Sama-hal-nya seperti film-film adaptasi novel lainnya, film adaptasi novel anak hit, Harry Potter, juga memiliki banyak modifikasi atau perubahan sana-sini agar bisa sesuai dengan tone dan alur filmnya.
Beberapa perubahan memang keren dan pas. Tapi faktanya, banyak juga yang perubahannya gak pas dan tidak masuk akal. Namun dari kesemuanya, berikut adalah 5 perubahan tak masuk akal yang membuat kita greget banget.
1. Neville Tak Disebutkan Sebagai The Chosen One Kedua
Kalau Cilers pernah membaca novel Harry Potter, disebutkan di novel-nya kalau sebenarnya, Harry bukanlah The Chosen One. Alias, bukan dia 100% yang ditakdirkan bisa mengalahkan Lord Voldemort.
Adalah sahabat asrama Gryffindor-nya, Neville Longbottom yang juga ditakdirkan sebagai orang kedua yang bisa mengalahkan Mr. Voldy. Dan Voldemort sadar akan hal ini. Namun karena di akhir ia memberikan lukanya di kening Harry, alhasil Harry yang ditakdirkan untuk mengalahkannya.
Nah yang membuat Potterheads hingga detik ini garuk kepala tidak karuan, mengapa film-nya tidak pernah setidaknya, menggelitik fanboy akan hal ini. Di seluruh filmnya tidak disinggung sama sekali kalau sebenarnay Neville juga berbahaya bagi Voldemort.
Yang ada ia selalu digambarkan sebagai sosok penakut nan polos. Memang di film penutup, Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 2 (2011), ia sukses membunuh bagian jiwa terpenting si penyihir tanpa hidung ini, Nagini.
Tapi tetap saja penyinggungan bahwa dia juga berpotensi mengalahkan sosok penyihir jahat sejuta umatnya, akan jauh lebih baik sehingga, non Potterheads, tidak terus-terusan memandang miring sosoknya.
2. Kenapa Tidak Pakai Lensa Kontak Hijau?
Tentunya Cilers ingat dengan kesamaan ciri fisik yang dimiliki oleh Harry dan ibunya yang sering disinggung terus di hampir seluruh filmnya. Ya benar sekali. Kedua mata Harry memiliki kesamaan sekaligus keindahan kedua mata ibunya, Lilly.
Nah di novel-nya disebutkan bahwa faktor kesamaan mata keduanya, adalah difaktori oleh warna mata keduanya yang sama-sama berwarna hijau. Namun ketika di film ironisnya hal ini tidak di-konversikan secara tepat.
Pasalnya kedua mata pemeran Harry, Daniel Radcliffe dan pemeran Lilly muda, Susie Shinner, berbeda jauh sama sekali. Dan gokilnya ketika ditampilkan di beberapa film-nya, tim film ini seperti tidak ada usaha untuk menghijaukan kedua bola mata mereka.
Wow apakah CGI manipulasi warna mata atau lensa kontak hijau 2 pasang harganya selangit ya?
3. Dibakarnya Rumah Keluarga Weasley
Di film Harry Potter and the Half-Blood Prince (2007), terdapat adegan dimana rumah keluarga Weasley aka The Burrow dibakar oleh Bellatrix Lestrange (Helena Bonham Carter) dan Fenrir Greyback (Dave Legeno).
Nah tahu gak sih Cilers? Adegan ini sebenarnya tidak ada sama sekali di novel-nya. Belum lagi adegan ini berisfat dramatis dan semi coming of age. Sebenarnya tak masalah.
Tapi ingat. Film ini diadaptasi dari novel. Dan di novel asli Half-Blood Prince, adegan ini tidak ada sama sekali. Yang ada, novel-nya lebih banyak berfokus pada misteri dan riwayat Half-Blood Prince, kelas racun milik Horace Slughorn, serta pelajaran-pelajaran rahasia yang diadaptkan oleh Harry dari Albus Dumbledore.
Tapi yeah, setidaknya kita bisa melihat perkembangan sekaligus chemistry lebih dalam antara Harry dan kekasihnya, Ginny Weasley (Bonnie Wright) bukan?
4. Tidak Disertakan Kisah Membaiknya Dudley Ke Harry
Keluarga Dursley yang notabene keluarga angkat Harry, tak dipungkiri adalah sosok keluarga angkat paling menyebalkan di sepanjang sejarah film dan lebih jauhnya, kisah Harry Potter.
Terlebih anak mereka Dudley yang diperankan oleh Harry Melling (The Devils All the Time). Perlakuan saudara sepupunya ini benar-benar menjengkelkan kita banget ketika menyaksikannya (walau memang tidak separah ayahnya).
Namun di novel-nya, ditampilkan kalau Dudley menjadi baik alias tidak bully Harry lagi setelah Harry menyelamatkan nyawanya dari Dementor yang dikirim oleh si guru wanita judes Dolores Umbridge.
Nah momen membaiknya Dudley ke Harry ini, sayangnya tidak ditampilkan di rilisan final filmnya manapun. Walau memang faktanya momen membaiknya Dudley ini diambil gambarnya dan dijadikan salah satu deleted scene yang bisa kamu lihat berikut ini.
Nah tidak disertakannya momen membaiknya Dudley ini, kala itu (bahkan hingga sekarang) membuat fans kesal banget. Padahal momen ini sangat vital bagi arc kisah keduanya.
5. Kisah Asal-Usul Voldemort Tidak Detail
Di film Harry Potter and the Half-Blood Prince, ditampilkan sekelumit bagaimana Voldemort remaja (Hero Fiennes – Tiffin) ketika pertama kali bertemu Dumbledore (Michael Gambon) hingga, ia beranjak remaja dan tertarik untuk mendalami ilmu pembelahan jiwanya.
Walau bagi kita yang non-fans kala itu hal ini tidak begitu masalah, namun tidaklah demikian bagi Potterheads. Ketika menyaksikan adegannya, banyak banget fanboy yang sangat geram.
Karena di novelnya, kisah origin Voldemort dijelaskan secara detail hingga, menjelaskan motif sesungguhnya dan bagaimana keadaanya di keluarga ketika kecil. Pokoknya detail banget.
Sayang memang tidak ditampilkan kedetailan ini di filmnya. Namun di saat yang sama, sangat dimengerti mengingat film memiliki ketentuan durasi waktunya. Apabila kala itu filmnya mengadaptasikan detail-detailnya dijamin, filmya akan habis waktu satu setengah jam sendiri hanya untuk menjelaskan asal-usulnya.
Dengan kata lain, perubahan ini walau sekali lagi banyak yang kesal dan gak suka, tapi masih bisa dimaklumi. Sekarang bagaimana nih pendapatmu dengan pembahasan ini Cilers?