Pada tanggal 7 Juni 2019 mendatang, film keempat dari kuadrologi prekuel X-Men, “X-Men: Dark Phoenix” akan dirilis. Nah sebelum menyaksikan film yang menurut kabar akan menjadi penutup kuadrologinya ini, ada baiknya kita nonton ulang 7 rilisan film X-Men keren berikut ini.
Sebelum mulai perlu diingat bahwa daftar ini, hanya memuat film X-Men yang menampilkan tim X-Men atau anggota X-Men nya, bekerja bersama tim mutant yang nantinya akan menjadi anggota X-Men atau Brotherhood of Mutants.
Jadi maaf sekali Chillers, film-film stand alone seperti: “Logan” (2017), “The Wolverine” (2013), dan dua film “Deadpool” (2016-2018), tidak akan disertakan dalam daftar ini.
7. X-Men Origins: Wolverine (2009)
Film spin-off Wolverine yang berlatar setelah “X-Men: The Last Stand” ini bisa dikatakan sangat ditunggu banget oleh seluruh fans kala itu. Hal ini tentunya dikarenakan film ini merupakan spin-off perdana dari si mutant berkuku adamantium ini.
Selain itu film ini juga menampilkan dua mutant X-Men populer: Gambit (Taylor Kitsch) dan Deadpool (Ryan Reynolds). Oh ya ditambah lagi, film ini merupakan prekuel sebelum pertemuan pertama Wolverine (Hugh Jackman) dengan geng X-Men di film X-Men.
Dengan seluruh janji dan hype ini, semestinya film yang diarahkan oleh Gavin Hood (Ender’s Game) ini bakalan jadi film yang keren banget bukan? Sayangnya hasil akhir berkata lain. Oke kalau boleh jujur, “X-Men Origins: Wolverine” bukanlah film seburuk seperti film “The Room” (2003) atau “Fan4stic” (2015).
Namun film ini lebih ke tingkatan yang sangat mengecewakan. Banyak sekali keputusan-keputusan yang salah nan fatal yang diambil seperti salah satu contohnya: Menjahit mulut Deadpool agar ia tidak banyak omong. Dan itu adalah kesalahan terbesar yang diambil oleh film ini.
Akan tetapi walau secara kualitas tidak sekeren 3 film orisinilnya, “X-Men Origins: Wolverine” bisa dikatakan masih cukup menghibur dan tidak terlalu buruk juga. Film ini sangat bisa dinikmati ketika kita butuh hiburan untuk melepas kepenatan.
6. X-Men: The Last Stand (2006)
Sama hal-nya seperti “X-Men Origins: Wolverine”, film “X-Men: The Last Stand” adalah rilisan film X-Men yang sangat mengecewakan. Malah tingkatan kekecewaannya jauh lebih besar film ini daripada film tersebut.
Pasalnya film ini kala itu menjanjikan bahwa akhirnya, filmnya akan menampilkan juga kebangkita alter-ego Jean Grey (Famke Janssen) yang sangat badass, Phoenix. Banyak fans yang kala itu berharap agar penceritaan kebangkitannya, ditampilkan seperti di storyline komik top, The Dark Phoenix Saga karya Chris Claremont dan John Byrne yang dirilis di tahun 1980.
Namun sayangnya, Fox dan sutradara Brett Ratner (Rush Hour) gagal paham “to the max” untuk mengadaptasinya. Yang ada, The Last Stand menjadi film yang tidak lebih dari sekedar film X-Men versi Hollywood seperti yang sebelum-sebelumnya.
Walau demikian selain filmnya masih cukup enjoyable untuk disaksikan, kegagalan The Last Stand bisa dikatakan bagaikan blessing in disguise. Pasalnya kalu saja kala itu film ini sukses, mungkin kita tidak akan pernah mendapatkan pengadaptasian keren dari storyline hit, Days of Future Past atau bahkan prekuel seluruh film X-Men, “X-Men: The First Class”.
5. X-Men: Apocalypse (2016)
Walau memang masih banyak yang protes dengan tampilan Oscar Isaac (Star Wars: The Last Jedi) sebagai Apocalypse yang seperti musuh Power Rangers, Ivan Ooze, namun film ini tetap keren untuk disaksikan.
Oke, memang perseteruan final antara Apocalypse dan Jean Grey (Sophie Turner) di film ini memperlihatkan awal alter-ego Phoenix nya, terlihat “gampang banget”. Namun dengan latar era 80-an dan penampilan mumpuni dari seluruh aktornya, “X-Men: Apocalypse” merupakan follow-up yang okeh terhadap “X-Men: Days of Future Past”.
4. X-Men: Days of Future Past (2014)
Salah satu alasan mengapa semi-adaptasi storyline karya (lagi-lagi) Chris Claremont dan John Byrne ini begitu keren adalah filmnya, sukses mengaplikasikan seluruh elemen dan aturan main film-film time-travel selama ini seperti: “Terminator” dan tentunya trilogi “Back to the Future” dengan sangat tepat.
Selain itu Days of the Future Past, juga benar-benar sukses dalam memperbaiki seluruh kesalahan yang ditinggalkan oleh “X-Men: The Last Stand” dan beberapa di First Class yang alhasil, membuat tatanan universe film X-Men menjadi keren lagi.
3. X-Men: First Class (2011)
Tak dipungkiri setelah kegagalan yang dialami oleh X-Men: The Last Stand, banyak fanboy yang menjadi sangat skeptis terhadap potensi kesuksesan prekuel ini. Tapi faktanya ketika X-Men: First Class akhirnya dirilis di awal bulan Juni 2011, keskeptisan tersebut tidaklah terbukti.
Pasalnya film yang dibintangi oleh beberapa rising star kala itu seperti: James McAvoy (The Chronicles of Narnia), Michael Fassbender (Jane Eyre) dan Jennifer Lawrence (Like Crazy) ini, langsung mendapatkan tuaian pujian baik dari kritikus maupun fanboy.
Hal ini dikarenakan selain penampilan akting yang mumpuni, film ini dengan sangat kerennya mengedepankan sisi persahabatan sekaligus konflik ideologi yang masing-masing dipegang oleh Erik Lehnsherr aka Magneto (Fassbender) dan Charles Xavier aka Profesor X (McAvoy) yang alhasil membuat filmnya terasa humane dan relatable.
2. X-Men (2000)
Film yang mengawali semuanya dan kembali me-revitalisasi genre superhero di Hollywood, apabila X-Men kala itu tak dirilis, dijamin dunia sinematik superhero seperti MCU, tidak akan eksis saat ini.
Selain itu, yang membuat X-Men begitu sukses, adalah film ini “gak macem-macem”. Maksudnya disini, film ini tetap setia dengan konsep kisah di komik dan seri animasi hit yang beredar tahun 90-an yaitu: X-Men vs Brotherhood of Mutants, Wolverine, Cyclops-Jean Grey (dan Wolverine juga), serta tentunya, tone kritikan SARA dan sosial yang sejak dulu memang kental dalam kisah komiknya.
Oh ya hampir lupa Chillers. Tampa film ini juga, mungkin karir Jackman yang kala itu masih “anak baru” di Hollywood tidak akan pernah se-booming seperti sekarang ini.
1. X2: X-Men United (2003)
Walau X-Men yang menjadi pintu pembuka, namun tetaplah sekuelnya yang bisa dikatakan sebagai film X-Men terbaik sejauh ini (atau bahkan sepanjang masa). Dan banyak fanboy dan kritikus yang setuju dengan pendapat ini.
Dan tidaklah mengherankan. Pasalnya sekuel ini jauh lebih mengeksplorasi hubungan antara tiap-tiap karakternya. Tidak hanya Profesor X dan Magneto saja, namun juga Wolverine dan Rogue (Anna Paquin), serta tentunya diantaranya, konflik cinta segitiga antara Jean, Wolverine dan Cyclops (James Marsden).
Intinya, X2 adalah sekuel yang sangat keren, emosional, dan tentunya wajib disaksikan bagi kita-kita yang mengaku sebagai fanboy franchise film mutant ini.
Nah Chillers. Itulah tadi 7 film franchise X-Men yang wajib disaksikan lagi sebelum menyaksikan X-Men: Dark Phoenix bulan depan. Dari 7 film ini, yang manakah yang merupakan favorit kalian?