Ketika tulisan ini dibuat, kami yakin banyak dari kalian yang sudah menyaksikan film drama thriller Netflix keren nan hype, The Devil All the Time.
Dan tak dipungkiri film yang diadaptasi dari novel karya Donald Ray Pollock ini, sangatlah intens dan gokil banget. Belum lagi menampilkan akting-akting gokil dari seluruh cast-nya terlebih si Spider-Man, Tom Holland (Spider-Man: Far From Home).
Nah setelah menyaksikan filmnya, yuk mari kita simak 5 fakta keren yang pasti akan membuat kamu kian takjub dengan filmnya ini.
1. Sebagian Kisah Terinspirasi dari Kisah Nyata

Walau secara keseluruhan kisah Devil All the Time adalah kisah fiktif. Namun siapa sangka sebagian kisahnya terinspirasi dari kisah nyata yang pernah dialami oleh Pollock ketika kecil?
Ya jadi seperti yang beberapa waktu lalu diungkapkan sendiri oleh Pollock, spesifiknya adegan pembuka yang menampilkan Arvin Russell kecil (Michael Banks Repeta) menyaksikan ayahnya Willard (Bill Skarsgård) memukul pemburu hingga bertubi-tubi itu, terinspirasi dari kejadian serupa yang ia lihat ketika berusia 10 tahun.
Menurutnya setelah melihat peristiwanya itu, Pollock langsung mengalami nervous breakdown habis-habisan.
2. Perpindahan Lokasi Syuting

Berdasarkan wawancaranya dengan Rian Johnson baru-baru ini, sutradara Antonio Campos (Christine) mengatakan kalau awalnya, mereka ingin melakukan proses syuting di Ohio agar, sesuai dengan latar lokasi di novel-nya.
Campos dan tim, bahkan sudah merencanakan segala macamnya untuk bisa syuting di negara bagian tersebut. Sayang akhirnya harus berpindah ke Alabama bagian utara karena, banyak aktornya yang tidak memungkinkan jadwalnya untuk melakukan syuting di Ohio.
Tapi mau dimanapun, yang penting kualitas akhir film-nya oke banget bukan?
3. Chris Evans yang Seharusnya Memerankan Lee Bodecker

Seperti kita ketahui, Sebastian Stan (Avengers: Endgame), memerankan deputi polisi Lee Bodecker nya. Dan Stan sebagai Bodecker memang keren banget.
Nah tapi tahukah kamu kalau awalnya, justru rekan MCU dan si Captain America orisinil, Chris Evans, yang tadinya diinginkan untuk memerankan karakternya?
Namu sayang karena adanya bentrok jadwal yang sangat tidak menungkinkan, alhasil, Stan yang mengambil alih posisi Evans. WOW, ternyata persahabatan Steve Rogers dan Bukcy Barnes memang nyata ya chillers?
4. Laba-Laba Sungguhan

Slaah satu adegan yang paling membaut kita geli sendiri ketika menyaksikan film ini, adalah ketika pendeta unortodoks, Roy Laferty (Harry Melling), menumpahkan setoples laba-laba ke wajahnya.
Walau merasa geli, pasti banyak dari kita yang menganggap laba-laba nya, adalah dari karet atau CGI. Well, sayangnya laba-labanya adalah laba-laba sungguhan.
Dan menurut Melling, sebenarnya ada lagi satu toples atau ember di bagian bawah kursi gereja-nya. Namun ia dan tim memilih diam seribu bahasa agar tidak menimbulkan kepanikan masif di tengah pengambilan gambarnya. WOW salut deh dengan keberanian kamu Melling!
5. Sudah Dirilis di Teater Lebih Dulu

Ternyata jauh sebelum dirilis di Netflix 16 September 2020, The Devil All the Time telah dirilis duluan di beberapa bioskop di Amerika Serikat tanggal 11 September 2020. Namun hanya beberapa teater saja yang terpilih.
Beberapa diantaranya adalah bioskop-bioskop di: Arizona, Colorado, Georgia, Illinois, Indiana, Massachusetts, Ohio, Texas, dan Utah. Walau demikian, sayangnya rilisan pendapatan box-office-nya belum diumumkan. Hmm, sepertinya cukup baguslah hasilnya.
Dari 5 fakta The Devil All the Time ini, yang manakah yang membuat kalian suka, bahkan tercengang sendiri ketika membacanya?
Editor: Juventus Wisnu