Umumnya sebuah film disomasi (sued) oleh audiens-nya karena film tersebut menyinggung SARA atau mungkin membuat dirinya menjadi sakit bahkan meninggal dunia setelah menyaksikannya.
Namun tidak demikian dengan 5 film berikut ini yang dituntut karena alasan yang sangat gila binti sangat di luar nalar. Benar-benar gokil deh Chillers!
Avatar
Mungkin tingkat kegokilan alasan tuntutan terhadap franchise sci-fi milik James Cameron (Terminator) ini sudah tidak terlalu mengejutkan. Namun bagi sebagian mungkin alasan ini masih terasa gokil hingga detik ini.
Jadi “Avatar” (2009-sekarang) sudah sering dituntut oleh berbagai penulis naskah di Hollywood yang mengaku-ngaku bahwa ide kisah film ini merupakan ide orisinil mereka. Salah satu contoh kasus top adalah Eric Ryder yang di tahun 2013 menuntut Cameron cs karena merasa bahwa film terbesar Cameron ini mengadapatsi cerita buatannya yang berjudul K.R.Z 2068.
Namun setelah seluruh hakim dan juri menimang seluruh bukti dengan sangat seksama, klaim Ryder tersebut dianggap tidak mendasar dan salah total. Ya beginilah kalau film sekeren dan secanggih seperti “Avatar”. Pasti bakalan banyak yang iri hati.
Frozen
Di tahun 2014, seorang penulis asal New Jersey, Isabella Tanikumi melayangkan gugatan sebesar 250 juta dolar Amerika terhadap film animasi hit yang sekuelnya akan dirilis pada tanggal 22 November 2019 mendatang ini.
Di gugatannya tersebut, Tanikumi mengklaim bahwa kisah di “Frozen” (2013) sangat mirip dengan kisah real-life perjuangan dirinya dan keluarga ketika berada di pegunungan Peru. Di kisah hidupnya yang dituangkan di memoir berjudul “Yearning of the Heart”, ia mengatakan bahwa “Frozen” mencontek hampir seluruh aspek di memoir-nya tersebut.
Dua aspek diantaranya adalah aspek kakak-beradik perempuan dan pegunungan es. Padahal seperti kita tahu, “Frozen” terinspirasi dari kisah fabel The Snow Queen milik Hans Christian Andersen yang dirilis di tahun 1844. Berdasarkan fakta ini dan setelah melalui proses review cukup panjang, tuntutan Tanikumi inipun ditolak.
Drive
Siapa sangka kalau film indy keren arahan Nicolas Winding Refn (Only God Forgives) ini juga tidak bebas dari kontroversi yang sangat gila ini?
Jadi di tahun 2011, moviegoers asal Michigan, AS, Sarah Deming, melayangkan tuntutan ke distributor Drive, Film District dengan tuntutan bahwa cuplikan trailer film yang dibintangi oleh Ryan Gosling (La La Land) ini sangat misleading.
Spesifiknya, ketika Deming pertama kali menyaksikan trailer-nya, ia menyangka bahwa filmnya nanti akan seperti film Fast & Furious alias balap-balapan atau setidaknya action seru seperti FF. Tentunya, betapa terkejutnya Deming ketika akhirnya mengetahui bahwa film ini adalah full-blown drama.
Alhasil iapun melayangkan tuntutan dengan pernyataan tuntutan bahwa trailer film ini menipu dia dan seluruh audiens serta juga, menyatakan bahwa film ini sangat anti-semantik (anti Yahudi).
Ketika akhirnya di-review oleh hakim, hakim memutuskan bahwa tuntutan ini tidak bisa diterima dikarenakan ia merasa bahwa Drive memang tidak mengandung unsur-unsur dari tuntutan tersebut. Ya jelas dong. Dari judul dan nama karakternya saja berbeda, apalagi keseluruhan filmnya.
Hmm jangan-jangan si Deming ini aslinya memanglah bukan moviegoers. Dan yang lebih gokilnya lagi, di tuntutan tersebut, ganti rugi yang diminta oleh Deming hanyalah agar pihak bioskop mengembalikan uang pembelian tiketnya. Ada-ada saja ya Chillers.
Huruf “I” di Logo Pixar
Seperti kita tahu huruf “I” di logo studio film animasi legendaris, Pixar, diganti penempatan hurufnya oleh animasi lampu meja berjalan. Nah, ternyata lampu di posisi huruf “I” tersebut terinspirasi dari lampu yang bernama lampu Luxo.
Dan bahkan ada manufakturnya juga loh. Sebenarnya, semenjak bertahun-tahun perusahaan Luxo tidaklah ada masalah. Bahkan mereka merasa bangga bahwa produk lampu mereka ini digunakan oleh Pixar.
Namun, semuanya berubah total ketika di tahun 2009, Pixar memberikan bonus miniatur mainan lampu Luxo di setiap DVD film “UP!” (2009). Melihat ini, Luxo pun geram karena Pixar menjual produk tersebut tanpa seizin mereka.
Pada akhirnya setelah bertarung di pengadilan, keduanya mencapai kesepakatan bersama bahwa Pixar masih diperbolehkan menggunakan lampu mereka di tampilan animasi logo pembuka selama mereka tidak memberikan bonus-bonus seperti itu lagi.
The Dark Knight
Sekuel dari “Batman Begins” (2005) ini memang banyak menciptakan kontroversi semenjak perilisannya di tahun 2008. Mulai dari kematian stuntman, temanya yang dianggap terlalu suram, dan tentunya kematian pemeran utama Joker, Heath Ledger.
Kontroversi tersebut tentunya sangatlah menyedihkan bagi reputasi film yang dianggap sebagai film Batman terbaik ini. Tapi setidaknya kontroversi ini memang terasa logis dan serius. Alias, bukanlah terasa konyol seperti tuduhan yang dilayangkan seorang walikota dari Turki ini.
Jadi, walikota Huseyin Kalkan kala itu menuduh sutradara Christopher Nolan (Memento) menggunakan nama Batman tanpa seizin dirinya atau pemerintah Turki. Loh maksudnya? Ternyata Chillers percaya atau tidak, terdapat kota bernama Batman di daerah Turki! Yap, silahkan cek di Google Map lagi kalau masih tidak percaya. Dan Huseyin Kalkan saat itu menjabat sebagai walikota kota Batman yang berada di Anatolia Tenggara, Turki.
Di dalam klausa tuntutan yang sama, Kalkan juga menyalahkan Warner Bros atas kasus pembunuhan misterius dan tingginya jumlah kematian wanita bunuh diri di kota mereka tersebut. WOW GOKIL GAK TUH!
Tentunya pihak Nolan maupun Warner Bros cuek saja menanggapi tuntutan ini. Karena ya memang kalaupun mau dituntut si walikota seharusnya menuntut saja keluarga Bob Kane dan Bill Finger yang merupakan kreator orisinil Batman. Lagipula kalau dipikir, mungkin aksi yang dilakukan Kalkan ini ada maksud terselubung.
Spesifiknya, dikarenakan kesamaan nama antara kotanya dan si superhero DC ini, maka ia pun berinisiatif untuk menciptakan tuntutan gokil ini sehingga, banyak orang yang akhirnya berbondong-bondong berwisata ke kota mereka. Kalau demikian, maka maaf pak tapi anda salah banget caranya.
Itulah tadi 5 film keren yang dituntut atas alasan yang super gokil dan konyol. Bagaimana pendapat Chillers setelah membacanya?
