, Vinay Chhawal dan Sara Bodinar. Mungkin karena banyaknya penulis yang menuangkan ide ceritanya ke dalam skenario di film ini, menjadikan alur cerita di film ini menjadi tidak terstruktur dengan rapi.
Film yang sejatinya dirilis di India pada Jumat (13/3), sebenarnya mendapatkan respon bagus terkait trailernya yang sudah muncul beberapa bulan silam. Namun tanggal tayang yang bersamaan dengan wabah Covid-19 yang menyebabkan sejumlah bioskop di India harus tutup, menyebabkan film ini tak terekspos dengan maksimal, karena publik tak diizinkan keluar, dan mau tak mau film ini terdampak langsung dari pandemi global ini.
Ada beberapa sub plot cerita yang seperti telah dibahas di atas yang terasa tidak logis atau berlebihan atau bahkan tidak penting sekalipun untuk diceritakan sehingga menggangu alur cerita yang sudah ada. Tapi walau pun dengan berbagai kekurangan yang ada, Angrezi Medium mengangkat tema yang cukup menarik, yang jarang sekali diangkat ke layar lebar. Cinta orang tua kepada sang anak melebihi apapun, menjadi tema besar yang patut dicontoh oleh orang tua lainnya.
Director: Homi Adajania
Cast: Irrfan Khan, Radhika Madan, Deepak Dobriyal, Kareena Kapoor Khan, Dimple Kapadia, Pankaj Tripathi, Meghna Malik
Duration: 150 minutes
Score: 7.5/10
The Review
Angrezi Medium
Film yang merupakan spin-off dari Hindi Medium ini menceritakan pusingnya sang ayah saat anak perempuannya ingin kuliah di London, Inggris. Kini dengan cerita yang lebih kompleks, sang ayah, Champak Bhansal (Irrfan Khan) yang begitu sayangnya dengan anak perempuan satu-satunya, Ananya Bhansal (Radhika Madan) mulai cemas kala sang anak ingin kuliah di luar negeri. Tak ketinggalan sedikit keributan konyol antara Champak dan saudaranya, Gopi Bhansal di pengadilan. Film unik bertema pendidikan yang bisa dibilang jarang ada ini sangat menyentuh dan memberi pencerahan bagi kita yang menonton film ini.